Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Sabtu, 27 Juli 2024 06:46 WIB

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Kebijakan Pendidikan Supriyanto mengkritik kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA. Kebijakan ini mulai diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025.

Dosen manajemen pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu berujar seharusnya pemerintah tidak menghapus jurusannya karena itu menjadi dasar-dasar atau bekal keilmuwan siswa untuk memilih perguruan tinggi. "Bukan menghapus jurusannya, tapi membenahi sistemnya," kata Supriyanto kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2024.

Ia mengimbau ketika kebijakan ini dilanjutkan, maka implementasinya harus dilakukan dengan benar dan cermat. Ia menjelaskan sekolah harus bisa menempatkan antara minat, bakat siswa dengan peta kariernya nanti secara adil.

Guru dapat mengarahkan mata pelajaran apa yang sesuai dengan program studi yang mereka inginkan untuk masuk perguruan tinggi. Setelah itu, guru dapat menyadarkan siswa untuk menekuni mata pelajaran yang sudah dia pilih.

Selanjutnya, sekolah perlu menanamkan iklim ke seluruh stakeholder, orang tua, maupun siswa bahwa IPA, IPS, Bahasa bukan pembeda kecerdasan. "Itu sama-sama hebat dan baik," kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Pakar Pendidikan Holy Ichda Wahyuni mengatakan pemerintah perlu mengsosialisasikan panduan ke sekolah sebelum menerapkan kebijakan penghapusan jurusan di SMA. Dengan begitu, sekolah memiliki gambaran secara teknis guna mengawal implementasi kebijakan tersebut.

Holy berujar sosialisasi itu tak hanya dari pemerintah ke sekolah, tapi sosialisasi sekolah kepada orang tua siswa. "Orang tua memegang peranan penting karena mereka yang seharusnya paling paham tentang minat, bakat, dan rencana studi anak-anak mereka," kata dia kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2024.

Orang tua, kata Holy, seharusnya tidak menjadikan anak seperti apa yang dia mau, tetapi mengawal dan mendampingi anak untuk menemukan keinginannya. Ia berharap kebijakan ini mampu membangun kesadaran bagi orang tua bahwa tak ada lagi jurusan yang lebih unggul, tapi berbasis kebutuhan anak atau siswa.

Pilihan Editor: Rektor Unair Tak Masalah Penghapusan Jurusan di SMA: Kami Pelopor Kebijakan ini

Berita terkait

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

2 hari lalu

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

Pemecahan Kemendikbudristek belum tentu membuat tata kelola pendidikan efektif.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

4 hari lalu

Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Kemendikbudristek wujudkan pendidikan aman dan nyaman bagi peserta didik.

Baca Selengkapnya

PT Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Penempatan Karawang

8 hari lalu

PT Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Penempatan Karawang

PT Honda Prospect Motor membuka lowongan kerja untuk lulusan SMA sederajat. Adapun posisi yang dibutuhkan adalah Cleaning Service dan akan ditempatkan di Karawang.

Baca Selengkapnya

Cegah Jual Beli Gelar Guru Besar, Asosiasi Profesor Indonesia Sebut Perlu Komisi Etik Akademik di Perguruan Tinggi

9 hari lalu

Cegah Jual Beli Gelar Guru Besar, Asosiasi Profesor Indonesia Sebut Perlu Komisi Etik Akademik di Perguruan Tinggi

Lewat Permendikbud terbaru, kampus memiliki otonomi untuk mengatur jenjang karier dosen hingga promoso guru besar.

Baca Selengkapnya

JPPI Anggap Kesejahteraan Guru Minim karena Tata Kelola yang Ruwet

10 hari lalu

JPPI Anggap Kesejahteraan Guru Minim karena Tata Kelola yang Ruwet

Dengan tata kelola yang ruwet ini, menurut Ubaid, kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru akhirnya tidak terumuskan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Atur Penghasilan Dosen agar di Atas Upah Minimum dan Jamin Kesejahteraan

13 hari lalu

Kemendikbudristek Atur Penghasilan Dosen agar di Atas Upah Minimum dan Jamin Kesejahteraan

Kemendikbudristek menerbitkan Permendikbudristek No 44 Tahun 2024 yang memberikan kepastian hukum untuk gaji dosen, di mana besarannya tidak boleh di bawah upah minimum.

Baca Selengkapnya

Terapkan Pendidikan Lingkungan Hidup, 720 Sekolah Terima Penghargaan Adiwiyata 2024

13 hari lalu

Terapkan Pendidikan Lingkungan Hidup, 720 Sekolah Terima Penghargaan Adiwiyata 2024

Kemendikbudristek, KLHK, Kemenag, dan Kemendagri berikan Penghargaan Adiwiyata kepada 720 sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: UIPM Belum Punya Izin Operasional di Indonesia

13 hari lalu

Kemendikbudristek: UIPM Belum Punya Izin Operasional di Indonesia

Hasil investigasi Kemendikbudristek menemukan bahwa UIPM belum memiliki izin operasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Nadiem Makarim Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

17 hari lalu

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Nadiem Makarim Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

Mendikbudriste, Nadiem Makarim, menekankan pentingnya pendidikan karakter berdasarkan nilai Pancasila dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Baca Selengkapnya

Apotek K-24 Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA dan Sederajat, Berikut Syaratnya

18 hari lalu

Apotek K-24 Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA dan Sederajat, Berikut Syaratnya

Apotek K-24 saat ini membuka lowongan kerja bagi lulusan sekolah menengah (SMA) dan sederajat.

Baca Selengkapnya