Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

Senin, 1 Juli 2024 16:16 WIB

Jenderal Pol. (Purn.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri; dulu bernama Kepala Djawatan Kepolisian Negara) pertama. Sejak dilantik, Soekanto mengonsolidasi aparat kepolisian dengan mengemban pesan Presiden Soekarno membentuk Kepolisian Nasional. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Kapolri pertama disandang oleh putra asal Jawa Barat Komisaris Jenderal (Pol.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo ia lahir di Bogor,Jawa Barat pada 7 Juni1908. Soekanto merupakan anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan R. Martomihardjo, yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah dan Kasmirah dari Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Soekanto menikah dengan Bua Hadjijah Lena Mokoginta yang berasal dari Manado.

Kedudukan ayahnya sebagai wedana berperan penting bagi pendidikan yang ditempuh Raden Said Soekanto. Kala itu pendidikan Belanda hanya terbuka untuk kaum priyayi. Namun berkat kedudukan sang ayah, sebagai pribumi, kala Raden Said Soekanto kecil dapat bersekolah di Froben School, Europeesche Lagere School (ELS), dan Hoogere Burger School atau HBS.

Setelah berhenti dari RHS, R.S. Soekanto masuk ke lembaga pendidikan tinggi kepolisian Comissarisen Cursus. Dia diterima sebagai siswa Aspirant Commisaris Van Politie di Sukabumi pada 1930. Di sanalah karier kepolisiannya bermula. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan, pada 1933 R.S. Soekanto lulus dan berpangkat Komisaris Polisi Kelas III. Dia kemudian ditugaskan untuk kali pertama di Semarang.

Pada saat diangkat menjadi Kapolri yang saat itu masih bernama Djawetan Kepolisian Negara ia masih berusia 37 tahun. Ia membangun kepolisian RI dengan kondisi dan keadaan yang serba ada, namun dengan dedikasi dan kesungguhannya ia dapat memangku amanah tersebut hingga selama 14 tahun.

Presiden Pertama Republik Indonesia, Sukarno mengangkat Raden Said Soekanto menjadi Kepala kepolisan pada 29 September 1945. Sebagai pemimpin pertama kepolisian, Raden Said Soekanto berperan besar dalam penataan organisasi kepolisian. Dia sudah mulai menata organisasi kepolisian di seluruh wilayah Indonesia pada masa revolusi fisik.

Advertising
Advertising

Waktu kedudukan Polri kembali ke Jakarta, bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie di Gedung Departemen Dalam Negeri digunakan sebagai markas karena Polri belum punya kantor. Raden Said Soekanto kemudian merencanakan kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang

Pada pemerintahan darurat RI yang diketuai Mr Sjafrudin Prawiranegara berkedudukan di Sumatera Tengah, jawatan Kepolisian dipimpin KBP Umar Said yakni terhitung pada 22 Desember 1948. Namun, setelahnya Raden Said Soekanto diangkat kembali sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia Serikat berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan pembentukan Republik Indonesia Serikat.

Ia tetap menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara setelah pembentukan negara kesatuan pada 17 Agustus 1950 dan pemberlakuan UUDS 1950 hingga pada 14 Desember 1959. Saat itu ia mundur karena penolakannya atas penggabungan TNI dan Polisi dalam ABRI.

Selain berkarier di kepolisian pada masa Orde Baru, Soekanto sebagai tokoh nasional ditunjuk dan kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung bersama 11 anggota lainnya dengan ketuanya Mr. Wilopo dan wakilnya Alamsyah Ratu Perwiranegara pada 8 Agustus 1973. Sebagai anggota DPA, Soekanto menduduki jabatan sebagai Ketua Seksi Kesejahteraan Rakyat.

Raden Said Soekanto meninggal pada usia 85 tahun di RS Polri Kramat Jati Jakarta pada 24 Agustus 1993. Dia dimakamkan pada 25 Agustus 1993 di Pemakaman Tanah Kusir Jakarta Selatan. Namanya diabadikan dalam nama sebuah rumah sakit Polri, yakni rumah sakit Polri Raden Said Soekanto. Pada Selasa, 10 November 2020 bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh termasuk Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kapolri RI.

TIARA JUWITA | HENDRIK KHOIRUL

Pilihan Editor: Kapolri dari Masa ke Masa, Jenderal Hoegeng Kapolri ke Berapa?

Berita terkait

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

3 jam lalu

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman "Kami akan serahkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)"

Baca Selengkapnya

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

4 jam lalu

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

Polri hadapi berbagai tantangan menyelesaikan sejumlah kasus. Setidaknya kasus pembunuhan Vina, kematian Afif Maulana, dan pabrik narkoba di Malang.

Baca Selengkapnya

Kaesang Blusukan ke Priok, Ini Profil Bisnis Anak Bungsu Presiden Jokowi

4 jam lalu

Kaesang Blusukan ke Priok, Ini Profil Bisnis Anak Bungsu Presiden Jokowi

Putra bungsu pasangan Presiden Jokowi - Iriana, Kaesang Pangarep, tampaknya mantab maju Pilgub Jakarta. Ia blusukan dan salat Jumat di Priok

Baca Selengkapnya

Saat Megawati Sebut Nama Jokowi 2 Kali di Pidato Sekolah Partai

4 jam lalu

Saat Megawati Sebut Nama Jokowi 2 Kali di Pidato Sekolah Partai

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung nama Jokowi dua kali dalam pidatonya hari ini. Pertama soal konsep kebangsaan, kedua soal utang.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

5 jam lalu

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

DKPP memecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari atas pelanggaran kode etik berupa tindakan asusila terhadap anggota PPLN. Begini kilas balik kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

7 jam lalu

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendesak aparat mengusut tuntas kasus pembakaran rumah jurnalis di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Bukan Mencari Kebenaran, LBH Padang Klaim Kompolnas Melegitimasi Polda Sumbar

7 jam lalu

Bukan Mencari Kebenaran, LBH Padang Klaim Kompolnas Melegitimasi Polda Sumbar

Setelah Kompolnas turun dalam kasus Afif Maulana, pernyataan dari Polda Sumbar menyatakan korban terpeleset.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN, Satgas Klaim Tiga Ruas Tol Siap Difungsionalkan

8 jam lalu

Jokowi Bakal Upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN, Satgas Klaim Tiga Ruas Tol Siap Difungsionalkan

Salah satu infrastruktur dasar yang ditargetkan bisa digunakan saat pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI adalah jalan tol.

Baca Selengkapnya

Jumatan di Tanjung Priok, Kaesang Mengaku Ingin Sowan ke Relawan Jokowi

8 jam lalu

Jumatan di Tanjung Priok, Kaesang Mengaku Ingin Sowan ke Relawan Jokowi

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep terlihat blusukan dan salat Jumat di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia membagikan buku ke warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Menjelang HUT Kemerdekaan RI di IKN, Satgas Klaim Progres Kantor Presiden Sudah 92 Persen

9 jam lalu

Menjelang HUT Kemerdekaan RI di IKN, Satgas Klaim Progres Kantor Presiden Sudah 92 Persen

Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Sumadilaga menyebut progres pembangunan Kantor Presiden sudah 92 persen.

Baca Selengkapnya