Pernyataan Maaf Lengkap Jokowi ke Rakyat Indonesia
Reporter
Andika Dwi
Editor
Devy Ernis
Sabtu, 3 Agustus 2024 05:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan segera lengser dari jabatannya pada Oktober 2024. Di akhir masa jabatannya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas segala salah dan khilafnya dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).
Permintaan maaf ini disampaikan Jokowi dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024 di hadapan ribuan undangan pada acara rangkaian kegiatan menjelang HUT RI ke-79.
“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara, Kamis,1 Agustus 2024.
Jokowi mengatakan bahwa selama menjabat sebagai Presiden, dia menyadari tidak bisa menyenangkan semua pihak. Jokowi menyebut dirinya bahwa hanya manusia biasa dan tidak sempurna.
“Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,” ucap Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan sejak 2014. “Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar senantiasa diberikan kemudahan dalam mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan makmur.
“Saya mengajak kepada kita semuanya yang hadir untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala agar kita diberikan kemudahan untuknya meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar dia.
Tak hanya itu, Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia terus bertumbuh walau di tengah krisis hingga ketidakpastian global yang melanda dunia. Karena itu, eks Wali Kota Solo ini pun menyerukan persatuan.
Sebanyak 3.163 peserta mengikuti zikir dan do'a Kebangsaan ini. Termasuk para menteri Kabinet Indonesia Maju dan anggota OASE KIM, organisasi untuk para istri menteri Kabinet Indonesia Maju.
Beberapa pejabat negara yang hadir pada acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Prabowo, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto
Turut berpartisipasi sejumlah pimpinan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama dari lembaga dakwah se-Indonesia, para tokoh agama dari lembaga takmir se-Indonesia, serta pimpinan dai kebangsaan se-Indonesia. Kegiatan ini juga diikuti oleh sekitar 2.300 santri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia, 250 penyuluh agama Islam se-wilayah DKI Jakarta, 50 penghulu se-wilayah DKI Jakarta, 100 dai kebangsaan, dan 100 pengurus majelis ta’lim.
RADEN PUTRI | TIM TEMPO
Pilihan Editor:Pengamat Sebut Jokowi Minta Maaf karena Nawadosa Selama Memimpin