Kata PSI, PAN, dan Pengamat soal Puan PDIP Pertimbangkan Kaesang untuk Pilkada Jateng
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Jumat, 5 Juli 2024 11:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani mengatakan, partainya mempertimbangkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.
"Iya dong, (Kaesang) jadi salah satu pertimbangan juga," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.
Dia pun menanggapi positif hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu di urutan kedua dengan dukungan terbanyak dalam simulasi top of mind mengenai kandidat bakal calon Gubernur Jateng.
Puan bahkan mengaku tidak mempersoalkan nama Kaesang yang meraih dukungan lebih tinggi dari Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul pada survei tersebut.
"Enggak apa-apa, bagus Kaesang," ucap Puan.
Pernyataan Puan itu kemudian mendapatkan respons dari PSI, Partai Amanat Nasional (PAN), dan pengamat. Berikut respons mereka seperti dihimpun dari Tempo.
PAN: Apa mungkin usung Kaesang?
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meragukan PDIP akan mengusung putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu di Pilkada Jateng.
"Apa mungkin PDI perjuangan mencalonkan Kaesang? Itu dulu dijawab," kata Viva saat dihubungi, Kamis, 4 Juli 2024.
Viva menilai, lirikan PDIP ke Kaesang sekadar wacana. Bila PDIP ingin mengusung Kaesang, PAN menunggu pernyataan resminya.
"Setelah itu kita lihat dinamika politik selanjutnya," kata Viva.
Sementara, PAN sampai saat ini masih komitmen mengusung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi sebagai bakal calon gubernur Jateng. Bagi Viva, nama-nama baru yang ikut berkompetisi merupakan sesuatu yang baik.
"Siapapun itu sesuatu yang baik. Misal Kaesang atau siapapun itu ikut berkompetisi hal yang bagus," kata Viva.
PSI Jateng: Kami menyambutnya positif
Ketua DPW PSI Jateng Antonius Yogo Praowo mengatakan, pernyataan Puan tersebut sebagai ketertarikan PDIP terhadap sosok Kaesang.
"Ya, kami menyambutnya positif ya, mulai melirik gitu kan," ujar Yogo ketika ditemui wartawan di kantor baru DPD PSI Kota Solo di Sumber, Banjarsari, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juli 2024.
Namun, Yogo menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada instruksi langsung dari DPP maupun Kaesang selaku Ketua Umum PSI terkait Pilkada Jateng atau pemilihan gubernur Jateng.
<!--more-->
Pengamat politik: PDIP capek lawan Jokowi
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai PDIP kelelahan melawan Presiden Jokowi. Pandangan Ujang disampaikan dalam menganalisis pernyataan Puan dan Ketua DPP PDIP Utut Adianto.
Sebelumnya, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 3 Juli 2024, Utut mengatakan, PDIP masih bagian dari pemerintah dan tidak berseberangan dengan Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP itu menanggapi prediksi sejumlah pihak yang mengatakan PDIP dan Jokowi akan berbeda pilihan lagi di Pilkada 2024.
Ujang melihat ada dua faktor yang memungkinkan pernyataan Puan dan Utut muncul. Pertama, karena PDIP ingin menjaga prospek bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kedua, PDIP tersandera masalah Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto yang diperiksa atas kasus tersangka buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku. Hasto sudah diperiksa oleh KPK pada Senin, 10 Juni 2024 atas dugaan kasus suap politikus PDIP terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ya PDIP juga capek melawan Jokowi,” kata Ujang, dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, dihubungi pada Kamis, 4 Juli 2024. “Gesturnya ingin bersahabat tidak mau bermusuhan lama-lama.”
PDIP dan Jokowi pecah kongsi imbas pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Dalam kontestasi, Jokowi merestui putranya sulungnya, Gibran, sebagai calon Prabowo. Sementara PDIP mengusung Ganjar Pranowo, eks Gubernur Jawa Tengah, dan Mahfud Md.
Jokowi tidak diundang dalam sejumlah kegiatan internal partai seperti Hari Ulang Tahun PDIP pada 10 Januari 2024, hingga Rakernas V pada Mei 2024. Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watabun pada Senin, 22 April 2024, mengatakan Jokowi dan Gibran sudah bukan bagian dari PDIP karena beda pilihan di Pilpres 2024.
Sampai saat ini PDIP belum menentukan sikap apakah akan berkoalisi ataupun menjadi oposisi bagi pemerintahan selanjutnya. Meski Puan dan Utut memberi sinyal positif terhadap pemerintahan ke depan, Ujang melihat keputusan PDIP akan tetap ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
“Kita lihat keputusan Megawati menjadi keputusan PDIP. Kalau Utut dan Puan kelihatannya pengen bergandengan dengan Jokowi,” kata Ujang.
Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024, menggantikan Jokowi. Megawati sebelumnya mengatakan, sikap politik PDIP terhadap Prabowo-Gibran masih perlu diperhitungkan. PDIP kemungkinan mengumumkan posisi koalisi atau oposisi pada Kongres tahun 2025.
“Loh enak ae, hi-hi. Kalau menit ini saya ngomong,” kata Megawati saat menutup Rakernas V PDIP yang ditutup pada Ahad, 26 Mei 2024. “Gue mainin dulu dong.”
SEPTIA RYANTHIE | HENDRIK YAPUTRA | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Puan Sebut Pertimbangkan Kaesang di Pilkada Jateng, PAN: Apa Mungkin PDIP Mengusungnya?