TEMPO.CO, Bogor - Komandan Resor Militer 061/Suryakencana, Brigadir Jendral Faisol Izudin Karimi mengatakan proses pemakaman mantan wakil Presiden Hamzah Haz akan dilaksanakan dengan upacara militer. Bertindak sebagai inspektur upacara atau Irup, menurut Faisol, adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

"Beliau adalah putra terbaik bangsa, tentu pemakaman akan dilaksanakan dengan proses upacara militer. Saat ini informasinya (yang bertindak sebagai Irup) adalah pak Menko Polhukam," kata Faisol di Yayasan Al-Ikhlas, Kabupaten Bogor, Rabu, 24 Juli 2024.

Wakil Presiden ke 9 Republik Indonesia, Hamzah Haz tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sejak menderita sakit, almarhum berwasiat kepada keluarganya untuk dimakamkan di yayasan Al-Ikhlas, Desa Jogjogan, Cisarua. Sebab, menurut keluarga, almarhum ingin dekat dengan keluarga dan masyarakat.

"Wasiat beliau tidak dimakamkan di makam pahlawan Kalibata. Beliau ingin dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Yayasan Al-Ikhlas. Beliau ingin agar masyarakat bisa datang kapan saja untuk menziarahi dan mendoakan," kata Teuku Hanibal, menantu Hamzah Haz.

Hamzah Haz meninggal pada Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 84 tahun. Jenazahnya telah disemayamkan di rumah duka di kawasan Matrraman, Jakarta Pusat. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Yayasan Al-Ikhlas untuk dimakamkan.

Hamzah Haz pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI pada 2001-2004. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum PPP dua periode pada 1998-2007. Sebelum menjadi wakil presiden, ia juga pernah menjadi anggota DPR dan menteri di era Presiden BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid.

Pilihan Editor: Plt Ketum PPP Kenang Hamzah Haz: Beliau Gigih Perjuangkan APBN untuk Kesejahteraan Rakyat