Komisi Luar Negeri DPR Sebut Penembakan Donald Trump Jadi Momen Pengingat Berdemokrasi
Reporter
Sultan Abdurrahman
Editor
Imam Hamdi
Selasa, 16 Juli 2024 05:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi I DPR yang membidangi urusan luar negeri, Meutya Hafid, membicarakan peristiwa penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meutya berujar penembakan Trump, yang juga calon presiden AS untuk Pemilu 2024, menjadi momen pengingat agar semua pihak bisa menjaga iklim demokrasi yang damai tanpa kekerasan.
Meutya menilai insiden penembakan Trump bisa menjadi momen reflektif untuk terus menghargai perbedaan pendapat dalam berpolitik. “Kejadian ini menjadi momen untuk mengingatkan semua pihak terus menghormati sistem demokrasi dan adanya perbedaan pendapat,” kata Meutya dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Meutya turut mengecam penembakan yang terjadi saat Trump berkampanye di Pennsylvania, AS itu. “Saya mengecam dan mengutuk keras kejadian penembakan mantan Presiden AS serta calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump,” ucap Meutya.
Kekerasan politik, kata Meutya, tidak mempunyai tempat dalam berdemokrasi. Dia berujar kekerasan dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi. “Kita harus berani melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi," ujar politikus Partai Golkar itu.
Meutya juga menyampaikan turut berbelasungkawa terhadap kejadian penembakan itu. Dia menyampaikan ucapan duka cita kepada para korban dalam insiden tersebut. Meutya pun mendoakan agar Trump, yang mengalami luka goresan peluru di telinganya, dan para korban lainnya bisa segera pulih.
Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump saat berkampanye di Butler County, Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat. Trump menderita luka di bagian telinga akibat ditembak oleh Thomas Matthew Crooks, 20 tahun.
Sementara itu, satu orang peserta kampanye dinyatakan tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka. Pelaku langsung ditembak mati oleh Secret Service setelah serangan tersebut.
Agen FBI yang bertanggung jawab di Kantor Lapangan Pittsburgh, Kevin Rojek mengatakan pelaku menggunakan senapan jenis AR-15 untuk menembak Trump. “Crooks menggunakan senapan AR-data-style 556 yang dibeli secara legal,” ujar Rojek.
Pilihan editor: Teguh Prakosa Sebut Gibran Sudah Komunikasi Soal Pengunduran Diri sebagai Wali Kota Solo