Puan Sebut Forum Kerja Sama Parlemen Indonesia-Pasifik Bahas Perubahan Iklim hingga Papua
Reporter
Sultan Abdurrahman
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 26 Juli 2024 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menutup forum Kerja Sama Parlemen Indonesia–Pasifik atau Indonesia–Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) pada Kamis, 25 Juli 2024. Menurut Puan, forum tersebut membahas berbagai isu dari soal perubahan iklim hingga Papua.
Puan mengatakan IPPP adalah forum yang diinisiasi DPR RI. “DPR RI menjadi inisiator pertemuan ini karena menilai kerjasama dengan negara-negara Pasifik akan menjadi penting secara geopolitik,” kata Puan di lokasi pelaksanaan IPPP, yaitu Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Kamis 25 Jui 2024.
Puan berkata pertemuan IPPP dihadiri oleh sejumlah negara yang berlokasi di kawasan Pasifik. Negara-negara tersebut di antaranya Kepulauan Cook, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Papua Nugini, Tuvalu, Kiribati, Republik Fiji, dan Indonesia. Selain itu, hadir pula organisasi negara-negara Melanesia, yaitu Melanesian Spearhead Group (MSG).
Puan berujar isu perubahan iklim menjadi bahasan bersama dengan negara-negara yang mengikuti IPPP. Puan menyampaikan forum IPPP menghasilkan komitmen agar Indonesia dan negara-negara tersebut bekerja sama dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Sementara itu, isu Papua dibahas dalam pertemuan MSG-Indonesia yang dilakukan di sela-sela IPPP. Pertemuan itu dihadiri delegasi Fiji, Solomon, Papua Nugini, dan perwakilan MSG. “Di mana kami memberikan informasi terkait dengan saudara-saudara kita yang ada di Papua bahwa hari ini provinsi Papua sudah bertambah menjadi empat dan apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia terkait dengan provinsi Papua,” ucap Puan.
Selain soal perubahan iklim dan Papua, Forum IPPP juga membahas potensi kelautan di kawasan Pasifik. Menurut Puan, pertemuan itu secara khusus mendiskusikan pembangunan ekonomi baru di kawasan tersebut.
Puan berujar negara-negara peserta IPPP juga menghasilkan kesepakatan soal kemajuan kerja sama antarnegara-negara Pasifik. “Sehingga jika ada hal-hal yang perlu dibicarakan kita akan membicarakannya secara bersama sehingga tidak ada hal-hal yang kemudian salah paham sehingga bisa dilakukan dahulu tanpa membawa masalah ini secara besar,” ujar Puan.
Puan menyampaikan Forum IPPP menghasilkan beberapa rekomendasi. “Yang antara lain adalah saling menghargai terkait dengan prinsip kesetaraan penghormatan terhadap kedaulatan dan juga persatuan teritorial serta bagaimana kita menjaga perdamaian di antara wilayah Pasifik,” kata dia.
Selain itu, Puan mengatakan DPR RI telah berkomitmen untuk membantu negara-negara Pasifik. Khususnya dalam menjalankan fungsi parlemen dan menghasilkan sinergi antara parlemen dan pemerintah.
Sebelumnya, Forum IPPP dibuka oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis pagi, 25 Juli 2024. Jokowi menghargai kemitraan DPR RI dan parlemen negara-negara Pasifik sebagai inisiatif strategis memperkuat kemitraan di kawasan Pasifik.
Jokowi, dalam pidatonya, mengatakan bahwa dunia saat ini dilanda ketidakpastian hinggga krisis ekonomi. Kepala negara mengatakan kerja sama parlemen dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dan best practice dalam mencari solusi bersama.
"Kita perlu terus mengembangkan kawasan pasifik, dalam memaksimalkan potensi untuk meningkatan kesejahteraan," kata Jokowi dalam sambutannya.
Pilihan Editor: Dorong Penegakan Hukum, Komnas HAM Dalami Insiden Penembakan oleh TNI di Puncak Jaya