Penasihat Khusus Presiden AS Puji Capaian Mensos
Kamis, 18 Juli 2024 13:13 WIB
INFO NASIONAL - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mendapatkan pujian dari HE Sara Minkara, Penasihat Khusus bidang Hak Disabilitas Internasional Presiden Amerika Serikat.
Dalam pertemuan di Gedung Harry S. Truman, Kantor Kementerian Luar Negeri AS (US Department of State), Risma dan Sara saling bercerita tentang beragam kemajuan dan tantangan dalam pembangunan inklusif sebagai bagian dari upaya berkesinambungan meningkatkan kerja sama RI-AS di 2024 ini.
“Kami mengapresiasi kepemimpinan Kementerian Sosial RI dalam konteks G20 maupun APEC yang telah ditunjukkan Ibu Tri Rismaharini,” ujar Sara.
Sejak 2023, kedua pemimpin perempuan ini telah bertemu dua kali di Indonesia, serta terus menjalin dialog dan mengembangkan upaya bersama termasuk dalam Pertemuan Tingkat Tinggi tingkat ASEAN-US di Makassar tahun lalu.
Adapun, dalam pertemuan di Washington DC, 12 Juli 2024, Risma yang didampingi Wakil Dubes RI untuk Amerika Serikat, I.B.M. Sade Bimantara, menyampaikan capaian Indonesia dalam menangani kemiskinan dan meningkatkan inklusivitas. "Kami percaya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua.”
Mensos Risma menjelaskan Data (DTKS) di Indonesia diperbarui minimal sekali tiap bulan oleh pemerintah daerah. Hal ini memudahkan pemerintah pusat merancang solusi yang tepat, baik untuk mengurangi pengeluaran keluarga maupun meningkatkan pendapatan mereka. “Inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. No one left behind," ujar Risma.
Sebagai contoh, program permakanan gratis bagi penyandang disabilitas dan lansia yang tinggal sendiri. Didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkannya. Ada pula progam yang menyediakan tiga rusun sewa murah (hanya Rp10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan rumah sejahtera terpadu yang hampir mencapai 16.000 rumah dalam tiga tahun terakhir.
Pertemuan ini juga menyoroti pengembangan kewirausahaan berbasis pertanian dan perikanan, pengembangan usaha mikro dan kecil, serta penggunaan alat bantu untuk memungkinkan penyandang disabilitas bekerja sesuai potensinya.
Guna memastikan semua program ini sesuai harapan, Kemensos RI sudah memanfaatkan teknologi sebagai enabler. Bahkan, Sara sudah melihat langsung saat berkunjung ke Sentra Terpadu Inten Soeweno - STIS pada 2023.
STIS sudah bisa memproduksi alat bantu bagi penyandang disabilitas, yang diproduksi oleh penyandang disabilitas juga. Salah satunya adalah sepeda motor roda tiga yang memperhatikan kondisi masing-masing penyandang disabilitas fisik. Motor ini bisa digunakan sebagai alat transportasi maupun berjualan.
Ada pula kursi roda, kursi roda adaptif (bagi penyandang Celebral Palsy), tongkat pintar (bagi penyandang disabilitas netra), gelang khusus untuk tuna rungu wicara (Gruwi), dan gelang khusus untuk tuna grahita (Grita). Semuanya telah disebarkan mulai dari Aceh di Barat sampai Puncak Jaya (Papua) di Timur, serta dari Siau (Sulut) di Utara sampai Rote Ndao (NTT) di Selatan.
“Kami berdua fokus untuk meningkatkan peran inklusif para penyandang disabilitas dalam usaha ekonomi produktif sehingga kesejahteraan mereka dapat terus meningkat,” kata Risma di New York. (*)