BSSN Pertimbangkan Bantuan dari 10 Negara Atasi Serangan Siber PDN

Jumat, 28 Juni 2024 06:37 WIB

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) Hinsa Siburian saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengaku lembaganya sempat kesulitan mengatasi serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN) Sementara yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Serangan itu terjadi sejak 20 Juni 2024.

“Awalnya kesulitan juga karena semua data itu terenkripsi, jadi ada kesulitan di forensik ini. Tapi kemarin syukur masih ada data yang bisa kita analisis dan sekarang masih berproses,” ujar Hinsa saat rapat kerja bersama Komisi I DPR dan Kominfo, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.

Dalam kasus ini, pelaku penyerangan disebut meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau Rp 131 miliar. Namun, BSSN mengatakan belum bisa menangkap pelaku, lantaran baru menemukan indikasi-indikasinya dan masih menunggu hasil forensik.

Melihat kesulitan itu, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menawarkan bantuan dari seorang ahli untuk menemukan hacker atau pelaku. "Kalau ada orang yang bersedia mengejar dan menemukan, kira-kira Bapak mau enggak melindungi yang bersangkutan?” tanya Hasanuddin kepada Hinsa.

"Mau Pak," jawab Hinsa.

Advertising
Advertising

"Oke, nanti kita bicara empat mata," ucap Hasanuddin.

"Siap," timpal Hinsa.

Hinsa mengungkap, sebenarnya saat ini sudah ada tawaran kerjasama dengan 10 negara yang berhubungan dengan keamanan siber. Namun, tawaran itu tak bisa langsung diterima lantaran BSSN harus mengetahui hasil forensik lebih dulu. Jika sudah, BSSN akan mengkoordinasikan bentuk kerjasama dari negara-negara tersebut.

Menanggapi pernyataan tersebut, Hasanuddin mengingatkan agar kerjasama itu hanya untuk membantu dan memperkuat tim dari BSSN. Ia menduga pelaku dari serangan itu hanya satu orang atau kelompok kecil. Oleh karena itu, ia yakin BSSN maupun pemerintah maih bisa mengatasinya.

Ia juga ingin membuktikan bahwa orang yang ia tawarkan nanti mampu untuk membantu negara. “Sementara kita ini berjejer. Para jenderal, deputi, menteri, wakil menteri ya. Berjejer. Kalah kita. Negara kalah hanya oleh pelaku ransomware itu. Dan kita harus melawan jangan menyerah. Saya kira bisa kita ya," ucap Hasanuddin.


Pilihan Editor: BSSN Kritik Kominfo Yang Tak Back Up Data PDN

Berita terkait

Aria Bima Mendorong Solusi Pertambangan Timah Ilegal

1 jam lalu

Aria Bima Mendorong Solusi Pertambangan Timah Ilegal

Panja Timah ingin memitigasi proses penambangan timah ilegal di Bangka setelah melihat langsung perbedaan tambang ilegal dan legal.

Baca Selengkapnya

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

2 jam lalu

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

5 jam lalu

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi, bahkan sebelum PDIP mengumumkan dukungannya.

Baca Selengkapnya

Data Calon Penerima KIP Kuliah Hilang Usai PDNS Diretas, Menko PMK: Harus Input Ulang

9 jam lalu

Data Calon Penerima KIP Kuliah Hilang Usai PDNS Diretas, Menko PMK: Harus Input Ulang

Mahasiswa baru penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah harus mengunggah ulang data-data diri setelah PDNS dibobol hacker

Baca Selengkapnya

Cara Klaim Ulang Akun KIP Kuliah yang Eror Usai PDN Diretas

10 jam lalu

Cara Klaim Ulang Akun KIP Kuliah yang Eror Usai PDN Diretas

Saat terjadi serangan ransomware pada PDNS 2, masih ada 16.316 mahasiswa yang belum diajukan pencairan KIP Kuliahnya oleh perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

DPR Tak Sepakat Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke ONH Plus

14 jam lalu

DPR Tak Sepakat Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke ONH Plus

Menurut Ace, keputusan pengalihan kuota haji tambahan tak sesuai dengan kesepakatan dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag

Baca Selengkapnya

PDNS Diserang Ransomware, Spentera Bagikan 6 Tips Pencegahan Termasuk Backup Data

17 jam lalu

PDNS Diserang Ransomware, Spentera Bagikan 6 Tips Pencegahan Termasuk Backup Data

Serangan ransomware meningkat sebesar 55 persen dari 2022 ke 2023.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Wajibkan Kementerian Cadangkan Data usai Serangan Ransomware terhadap PDN

17 jam lalu

Pemerintah Wajibkan Kementerian Cadangkan Data usai Serangan Ransomware terhadap PDN

Kemenko Polhukam mewajibkan setiap kementerian dan lembaga mencadangkan datanya menyusul penyerangan terhadap PDSN 2.

Baca Selengkapnya

Profil Budi Arie, yang di Tengah Kemelut Judi Online dan Peretasan PDNS Diminta Mundur

18 jam lalu

Profil Budi Arie, yang di Tengah Kemelut Judi Online dan Peretasan PDNS Diminta Mundur

Budi Arie merupakan aktivis sejak kuliah di UI, namun ia masuk lingkaran kekuasaan melalui Projo yang didirikannya pada 2013

Baca Selengkapnya

Serangan Ransomware Tidak Mengganggu Pembangunan Pusat Data Nasional, Kominfo: Diresmikan Agustus

22 jam lalu

Serangan Ransomware Tidak Mengganggu Pembangunan Pusat Data Nasional, Kominfo: Diresmikan Agustus

Perbedaan Pusat Data Nasional permanen dan sementara terletak pada bagian infrastruktur teknologi dan layanannya.

Baca Selengkapnya