Dinas Pendidikan Jawa Barat Sebut Modus Cuci Rapor PPDB Hanya di Depok

Rabu, 17 Juli 2024 22:28 WIB

Kaum perempuan atau ibu-ibu menggelar aksi unjuk rasa mengkritik sistem PPDB zonasi dan afrimasi di depan gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, 24 Juni 2024. Perempuan dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan menuntut agar pemerintah menambah jumlah sekolah khususnya SMA/SMK negeri di seluruh wilayah dengan merata serta menuntut penambahan kuota untuk PPDB jalur afirmasi. Minimnya jumlah SMA negeri di Kota Bandung masih jadi celah praktik jual beli bangku dan perpindahan domisili secara ilegal. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, BANDUNG – Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi mengatakan, kasus cuci rapor dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB hanya terjadi di Kota Depok. Hal itu dia sampaikan saat mendampingi Penjabat Gubenrur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 1, Kota Bandung, Rabu, 17 Juli 2024. “Khusus untuk cuci rapor ada di Kota Depok,” kata dia.

Ade mengatakan cuci rapor tersebut dilakukan dengan mengubah nilai di dalam buku rapor. “Cuci rapor ini modelnya semua nilai di dalam rapor maupun di dalam buku rapor di sekolah itu ada perubahan rata-rata, sementara rapor yang ada di Kemendikbud semaunya tetap, tidak berubah,” kata dia.

Kasus hampir mirip terjadi juga di Sumedang dan Kota Bandung. Bedanya, calon peserta didik baru (CPDB) melakukan mark-up nilai rapor dalam dokumen yang di-upload untuk persyaratan pendaftaran.

“Itu mark-up nilai di dalam dokumen yang di upload. Di Sumedang 2 CPDB, di Kota Bandung 1 CPDB,” kata Ade.

Ade mengatakan, kasus cuci rapor di Kota Depok mengakibatkan 51 CPDB dianulir. Bangku kosongnya kemudian diisi oleh CPDB lainnya mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 9 tahun 2024. Sementara, 51 CPDB yang dianulir itu diminta mendaftar ke sekolah swasta atau pesantren.

Advertising
Advertising

Ade mengatakan SMP asal siswa yang dianulir itu telah ditindaklanjuti dengan dilakukan pembinaan sekaligus pemeriksaan terhadap kepala sekolah, guru, maupun operator yang diduga terlibat. Ade mengatakan PNS yang terlibat bisa dikenakan sanksi sesuai aturan. “Sebagai ASN ada aturan PP 94 yang mengatur. Kalau pelaporannya menyangkut pidana diserahkan ke APH,” kata dia.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, pada PDDB SMA tersebut pemerintah provinsi hanya ingin menegakkan aturan. “PPDB tahun ini kami memang serius, seriusnya itu cuma satu sebenarnya yaitu ingin menegakkan aturan, jadi sesuai aturan semuanya," ujarnya.

Pada tahap pertama PPDB jalur zonasi, Bey mengatakan menganulir 223 CPDB. Sedangkan pada jalur rapor dan prestasi, ada 54 CPDB yang dianulir. Dari 54 itu, 51 di antaranya ada di Depok.

Bey mengaku sedih dengan hasil tersebut karena masih terdapat kecurangan dalam pelaksanaan PPDB. “Kami mohon orang tua mengerti. Pada semua pihak ini PPDB sudah mulai memasuki masa MPLS, yang sudah tidak diterima ya sudah, jangan maksa juga,” kata dia.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat membongkar adanya praktik cuci nilai rapor di SMPN 19 Kota Depok untuk mengikuti PPDB tahap dua. Dari kejadian itu, sebanyak 51 siswa didiskualifikasi saat mendaftarkan ke SMAN di Kota Depok. Cuci rapor adalah mengubah nilai rapor yang rendah kemudian diubah menjadi tinggi.

Pilihan Editor:Unair dan Grab Buka Beasiswa untuk Mahasiswa yang Jadi Driver

Berita terkait

Salah Gigi Persneling, Innova Hantam Minimarket di Cinere Depok

1 hari lalu

Salah Gigi Persneling, Innova Hantam Minimarket di Cinere Depok

Toyota Innova warna silver mengalami kecelakaan tunggal dan masuk ke dalam minimarket di Depok pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Ingatkan ASN Tak Terjebak Medsos pada Pelaksanaan Pilkada 2024

2 hari lalu

Pemkot Depok Ingatkan ASN Tak Terjebak Medsos pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Pemkot Depok mengingatkan para ASN untuk bersikap netral pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Medali Kehormatan di Mako Brimob, Lalu Lintas Lengang Pak Ogah Hilang

4 hari lalu

Jokowi Terima Medali Kehormatan di Mako Brimob, Lalu Lintas Lengang Pak Ogah Hilang

Pengamanan di sekitar Mako Brimob diperketat karena kehadiran Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Apel Operasi Mantap Brata di Mako Brimob Depok, 330 Polisi Diterjunkan untuk Antisipasi Kemacetan

4 hari lalu

Apel Operasi Mantap Brata di Mako Brimob Depok, 330 Polisi Diterjunkan untuk Antisipasi Kemacetan

Polri akan menggelar Apel Gelar Sandi Operasi Mantap Brata 2024 pagi ini di Mako Brimob, Depok

Baca Selengkapnya

Anak Korban Dugaan Pencabulan Anggota DPRD Kota Depok Kini Dilindungi LPSK

4 hari lalu

Anak Korban Dugaan Pencabulan Anggota DPRD Kota Depok Kini Dilindungi LPSK

Seorang anggota DPRD Kota Depok berinisial RK dilaporkan atas dugaan pencabulan anak

Baca Selengkapnya

Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

5 hari lalu

Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

Dugaan penyebaran video asusila itu dilaporkan pada 14 November 2024. Polisi menunda penyelidikan karena menunggu tahapan pemilu rampung.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Depok Sentil Pemkot soal Minimnya Madrasah Negeri

5 hari lalu

Anggota DPRD Depok Sentil Pemkot soal Minimnya Madrasah Negeri

Anggota DPRD Depok, Qonita Lutfiyah menyoroti minimnya madrasah negeri di Depok

Baca Selengkapnya

Aher Sebut Depok Jadi Barometer Kemenangan PKS di Pilkada Jawa Barat

5 hari lalu

Aher Sebut Depok Jadi Barometer Kemenangan PKS di Pilkada Jawa Barat

Depok telah 4 kali dipimpin PKS. Kemenangannya jadi barometer untuk Pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Beberkan Penyebab Kota Depok Kerap Dirundung

5 hari lalu

Presiden PKS Beberkan Penyebab Kota Depok Kerap Dirundung

Ahmad Syaikhu mengatakan Depok kerap dirundung karena selama 20 tahun dipimpin oleh kader Partai Keadilan Sejahtera.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Lagi di Tempat Pembuangan Sampah Liar di Limo Depok, Warga: Tahun Ini Sudah Tiga Kali

7 hari lalu

Kebakaran Lagi di Tempat Pembuangan Sampah Liar di Limo Depok, Warga: Tahun Ini Sudah Tiga Kali

Hingga pukul 01.30 WIB, personel Damkar Depok masih berupaya memadamkan kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ilegal itu.

Baca Selengkapnya