4 Pernyataan Publik Nahdlatul Ulama Soal 5 Kader Bertemu Presiden Israel

Kamis, 18 Juli 2024 08:25 WIB

Lima warga Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel menuai kontroversi di tengah sikap pemerintah yang mengutuk serangan negara Zionis itu ke Palestina. Kunjungan mereka pertama kali terungkap dari unggahan yang dikirim Zainul Maarif, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, di akun media sosial Instagramnya.

Nama-nama kelima kader NU itu adalah Zainul Maarif yang merupakan dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia atau Unusia dan bagian dari Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta; Munawir Aziz sebagai sekretaris umum persatuan pencak silat NU, Pagar Nusa; Nurul Bahrul Ulum serta Izza Anafisa Dania yang merupakan anggota Pimpinan Pusat Fatayat NU; hingga Syukron Makmun dari PWNU Banten.

Terkait hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun telah mengeluarkan beberapa peryataan sebagai klarifikasi. Berikut deretan pernyataannya.

1. Tegaskan tidak ada mandat kelembagaan dari PBNU

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU sama sekali tidak mendapatkan informasi terkait kunjungan lima kadernya ke Israel. Dia mengklaim, tidak ada mandat dan pembicaraan kelembagaan dalam kunjungan tersebut.

Advertising
Advertising

“Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait di bawah PBNU ini bahwa lembaga-lembaga ini yang personilnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan," ucap Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024.

Yahya menyatakan kunjungan lima warga NU itu adalah keputusan mereka sendiri. “Sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga,” ujar dia.

2. PBNU kecam keras kunjungan 5 Nahdliyin ke Israel

Wakil Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (BPJI PBNU) Achmad Munjid mengecam serta mengkritik keras kunjungan lima Nahdliyin yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog. Menurut dia, langkah tersebut sangat tidak tepat di tengah situasi global yang mengecam tindakan Israel terhadap Palestina.

"Seluruh dunia yang berpikir waras sekarang sedang mengutuk Israel karena kejahatan kemanusiaan mereka, genosida terhadap rakyat Palestina. Seluruh dunia sedang menjauhi Israel, kita harus menghukum Israel yang sangat rasis, tak berperikemanusiaan, dan mengabaikan hukum internasional," ujar Munjid dilansir dari nu.or.id.

Munjid mempertanyakan tujuan dan manfaat dari kunjungan tersebut. Ia mengaku sangat menyayangkan kunjungan ke Israel yang tidak berafiliasi dengan PBNU itu. "Seluruh tindakan dan wacana yang bisa dipakai sebagai justifikasi kekerasan Israel akan mereka pakai. Buat apa ada orang-orang kita yang mendekat? Apa tujuannya? Atas nama siapa? Apa manfaatnya? Tak ada jawaban masuk akal yang bisa diterima," katanya.

Menurut Munjid, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia seharusnya bersikap tegas dalam mengecam tindakan genosida Israel. "Menjauhi itu tindakan yang paling minimal. Israel sedang butuh teman dan dukungan untuk terus membantai rakyat Palestina yang tak berdosa," tegas Munjid.

3. Kunjungan ke Israel atas ajakan NGO

Gus Yahya mengatakan kelima kader Nahdlatul Ulama atau NU yang berkunjung ke Israel atas ajakan organisasi non-pemerintah (NGO) di sana. Ia mengatakan lembaga itu merupakan kelompok pembela kepentingan Israel. “Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Yahya.

Menurut Yahya, organisasi non-pemerintah itu berperan meningkatkan citra baik Israel dan melakukan lobi untuk kepentingan negeri Bintang Daud itu. Ia berujar, NGO tersebut juga beroperasi di berbagai negara, seperti Indonesia, Irak, dan wilayah lainnya.

Ia mengklaim organisasi non-pemerintah tersebut sudah kerap mengundang warga negara lain untuk menjalin relasi dengan pemerintah Israel. “Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka (orang-orang yang diundang ke Israel), ya, memang canggih sekali biasanya caranya,” ucap Yahya.

Yahya menjelaskan, lembaga itu melakukan operasi dengan harapan agar orang-orang yang diajaknya bisa ikut menyebarkan kepentingan Israel. Tapi Yahya mengklaim usaha tersebut kerap gagal. “Tapi kenyataannya, memangnya sekarang bisa mereka? Sudah tidak mungkin lagi melakukan itu.”

4. Zainul Maarif akan disanksi

Pada kesempatan itu, Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma’arif menyampaikan akan memberi sanksi kepada salah satu kader yang ikut ke Israel, yaitu Zainul Maarif. Samsul berujar bahwa Zainul adalah pengurus Lembaga Bathsul Masail NU Jakarta.

Samsul berkata sanksi yang diberikan akan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bentuk sanksi yang akan diberikan, kata Samsul, bakal dibahas dalam rapat. “Kalau ada kesalahan fatal, gunakan nama organisasi untuk pribadi dan kepentingan popularitas dan kepentingan yang berlawanan dengan ghirah NU, pasti akan diberikan sanksi,” kata Samsul.

Selain itu, Samsul menyampaikan bahwa dia sudah sempat berbicara dengan Zainul soal pertemuan dengan presiden Israel. Menurut dia, Zainul mengklaim lawatannya itu atas inisiatif pribadi karena ada yang mengajak untuk melakukan penelitian. “Saya secara pribadi sudah tanya, tapi jawabannya (Zainul) berangkat inisiatif pribadi, ada yang ajak untuk kepentingan penelitian. Tapi karena ini sudah jadi konsumsi publik, kami ikut tanggung jawab,” ujar Samsul.

HATTA MUARABAGJA | RADEN PUTRI | SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan Editor: Profil 5 Kader NU yang Bertemu dengan Presiden Israel

Berita terkait

Lebanon akan Ajukan Pengaduan ke PBB atas Penculikan Warga oleh Israel

1 jam lalu

Lebanon akan Ajukan Pengaduan ke PBB atas Penculikan Warga oleh Israel

Israel mengklaim warga Lebanon yang diculik adalah komandan senior Hizbullah

Baca Selengkapnya

Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

1 jam lalu

Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

Faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, sepakat bersatu untuk mengelola wilayah mereka tanpa campur tangan pihak luar.

Baca Selengkapnya

UNIFIL Bantah Terlibat dalam Penculikan Kapten Laut Lebanon

2 jam lalu

UNIFIL Bantah Terlibat dalam Penculikan Kapten Laut Lebanon

UNIFIL membantah keterlibatan dalam penculikan seorang pria yang merupakan kapten laut Lebanon dalam operasi yang dilakukan Israel

Baca Selengkapnya

Laporan: AS Habiskan Miliaran Dolar Pajak untuk Perang Israel di Timur Tengah

4 jam lalu

Laporan: AS Habiskan Miliaran Dolar Pajak untuk Perang Israel di Timur Tengah

Sebuah laporan terbaru memperkirakan bahwa senjata yang disubsidi AS untuk Israel telah mencapai setidaknya $22,76 miliar sejak awal perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari 2 Kali Lipat Rata-rata Global

7 jam lalu

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari 2 Kali Lipat Rata-rata Global

Serikat Jurnalis Palestina menyebut pasukan Israel telah membunuh 183 jurnalis di Gaza sejak Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

11 Warga Israel Luka-luka Akibat Serangan Hizbullah

8 jam lalu

11 Warga Israel Luka-luka Akibat Serangan Hizbullah

Layanan gawat darurat Israel melaporkan 11 orang luka-luka di wilayah Israel tengah pada Sabtu, 2 November 2024, akibat roket Hizbullah

Baca Selengkapnya

Khamenei Bersumpah Hancurkan Israel Jika Berani Serang Iran

12 jam lalu

Khamenei Bersumpah Hancurkan Israel Jika Berani Serang Iran

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam Israel dan sekutunya jika berani menyerang negara itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

Top 3 dunia adalah perusahaan Singapura kena sanksi AS, Israel naikkan anggaran perang hingga Mossad terlibat skandal di Italia.

Baca Selengkapnya

Relawan MER-C Indonesia Ungkap Kondisi Terkini di Gaza Akibat Blokade Israel

1 hari lalu

Relawan MER-C Indonesia Ungkap Kondisi Terkini di Gaza Akibat Blokade Israel

Relawan MER-C Indonesia mengungkap penderitaan rakyat Gaza akibat blokade makanan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Israel DIserang Proyektil dari Lebanon, 19 Orang Terluka

1 hari lalu

Israel DIserang Proyektil dari Lebanon, 19 Orang Terluka

Sebanyak 19 warga Israel terluka karena proyektil dari Lebanon. Sirine meraung-raung.

Baca Selengkapnya