Kuasa Hukum Sebut Penyitaan Ponsel Hasto Kristiyanto oleh KPK Manuver Politik
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Amirullah
Kamis, 27 Juni 2024 18:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim hukum Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto yang diwakili oleh Ronny Talapessy menyebut perampasan ponsel dan buku hitam Hasto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sarat dengan kepentingan politik. Dia menuding penyitaan itu bukan berkaitan dengan pengungkapan kasus Harun Masiku, namun justru untuk menyandera langkah politik PDIP.
"Penyitaan ini lebih terasa sebagai sebuah manuver politik ketimbang sekadar mencari Harun Masiku," kata Ronny dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Kamis, 27 Juni 2024.
Ronny menyatakan penyitaan barang-barang milik Hasto itu sangat menghambat PDIP dalam menyiapkan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024. Sebagai contoh, dia mengungkap Hasto kerap berkomunikasi membahas langkah politik dengan ponsel yang disita itu.
"Ponsel yang disita itu dipakai untuk komunikasi dengan semua pengurus partai se-Indonesia. Hari gini semua orang juga tahu pentingnya ponsel untuk menunjang kerjaan sehari-hari," ujarnya. "Sekarang dapat diakses oleh yang tidak berkepentingan dan potensi penyalahgunaan data itu selalu ada."
Berkenaan dengan buku hitam milik Hasto, Ronny menyebut buku itu berisi catatan-catatan internal ihwal organisasi dan konsolidasi partai yang berhubungan dengan pilkada serentak mendatang.
Tak sampai di situ, dia juga menyinggung KPK yang kerap memberi kabar soal keberadaan Harun Masiku. Menurut dia, KPK mestinya bisa melacak dengan alat-alat canggih yang dimilikinya. "Tanpa harus menyita ponsel Mas Hasto sebenarnya mudah saja bagi penyidik untuk nangkap yang bersangkutan," ucapnya.
Sebelumnya, KPK menyita buku hitam milik Hasto Kristiyanto saat menggelar pemeriksaaan pada Senin, 10 Juni lalu. Penyitaan itu dilakukan usai penyidik KPK Ajun Komisaris Besar Rossa Purbo Bekti menggeledah tas milik ajudan Hasto, Kusnadi, untuk mengungkap kembali kasus Harun Masiku.
Berdasarkan temuan Majalah Tempo pekan ini, Kusnadi menyebut Hasto menanyakan ke mana buku hitam itu pergi saat perjalanan pulang dari Gedung KPK. Kusnadi mengatakan buku hitam itu berisi percakapan antara Hasto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam empat bulan terakhir.
"Salah satunya soal strategi pemilihan kepala daerah," tutur Hasto kepada Tempo di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | ERWAN HERMAWAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | RIKY FERDIANTO | HOTMA RADJA SIREGAR
Pilihan Editor: Gerindra dan PAN Bilang Begini soal PKS Usung Duet Anies-Sohibul