BEM UNM Gelar Aksi Tolak Kewajiban Beli Almamater Rp 175 Ribu untuk Mahasiswa Baru
Reporter
Aisyah Amira Wakang
Editor
Devy Ernis
Kamis, 11 Juli 2024 17:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (BEM UNM) menggelar aksi demo di kampus pada Kamis siang, 11 Juli 2024. Aksi itu menolak surat pengumuman pembelian jas almamater bagi mahasiswa baru yang ditandatangani oleh Rektor UNM Karta Jayadi pada 2 Juli 2024.
Presiden BEM UNM Hasrul mengatakan aturan itu merupakan bentuk komersialisasi pendidikan di kampus yang harus ditolak. "Kami mengimbau kepada seluruh calon mahasiswa baru untuk tidak membeli almamater sebelum ada kejelasan dari pihak kampus," ungkapnya pada Kamis, 11 Juli 2024.
Dalam surat pengumuman Nomor 3324/UN36/KM/2024, UNM mewajibkan mahasiswa baru yang dinyatakan lulus jalur seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) dan jalur mandiri tahun 2024 untuk membeli jaket almamater. Disebutkan dalam surat itu jas sebagai salah satu identitas yang akan mereka kenakan saat mengikuti pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru atau PKKMB, kegiatan akademis dan kemahasiswaan hingga akhir masa kuliah.
"Atas masukan dan berbagai pihak maka harga jaket almamater tahun ini, tidak mengalami kenaikan. Harga satu pieces jaket almamater adalah Rp 175 ribu," tulis pengumuman tersebut.
Sementara itu, BEM UNM mengaku pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada kewajiban untuk membayar jas almamater. Selain almamater, ada pula kabar dasi yang dijual Rp 75 ribu. Namun, mereka masih memastikan info tersebut.
"Jika diwajibkan, maka secara otomatis sama saja dengan surat edaran sebelumnya, sebab total dari almamater plus dasi yaitu Rp 250 ribu," ujar Hasrul.
Selain menolak hal tersebut, BEM UNM juga menggelar aksi untuk menuntut peninjauan uang kuliah tunggal (UKT), kebebasan menulis, pelibatan lembaga kemahasiswaan dalam verifikasi peninjauan UKT, hingga menolak pemberlakuan iuran pengembangan institusi (IPI) di Fakultas Kedokteran.
Hingga berita ini dibuat, Ketua Badan Layanan Umum UNM Irsan, belum membalas pertanyaan Tempo mengenai polemik tersebut. Sebelumnya, Tempo juga sudah mengontak Suandi Syam, narahubung yang tertulis di surat pernyataan tersebut dan diarahkan untuk mengontak Irsan.
Sebelumnya, viral video antara mahasiswa dan dosen UNM yang sedang berdebat. Salah satu dosen terlihat mendorong mahasiswanya. Presiden BEM Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM Faisal Basri menjelaskan video itu ditangkap pada Senin, 8 Juli 2024 lalu. Ketika itu, mereka sedang melakukan audiensi ke rektorat.
Sebelum audiensi, para mahasiswa terlibat cekcok bersama para dosen. Salah satu mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2019 menanyakan perihal kebijakan mahasiswa baru untuk membeli jas almamater.
"Awalnya kami sampaikan dengan baik-baik, tiba-tiba kawan kami ditanya lembaga mahasiswanya apa?," ucap Faisal saat dihubungi pada Kamis, 11 Juli 2024.
Salah satu dosen menuding mahasiswa tersebut sebagai calo yang berbuntut perdebatan.
Pilihan Editor:Jokowi Batal Pindah Kantor ke IKN Bulan Ini, Terkendala Infrastruktur Belum Siap