Begini Dampak Kerusuhan di Puncak Jaya, Papua Tengah

Reporter

Antara

Kamis, 18 Juli 2024 19:27 WIB

Satu unit truk hangus terbakar akibat kerusuhan massa di Wamena, Papua, Jumat 24 Februari 2023. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebutkan kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak tersebut mengakibatkan 10 orang tewas, puluhan orang luka-luka, dan belasan bangunan serta kendaraan bermotor hangus terbakar. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polres Puncak Jaya, Papua Tengah, Ajun Komisaris Besar Kuswara mengakui kerusuhan yang terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada Kamis siang berdampak terhadap penerbangan sipil. Akibatnya, pelayanan di Bandar Udara Mulia dihentikan sementara.

"Memang benar akibat kerusuhan yang terjadi di Mulia, hari ini tidak ada penerbangan ke Mulia," kata Kuswara, Kamis, 18 Juli 2024, yang dikutip dari Antara.

Ia mengatakan penerbangan sipil yang melayani warga memang tidak ada. Kuswara belum memastikan kapan penerbangan sipil tersebut akan kembali beroperasi. "Kami berharap situasi keamanan di wilayah itu segera kembali kondusif agar penerbangan kembali normal dan warga kembali beraktivitas," katanya.

Kuswara mengatakan saat ini Polres Puncak Jaya telah mendapat bantuan pengamanan dari Brigade Mobil Polda Papua dan Satuan Tugas Damai Cartenz. "Mudah-mudahan situasi keamanan segera kembali kondusif."

Kerusuhan yang terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, ini berawal dari meninggalnya tiga warga setempat akibat ditembak aparat keamanan pada Selasa malam lalu. Ketiga warga tersebut berinisial SW (33 tahun), YW (41 tahun), dan DW (36 tahun).

Kematian ketiganya memicu kemarahan warga. Mereka lantas berbuat anarkistis. Kerusuhan ini mengakibatkan seorang warga bernama Abdulah Jaelani (30 tahun) meninggal akibat terkena benda tajam. Lalu empat orang terluka. Satu orang di antaranya adalah Komandan Batalion (Danyon) 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan. Novald lemparan batu di kepala.

Advertising
Advertising

Tiga warga lainnya adalah Arief (45 tahun) yang terkena panah di punggung, Safrudin (44 tahun) yang terkena lemparan batu bagian bibir, dan Surati alias Bude Nina (53 tahun) yang terluka akibat benda tajam.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Operasi Sinak Puncak Jaya membantah terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Puncak Jaya. Mereka bekukuh bahwa pembunuhan tersebut terjadi akibat kemarahan warga atas pembunuhan tiga orang warga asli yang ditembak oleh militer Indonesia pada 16 Juli lalu.

“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM tidak bertanggung jawab. Sebab aksi tembak mati dan awal mulai kericuhan itu dilakukan oleh militer Indonesia yang dikirim oleh Presiden Indonesia dalam menjalankan tugas pengamanan negara di tanah Papua,” demikian pernyataan TPNPB Kodap Sinak Puncak Jaya, Kamis, 18 Juli 2024, dikutip dari Jubi.

Pilihan Editor: Konflik di Papua Makin Membara

Berita terkait

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

7 hari lalu

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

Sebagai birokrat, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga merasakan bagaimana harus membagi peran di sektor domestik dan publik. Perempuan Papua yang menginspirasi perempuan Indonesia, terutama para penjabat kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Pj. Gubernur Papua Tengah Meraih Penghargaan 'Perempuan Inspiratif' dari Kemendagri dan Tempo

15 hari lalu

Pj. Gubernur Papua Tengah Meraih Penghargaan 'Perempuan Inspiratif' dari Kemendagri dan Tempo

Penghargaan diberikan kepada Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, berkat dampak dampak positif yang dirasakan masyarakat Papua Tengah selama masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Pj. Gubernur Papua Tengah Meraih Penghargaan 'Perempuan Inspiratif' dari Kemendagri dan Tempo

15 hari lalu

Pj. Gubernur Papua Tengah Meraih Penghargaan 'Perempuan Inspiratif' dari Kemendagri dan Tempo

Penghargaan diberikan kepada Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, berkat dampak dampak positif yang dirasakan masyarakat Papua Tengah selama masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

26 hari lalu

Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles III menyampaikan simpatinya ketika bertemu dengan korban selamat penikaman yang memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional

Baca Selengkapnya

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

27 hari lalu

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak 2 Tentara di Puncak Jaya Papua, TNI: Hanya Satu

31 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak 2 Tentara di Puncak Jaya Papua, TNI: Hanya Satu

TNI membantah dua prajurit ditembak pasukan TPNPB-OPM di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Kamis sore, 15 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

TNI Konfirmasi TPNPB OPM Tembak Mati Prajurit Kodim Puncak Jaya Papua

31 hari lalu

TNI Konfirmasi TPNPB OPM Tembak Mati Prajurit Kodim Puncak Jaya Papua

TNI membenarkan TPNPB-OPM menembak mati satu anggota tentara di Puncak Jaya kemarin.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Klaim Tembak 2 Prajurit TNI di Puncak Jaya, Dianggap sebagai Perlawanan Perayaan Kemerdekaan Indonesia

31 hari lalu

TPNPB OPM Klaim Tembak 2 Prajurit TNI di Puncak Jaya, Dianggap sebagai Perlawanan Perayaan Kemerdekaan Indonesia

TPNPB-OPM mengklaim menembak dua prajurit TNI. Satu orang terluka dan satunya lagi disebut tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1.000 Orang dalam Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris

33 hari lalu

Polisi Tangkap Lebih dari 1.000 Orang dalam Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris

Pihak berwenang Inggris kini telah menangkap lebih dari 1.000 orang setelah berhari-hari terjadi kerusuhan anti-imigran

Baca Selengkapnya

Sheikh Hasina Dijerat Kasus Pembunuhan Pedagang Kelontong Bangladesh

33 hari lalu

Sheikh Hasina Dijerat Kasus Pembunuhan Pedagang Kelontong Bangladesh

Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina dan sejumlah pejabat tinggi diselidiki atas tewasnya pedagang kelontong yang ditembak saat kerusuhan.

Baca Selengkapnya