Dosen UGM Sebut Penjudi Tak Butuh Bansos, tapi Bimbingan Psikologi

Sabtu, 29 Juni 2024 21:20 WIB

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada atau UGM, Bagus Riyono, mengatakan penjudi perlu mendapatkan perhatian dan pertolongan dari berbagai pihak. Namun, bukan berupa bantuan sosial atau bansos, tapi pengalihan pada ketergantungan.

Bagus menjelaskan pemerintah dapat mengalihkan perhatian bagi warga miskin yang terjebak. “Diberikan modal, bukan bantuan sosial tapi dengan bimbingan yang terarah dari pemerintah,” kata dia dikutip dari laman resmi UGM pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Menurut dia, pemerintah dapat memberikan kemudahan layanan psikologis pada korban judi online terutama masyarakat rentan. Kelompok rentan itu terdiri dari masyarakat yang tidak pintar dan butuh uang.

Selain itu, puskesmas, kata Bagus, perlu meningkatkan keahlian mereka. Psikolog harus sudah siap membuka layanan untuk mengatasi orang yang kecanduan judi. “Karakteristik judi mengasyikkan. Muncul harapan, ekspektasi sampai lupa yang kita pertaruhkan uang dari mana,” ucapnya.

Saat bermain, penjudi berharap-harap cemas hingga muncul ekspektasi atau harapan yang berlebihan. Ketika orang berdebar-debar menunggu ekspektasi, maka hormon dopamin akan naik. Apalagi, jika mereka tahu cara mendapatkan modal dengan mudah. Seandainya mereka kalah, pemain masih merasa judi sebagai permainan yang asik.

Advertising
Advertising

Mengutip dari Skinners Theory of Reinforcement, pemain judi memiliki penguat untuk bermain, yakni berupa insentif yang menimbulkan ekspektasi. Ekspektasi itu, kata Bagus, yang kemudian dimanfaatkan oleh para bandar.

Bandar yakin penjudi memiliki ambisi untuk menang. Padahal harapan yang besar itu seringnya berbanding terbalik dengan kenyataan. ”Banyak yang berharap besar, ekspektasi besar, tapi tak terwujud. Akhirnya memunculkan kasus sampai bunuh diri yang terjadi beberapa waktu belakangan,” tuturnya.

Berdasarkan teori Gambler Fallacy, perhitungan yang tidak valid atau ekspektasi yang tak sesuai keyakinan justru membuat penjudi ketagihan. Kondisi itu membuat seorang penjudi terjebak, bahkan timbul keinginan untuk bunuh diri.

Fenomena itu, kata Bagus, mengkhawatirkan. “Ada penelitian, kemungkinan judi yakni 1 banding 2 juta. Ini kan sangat sulit, ya kalau bandar tidak curang,” kata dia.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK tahun 2023 mencatat, sebanyak 2,1 juta orang miskin Indonesia bermain judi online dengan taruhan di bawah Rp 100 ribu. Pemerintah saat ini juga tengah gencar memberantas kasus judi online dengan pembentukan satuan tugas (satgas) judi online.

Pilihan Editor: PPATK Sebut 5 Provinsi di Indonesia Tercatat Punya Jumlah Pemain Judi Online Terbanyak

Berita terkait

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

5 jam lalu

Tanggapan Muhammadiyah dan MUI Ihwal Pemberantasan Judi Online

Muhammadiyah menyatakan judi online dapat menjerumuskan anak-anak dan remaja dalam tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

PPATK Sebut Lebih dari 1.000 Anggota DPR Terlibat Judi Online, MKD Bilang Cuma Dua

8 jam lalu

PPATK Sebut Lebih dari 1.000 Anggota DPR Terlibat Judi Online, MKD Bilang Cuma Dua

MKD DPR akan memanggil kedua anggota DPR yang diduga bermain judi online.

Baca Selengkapnya

Jauh Sebelum Judi Online, Indonesia Pernah Legalkan Judi, Masih Ingat SDSB dan KSSB?

8 jam lalu

Jauh Sebelum Judi Online, Indonesia Pernah Legalkan Judi, Masih Ingat SDSB dan KSSB?

Indonesia disebut sudah memasuki darurat judi online. Sebelum UU Nomor 7 Tahun 1947 tentang Penertiban Perjudian dikeluarkan, judi dilegalkan.

Baca Selengkapnya

Penegak Hukum Diminta Sikat Bandar Judi Online dari Hulu ke Hilir

13 jam lalu

Penegak Hukum Diminta Sikat Bandar Judi Online dari Hulu ke Hilir

Peneliti Elsam Nurul Izmi meminta para penegak hukum untuk sigap memberingkus bandar dan pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Kata PBNU dan Menko PMK Soal Pemberantasan Judi Online

1 hari lalu

Kata PBNU dan Menko PMK Soal Pemberantasan Judi Online

Tokoh-tokoh keagamaan akan dilibatkan dalam pemberantasan judi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Empat Perempuan di Bogor yang Promosikan Judi Online, Satu Di antaranya Pelajar

1 hari lalu

Polisi Tangkap Empat Perempuan di Bogor yang Promosikan Judi Online, Satu Di antaranya Pelajar

Polres Bogor dalam lima hari terakhir menangkap empat perempuan karena terindikasi mempromosikan judi online.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

1 hari lalu

Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

Dari enam tersangka yang diduga promosikan judi online, tiga orang tidak ditahan karena statusnya pelajar dan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Satgas Pasti OJK Sumsel Babel Blokir 4.921 Rekening Bank yang Ditengarai Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Satgas Pasti OJK Sumsel Babel Blokir 4.921 Rekening Bank yang Ditengarai Terlibat Judi Online

Satgas PASTI OJK Sumsel Babel telah memblokir 4.921 rekening bank yang ditenggarai terlibat judi online.

Baca Selengkapnya

2 Wanita di Bogor Promosikan Situs Judi Online di IG, Sambil Jualan Konten Asusila dan Untuk Sewa Kos

1 hari lalu

2 Wanita di Bogor Promosikan Situs Judi Online di IG, Sambil Jualan Konten Asusila dan Untuk Sewa Kos

Polresta Bogor menangkap dua perempuan yang mempromosikan situs judi online di akun Instagram mereka. Ada yang sambil jualan konten asusila.

Baca Selengkapnya

APJII Siap Bantu Pemerintah Blokir Situs Judi Online Pakai Metode Blackhole

2 hari lalu

APJII Siap Bantu Pemerintah Blokir Situs Judi Online Pakai Metode Blackhole

APJII menyatakan siap membantu pemerintah untuk menutup situs judi online dengan metode blackhole.

Baca Selengkapnya