Catat, Inilah Agenda Paus Fransiskus di Indonesia pada September Mendatang

Editor

Nurhadi

Senin, 24 Juni 2024 14:45 WIB

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, direncanakan mengunjungi Indonesia pada September mendatang. Beberapa agenda dan kota yang akan dikunjunginya mulai diinformasikan ke publik.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) menyatakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama di Indonesia. "Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia," tulis laman Kemenlu.

Paus Fransiskus dikabarkan telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020, namun adanya pandemi Covid-19 menyebabkan rencana itu tertunda. Adapun undangan Presiden RI kepada Paus Fransiskus telah disampaikan melalui Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada 25 Maret 2024.

Berikut ini beberapa rencana kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia:

1. Mengunjungi Masji Istiqlal

Advertising
Advertising

Paus Fransiskus disebut akan mengunjungi Indonesia dan Masjid Istiqlal pada awal September 2024. Hal ini disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. "Insya Allah tanggal 3 sampai 6 Paus akan datang ke Indonesia. Pada tanggal 5 ke Istiqlal," kata Nasaruddin usai salat Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 17 Juni 2024.

2. Mengunjungi Gereja Katedral

Sebelum menyambangi Istiqlal, pemimpin Gereja Katolik Tomat tersebut disebut akan lebih dahulu mengunjungi Gereja Katedral pada 4 September 2024. Keesokan harinya baru melakukan pertemuan di Istiqlal.

3. Mengunjungi NTT

Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Ismail Cawidu, mengatakan tujuan Paus datang ke Indonesia juga untuk menghadiri pertemuan dengan pemuka agama di Indonesia." Jadi itu pertemuan dengan seluruh pemimpin agama di Indonesia. Jadi istilahnya religious meeting lah," ujarnya.

Pertemuan tersebut juga akan dihadiri pemuka agama lain, baik Budha, Hindu maupun Konghuchu dengan total mencapai 150 pemuka agama. Ismail juga mengungkap bahwa selain mengunjungi Istiqlal, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi NTT.

Ia melanjutkan bahwa kedatangan pemimpin umat Khatolik tersebut adalah salah satu tujuan kunjungannya di Asia. "Nanti dia akan berkunjung ke Papua Nugini, NTT (Nusa Tenggara Timur), Singapura. Tapi 2024 ini ke Indonesia dulu," kata Ismail dihubungi Tempo melalui saluran telepon.

Selain Indonesia, dilansir dari laman resmi Keuskupan Agung Jakarta, kota-kota besar di kawasan Asia Pasifik yang turut disambangi Paus Fransiskus antara lain Port Moresby (Papua Nugini) Vanimo pada 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) pada 9-11 September 2024, dan Singapura pada 11-13 September 2024.

Selain kota-kota yang telah dikonfirmasi, agenda dan program lengkap selama kunjungan apostolik Paus di Indonesia masih dalam tahap persiapan dan menunggu persetujuan dari tim Vatikan. Karena itu publik belum mendapat informasi yang lebih detail.

Informasi mengenai agenda Paus akan disampaikan tepat pada waktunya melalui saluran komunikasi resmi dari Sekretariat Vatikan dan Perwakilan Pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Luar Negeri.

Informasi tersebut juga akan didukung oleh saluran komunikasi Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

MICHELLE GABRIELA | DESTY LUTHFIANI | TIARA JUWITA

Pilihan Editor: 150 Pemuka Agama Akan Ikuti Pertemuan dengan Paus Fransiskus September Nanti

Berita terkait

Ignasius Jonan Menjadi Ketua Panitia Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia Awal September 2024

3 hari lalu

Ignasius Jonan Menjadi Ketua Panitia Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia Awal September 2024

Ignasius Jonan jadi ketua panitia kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September nanti. Siapa lagi yang terlibat dalam penyambutan?

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Pungli di Rutan Kupang, Tim Pemeriksa Temukan Bukti Transfer Rp 34,5 juta ke Petugas

3 hari lalu

Usut Dugaan Pungli di Rutan Kupang, Tim Pemeriksa Temukan Bukti Transfer Rp 34,5 juta ke Petugas

Tim Pemeriksa Pungli dari Kanwil Kemenkumham NTT menemukan ada bukti transfer Rp 34,5 juta dari warga binaan ke petugas Rutan Kupang.

Baca Selengkapnya

BNN Pantau Penangkapan WNI di Osaka Karena Diduga Menjadi Kurir Narkoba

4 hari lalu

BNN Pantau Penangkapan WNI di Osaka Karena Diduga Menjadi Kurir Narkoba

BNN menyatakan telah memantu penangkapan WNI di Osaka yang tertangkap karena dugaan penyelundupan 1,5 kilogram narkoba.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

6 hari lalu

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

Australia sejak 2020 bekerja sama dengan Indonesia menjalankan program seperti SiapSiaga, Inovasi, Inklusi dan Koneksi di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Fary Djemy Francis Tak Jadi Maju di Pilgub NTT, Diminta Prabowo Fokus Kawal Asabri

9 hari lalu

Fary Djemy Francis Tak Jadi Maju di Pilgub NTT, Diminta Prabowo Fokus Kawal Asabri

Fary mengatakan nama bakal calon gubernur dari Gerindra di Pilkada NTT sudah ada di tangan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Jumlah Kasus Penyelundupan Manusia Jauh Lebih Tinggi Dibanding TPPO

10 hari lalu

Kemenlu Ungkap Jumlah Kasus Penyelundupan Manusia Jauh Lebih Tinggi Dibanding TPPO

Kementerian Luar Negeri mengungkapkan kasus penyelundupan manusia sebenarnya jauh lebih tinggi dibanding kasus TPPO. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ombudsman NTT: Baru Dibuka 19 Juni, Orang Tua Sudah Tak Bisa Daftar PPDB 2024

15 hari lalu

Ombudsman NTT: Baru Dibuka 19 Juni, Orang Tua Sudah Tak Bisa Daftar PPDB 2024

Ombudsman NTT menerima 8 aduan dari orang tua murid mengenai pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2024.

Baca Selengkapnya

Revi Cahya Windi Sulihatun, WNI yang Hilang di Jepang Ditahan di Kejaksaan Distrik Osaka

16 hari lalu

Revi Cahya Windi Sulihatun, WNI yang Hilang di Jepang Ditahan di Kejaksaan Distrik Osaka

Di surat tersebut tertulis bahwa otoritas Jepang telah menahan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Revi Cahya Windi Sulihatun.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Ada 165 WNI di Luar Negeri Terancam Hukuman Mati

16 hari lalu

Kemenlu: Ada 165 WNI di Luar Negeri Terancam Hukuman Mati

Pemerintah saat ini masih mendampingi 165 WNI terancam hukuman mati di sejumlah negara.

Baca Selengkapnya

Kemendag Bagikan Daging Kurban dari 70 Sapi dan 104 Kambing, Zulhas: Mengalahkan Masjid Istiqlal

17 hari lalu

Kemendag Bagikan Daging Kurban dari 70 Sapi dan 104 Kambing, Zulhas: Mengalahkan Masjid Istiqlal

Kementerian Perdagangan bagikan daging kurban dari 70 ekor sapi dan 104 kambing kepada pegawainya. "Mengalahkan Masjid Istiqlal," kata Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya