Mahfud Md: Di Indonesia, Demokrasi membunuh Demokrasi

Reporter

Cicilia Ocha

Editor

Imam Hamdi

Sabtu, 27 Juli 2024 17:51 WIB

Mahfud MD di UII Yogyakarta Selasa (30/4). Dok.istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mohammad Mahfud Mahmodin alias Mahfud Md., mengatakan bahwa demokrasi tanpa penegakan hukum atau nomokrasi akan cenderung menimbulkan anarki.

"Demokrasi itu intinya kebebasan, dan kebebasan yang berlebih akan cenderung menimbulkan anarki," ujar Mahfud MD. Menurut dia, sebelum terjadi anarki, nomokrasi atau supremasi hukum harus diterapkan untuk mengendalikan kebebasan dalam demokrasi, maka demokrasi itu akan berjalan relatif baik.

Dalam pernyataannya, Mahfud mengutip sebuah tesis dari orang yang bernama Umam, yang menurutnya telah meneliti sistem demokrasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam tesis Umam menyatakan bahwa demokrasi yang kuat bisa menghapus korupsi.

Namun, di Indonesia, membangun demokrasi saja tidak cukup untuk menghapus korupsi. "Kok negara lain bisa, kenapa Indonesia nggak bisa?" tanya Mahfud skeptis, saat membawakan materi "Pembangunan Demokrasi di Indonesia" dalam acara Sekolah Demokrasi dan INDEF School of Political Economy, dengan tema Tantangan Ekonomi Politik Pemerintah Baru: Menyambut Kabinet Prabowo Gibran di Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2024.

Menurut Menkopolhukam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 ini, penyebab utamanya adalah nomokrasi di Indonesia tidak berjalan dengan baik. "Demokrasinya dibiarkan terkawal oleh hukum, sehingga apa? yang terjadi di tingkat elit terjadi kesenangan-kesenangan. Di tingkat bawah, terjadi semacam anarkis lah, anarkis opini," jelasnya.

Advertising
Advertising

Dia juga menyoroti kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat tanpa pengawasan hukum yang memadai. "Sekarang ada kebenaran baru karena kebebasan yang ditopang oleh medsos. Kemajuan teknologi informasi yang tidak dikawal juga oleh penegakan hukum yang benar," kata Mahfud.

Mengutip dari Wakil Presiden pertama Bung Hatta, Mahfud mengingatkan bahwa demokrasi memiliki ancamannya sendiri jika tidak dijaga dengan kedisiplinan moral dan tata aturan. Mengutip apa yang disampaikan oleh Bung Hatta sekitar 15 tahun sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1931, cemokrasi itu punya ancamannya tersendiri seperti yang sekarang ini sudah muncul.

"Demokrasi itu kalau tidak dijaga dengan kedisiplinan moral dan tata aturan, akan menjadi alat untuk membunuh demokrasi," jelas Mahfud.

"Yang sekarang ini banyak terjadi, Demokrasi membunuh demokrasi," papar Mahfud lagi. "Demokrasi itu kedaulatan rakyat, Nomokrasi itu kedaulatan hukum. Itu harus bersama. Nggak bisa anda mau hanya hukum tanpa demokrasi itu sewenang-wenang. Anda mau demokrasi kalau nggak ada hukum, itu anarki. Oleh sebab itu harus seimbang."

Dia menambah, di dalam suatu negara yang ingin maju, demokrasi dan nomokrasi adalah dua kata kunci yang harus diterapkan bersamaan. "Demokrasi dan nomokrasi ini pasangan suami istri yang tidak bisa dipisahkan."

Pilihan editor: Pakar Baca Sinyal Jokowi Ngotot Bangun IKN dengan Gelar Sidang Kabinet

Berita terkait

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

9 jam lalu

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

10 jam lalu

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

12 jam lalu

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

19 jam lalu

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

20 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi di PT Taspen, KPK Periksa 2 Saksi Salah Satunya Pengacara

1 hari lalu

Dugaan Korupsi di PT Taspen, KPK Periksa 2 Saksi Salah Satunya Pengacara

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dua saksi dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan investasi PT Taspen Persero.

Baca Selengkapnya

Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

1 hari lalu

Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

Refly Harun menuding partai politik yang saat ini berdiri di Indonesia, telah gagal dalam menghadirkan demokrasi di internal partainya.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Tenggara Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Gerbang Kendari-Toronipa

2 hari lalu

Polda Sulawesi Tenggara Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Gerbang Kendari-Toronipa

Gerbang wisata Kendari-Toronipa menjadi perhatian karena kondisinya sudah rusak meski baru diresmikan Februari tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

2 hari lalu

Pada Periode Kedua, Jokowi Tak Pernah Undang Pimpinan KPK Berdiskusi soal Penanganan Korupsi

Pimpinan KPK menyatakan pada periode kedua, Presiden Jokowi tak pernah mengundang mereka untuk berdiskusi penanganan korupsi di RI.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

2 hari lalu

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.

Baca Selengkapnya