Cerita Fathan Azzahran Dapat Raih Nilai Sempurna Tes Kuantitatif UTBK SNBT

Reporter

Hendrik Yaputra

Editor

Imam Hamdi

Rabu, 3 Juli 2024 11:25 WIB

Muhammad Fathan Azzahran, siswa lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong. Peraih nilai sempurna Subtes Kemampuan Kuantitatif UTBK-SNBT 2024. Foto: MAN Insan Cendekia Serpong

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Fathan Azzahran yakin benar mengerjakan dengan mudah sembilan belas dari 20 soal tes kemampuan kuantitatif Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT), Mei lalu. Pria berusia 18 tahun ini hanya tinggal mengerjakan satu soal perhitungan yang dianggap sulit. "Soal ini lebih sulit ketimbang soal lainnya," kata Fathan saat dihubungi, Rabu 3 Juli 2024.

Fathan ragu bisa menyelesaikan satu soal itu. Di tengah keraguan itu, ia mengingat pesan orang tua sebelum mengikuti ujian. Orang tua meminta Fathan untuk tenang mengerjakan ujian. Ia juga mengingat target yang ingin dicapai, yaitu nilai sempurna.

"Saya tak mau ada penyesalan di akhir. Susah-susah saya coba kerjakan sampai menit akhir karena saya punya target nilai sempurna," kata Fathan.

Pada hari pengumuman hasil UTBK SNBT, Farhan hampir tak percaya mendapatkan nilai sempurna yaitu 1000 di subtes kemampuan kuantitatif. Hasil ini juga membawa Farhan diterima Institut Teknologi Bandung (ITB), program studi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Rekayasa. "Ini pilihan pertama saya," kata Farhan.

Subtes kemampuan kuantitatif merupakan satu dari empat subtes pada tes potensi skolastik. Tiga subtes lain yaitu kemampuan penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, dan kemampuan membaca dan menulis.

Advertising
Advertising

Selain tes potensi skolastik, UTBK SNBT memiliki dua tes lain yaitu tes literasi bahasa dan tes penalaran matematika. Setiap peserta diberi waktu 195 menit untuk mengerjakan 155 soal. Khusus subtest kemampuan kuantitatif terdapat 20 soal yang harus dikerjakan dalam waktu 20 menit.

Fathan sangat bahagia ketika mendapatkan nilai tersebut. Ia juga senang diterima di ITB. Dengan masuk ITB, ia yakin cita-cita menjadi akademisi bisa digapai. "Saya ingin menjadi dosen atau peneliti," kata Fathan.

Siswa lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong ini sudah mempersiapkan diri menghadapi UTBK sejak kelas 12. Dari sekolah, ia mendapatkan dua jam tambahan waktu belajar untuk mendalami soal UTBK tiap Senin sampai Kamis.

Di luar jam itu, ia konsisten belajar satu jam tiap hari mengerjakan soal-soal UTBK. Porsi terbesar belajar ia kerahkan untuk mendalami materi kuantitatif. "Saya suka materi kuantitatif. Saya memberikan waktu 30 menit dibanding balajar materi lain," kata Fathan.

Fathan belajar secara mandiri. Ia tak mengikuti lembaga bimbingan belajar. Semua bahan pembelajaran berasal dari dunia maya dan platform edukasi yang bisa diakses secara gratis. "Ada banyak materi yang masuk. Dari situ saya bisa evaluasi diri terus," kata Fathan.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku beruntung hidup di dalam keluarga yang gemar membaca. Di rumah Fathan terdapat banyak buku. Ibu Fathan juga merupakan guru berstatus PNS.

Fathan mengaku figur ayah merupakan sosok yang menginspirasi dirinya untuk tidak mudah menyerah. Ayah Fathan merupakan pengusaha yang memiliki apotek. Gaya kepemimpinan dan sosok ayah yang tegas dan konsisten menginspirasi dirinya.

"Pesan ayah saya yang penting dan tak bisa dilupakan yaitu tak ada penyesalan di akhir," kata Fathan.

Semua hal itu yang membuat Fathan tak mudah menyerah. Ia selalu mengeluarkan semua tenaga supaya mendapatkan hasil maksimal agar tak ada penyesalan di akhir. Ia juga tak mau mengecewakan orang-orang yang sudah mendukungnya.

"Saya pernah mendapatkan nilai kurang memuaskan saat Pra Try Out UTBK Nasional. Sempat beberapa hari galau. Seakan tak ada harapan lagi. Tapi karena saya mengingat orang-orang yang mendukung, saya bangkit kembali," kata Fathan.

Semangat ini yang membawa Fathan kerap mewakili MAN pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika tingkat provinsi. Di tingkat kelas 4 dan 5 sekolah dasar, Fathan juga pernah mendapatkan juara harapan 1 OSN tingkat nasional Bidang MTK di Palembang pada 2016.

"Saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang mendukung saya. Tanpa kalian saya tidak akan mendapatkan hasil ini," kata Fathan.

Ayah Fathan, Rully mengatakan, Fathan juga diterima di tiga kampus di Australia. Fathan diterima di program studi Bachelor of Engineering di University of Queensland, University New South Wales, dan Monash University.

Rully sangat bangga dengan pencapaian Fathan. Rully tak memaksa Fathan untuk belajar dengan menjejalinya dengan muatan konsep. Rully hanya menstimulusya supaya semangat sehingga belajar menjadi kebutuhan bagi Fathan. "Kalau sudah menjadi kebutuhan maka anak akan mengejarnya sendiri," kata Rully.

Pilihan editor: Pimpinan KPK Alexander Marwata Mengaku Gagal Berantas Korupsi dan Adanya Ego Sektoral Penanganan Kasus Korupsi

Berita terkait

104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

4 hari lalu

104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

ITB merupakan sekolah tinggi teknik tertua di Indonesia. Saat ini telah memiliki 12 fakultas dan sekolah dengan berbagai program studi.

Baca Selengkapnya

Segini Kisaran Biaya UKT ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

4 hari lalu

Segini Kisaran Biaya UKT ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Kisaran UKT ITB 2024 untuk mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri.

Baca Selengkapnya

Berusia 104 Tahun, ITB Bangun Fasilitas Baru di Bandung, Jatinangor, dan Observatorium Bosscha

4 hari lalu

Berusia 104 Tahun, ITB Bangun Fasilitas Baru di Bandung, Jatinangor, dan Observatorium Bosscha

Keberadaan fasilitas tersebut menjadi bagian dari proses modernisasi dan penguatan ITB dalam paruh kedua 100 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

4 hari lalu

104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

Kampus ITB telah mengarungi perjalanan panjang sejak kolonial Belanda hingga kini.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran Unpad 2024 Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah Kedokteran Unpad 2024 Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri

Rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran Unpad 2024 untuk mahasiswa baru jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri.

Baca Selengkapnya

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

5 hari lalu

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

Daftar kampus terbaik di Bandung pada 2024 versi EduRank. ITB berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

UTBK Seleksi Mandiri Universitas Jember Diikuti 4.000 Peserta, Hanya Separuh yang Bisa Lolos

6 hari lalu

UTBK Seleksi Mandiri Universitas Jember Diikuti 4.000 Peserta, Hanya Separuh yang Bisa Lolos

Jumlah peserta UTBK Seleksi Mandiri UNEJ turun dibanding tahun lalu. Namun, pihak kampus tetap mengetatkan pengawasan ujian.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pendaftar KIP Kuliah Diimbau Klaim Ulang Akun Lewat Link Ini

7 hari lalu

Mahasiswa Pendaftar KIP Kuliah Diimbau Klaim Ulang Akun Lewat Link Ini

Mahasiswa baru yang sudah mendaftar harus mengklaim ulang akun KIP Kuliah melalui link dan tenggat waktu tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengumuman Seleksi Mandiri ITB Diumumkan Hari Ini, Peserta Lolos Lakukan Hal Ini

8 hari lalu

Pengumuman Seleksi Mandiri ITB Diumumkan Hari Ini, Peserta Lolos Lakukan Hal Ini

Pengumuman seleksi mandiri ITB digelar pukul 15.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Alasan ITB Undur Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri 2024

9 hari lalu

Alasan ITB Undur Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri 2024

ITB sebelumnya menggelar ujian saringan masuk lewat Seleksi Mandiri pada Sabtu dan Minggu, 22-23 Juni 2024 secara daring atau online.

Baca Selengkapnya