Ini Tujuan KPK Inspeksi Mendadak ke Kemendikbudristek

Rabu, 31 Juli 2024 13:37 WIB

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbud RI, saat menyampaikan sambutannya dalam agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta penjelasan mekanisme Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan bahwa KPK datang ke Kemendikbudristek untuk mendapat penjelasan tentang tugas panitia nasional dan mekanisme SNBT. "Serta, untuk mendapatkan data SNBT," ujar Anindito kepada Tempo pada Rabu, 31 Juli 2024.

KPK melakukan inspeksi mendadak ke Gedung Kemendikbudristek di Senayan, Jakarta, pada Selasa 30 Juli 2024. KPK meminta data Penerimaan Mahasiswa Baru atau PMB 2024 yang dipegang oleh pusat guna menyelidiki dugaan pelanggaran pada seleksi tersebut.

Berdasarkan laporan masyarakat, KPK mengecek dugaan korupsi pada seleksi PMB 2024. KPK mendatangi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) dan di Badan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Kementerian Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek.

Anindito Aditomo mengatakan Kemendikbudristek mendukung upaya KPK tersebut. Meski begitu, Kemendikbudristek tidak menjelaskan secara rinci upaya lanjutan yang akan mereka lakukan. "Kemendikbudristek sangat mendukung KPK untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran dalam pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru," ujar dia.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua KPK Nurul Ghuforn mengatakan, inspeksi mendadak itu untuk memastikan identifikasi masalah secara objektif. "Inspeksi tidak disampaikan lebih dahulu, tapi dilakukan mendadak," ucapnya di Gedung Kemendikbudristek pada Selasa, 30 Juli 2024.

Advertising
Advertising

Ghufron mengatakan, KPK melakukan sidak untuk mengetahui dugaan kecurangan seleksi PMB di berbagai macam jalur. Salah satu jalur yang ditengarai berpotensi terjadi kecurangan adalah seleksi jalur afirmasi.

Jalur afirmasi seharusnya diberikan kepada calon mahasiswa tanpa tes. Tujuannya, menerima calon mahasiwa dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) untuk bisa melakukan pemerataan kualitas pendidikan. Namun, di jalur ini, masih ada kampus yang melakukan tes tertulis. "Penyalahgunaan jalur afirmasi ini ada dugaan suap gratifikasi dari tindak pidana korupsi," kata Ghufron.

Selain menyidak Kemendikbudristek, KPK mendatangi dua perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah. Salah satunya di Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo pada Selasa, 30 Juli 2024. KPK meminta detail proses, jalur tes, kuota, proses tes, jumlah pendaftar, beberapa calon mahasiswa yang diterima, dan proses penentuan uang kuliah tunggal atau UKT.

Pilihan Editor:

Kubu Khofifah-Emil Buka Komunikasi dengan Puan PDIP untuk Pilkada Jatim

Berita terkait

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

5 jam lalu

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

KPK memeriksa 35 kelompok masyarakat di Malang dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim.

Baca Selengkapnya

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

7 jam lalu

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

Laode pribadi ingin Dewas KPK nanti melakukan pengawasan ketat. Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya masalah.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

7 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

8 jam lalu

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

Ketua IM57+ Institute menanggapi klarifikasi anak Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK, soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpanginya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

8 jam lalu

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

KPK kembali memeriksa Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud sebagai saksi dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .

Baca Selengkapnya

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

9 jam lalu

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

Calon Dewas KPK, Gusrizal, menyampaikan sejumlah hal untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK

Baca Selengkapnya

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

10 jam lalu

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

Anak buah Nadiem Makarim menyebut sang menteri kemungkinan tak akan melanjutkan kariernya di pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

10 jam lalu

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

KPK disebut tidak menindaklanjuti 150 hasil analisis dan hasil pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apa kata KPK?

Baca Selengkapnya

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

11 jam lalu

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

Kaesang Pangarep diduga mengajak kakak iparnya, Nadya Gudono, saat menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Nebeng Jet Pribadi Teman ke AS, Kaesang Tak Tahu Biaya per Penumpang

12 jam lalu

Nebeng Jet Pribadi Teman ke AS, Kaesang Tak Tahu Biaya per Penumpang

Kaesang tak tahu biaya yang dihabiskan untuk perjalanan menggunakan jet pribadi. Tim hukum menggunakan perkiraan harga tiket kelas bisnis.

Baca Selengkapnya