TEMPO Interaktif, Tenggarong:Tidak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk mengganti pucuk pimpinan menyusul semakin kencangnya kasus korupsi Bulog Rp 40 miliar. Gagasan itu hanya beredar pada segelintir politisi Golkar, tapi tak mendapatkan dukungan arus bawah. Begitulah penegasan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung kepawa wartawan usai temu kader di Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu (26/1) malam. "Tidak ada yang namanya Munaslub dalam waktu dekat ini. Itu hanya omongan pribadi. Yang pasti tidak ada," tandas Akbar. Ia menegaskan pendapat mayoritas fungsionaris partai, termasuk kalangan pengurus Golkar tingkat provinsi yang punya hak mengusulkan Munaslub, sama sekali tidak berubah setelah dirinya dijerat tersangka kasus korupsi Bulog Rp 40 miliar. “Munaslub hanya pendapat seorang anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, yakni Pak Baramuli. Tapi, kenyataannya, Golkar tetap mendukung kepemimpinan saya. Jadi, tidak ada perubahan apa-apa," urai Ketua DPR tersebut. Goyangan dari Baramuli kian kencang. Bertempat di Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin, tokoh Iramasuka tersebut bersama Muladi dan Cosmas Batubara mengumumkan pembentukan tim penyelamat Partai Golkar, yang ujung-ujungnya berusaha menebang Akbar dari pucuk pimpinan Golkar. Dalihnya, kasus korupsi Rp 40 miliar itu urusan pribadi Akbar semasa menjabat Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Habibie. Bukan masalah Golkar. Bukan hanya memastikan tidak ada Munaslub, Akbar Tanjung juga menegaskan dirinya tidak akan mundur setapak pun memimpin partai warisan rezim Orde Baru itu hingga 2004. Bekas Menteri Negara Peranan Olahraga di era Presiden Soeharto tersebut juga meyakinkan tidak akan mundur dari jabatan Ketua DPR seusai menunaikan ibadah haji. “Tidak ada. Kenapa mengundurkan diri,” ujar Akbar Tanjung. (Rusman - Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa
3 menit lalu
Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa
Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
9 menit lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.