Respons Internal KIM dan Pakar Soal Tawaran Posisi Cawagub Jakarta untuk PKS
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Rabu, 19 Juni 2024 22:30 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2024/06/18/id_1311155/1311155_720.jpg)
Namun dia mengatakan partainya tetap berusaha menjalin kerja sama Pilkada dengan partai-partai di luar KIM, termasuk dengan PKS dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta serta daerah lainnya.
Riefky membantah upaya tersebut untuk menarik partai-partai di luar KIM agar tidak mendukung bakal calon gubernur petahana di Jakarta, Anies Baswedan.
“Saya rasa enggak ya, ini kan lebih ke chemistry, strategi kemenangan, jadi tidak ada hal khusus yang terkait dengan koalisi di pemerintahan,” ucapnya.
Riefky mengklaim koalisi di Pilkada tidak berhubungan dengan koalisi di pemerintahan Prabowo sebagai presiden terpilih. “Kalau koalisi pemerintahan, kami sudah menyerahkan ke Pak Prabowo sebagai presiden terpilih untuk merangkul partai-partai di luar koalisi KIM,” ujar dia.
Pakar Ilmu Politik Ardli Johan Kusuma: Posisi PKS di Pilgub Jakarta Strategis
Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Ardli Johan Kusuma, mengatakan posisi PKS di Pilgub Jakarta strategis. Sebab, PKS adalah partai dengan perolehan suara terbanyak pada Pileg DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024.
“Hal ini membuat PKS menjadi partai yang menarik perhatian bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau yang akan bertarung pada pilkada DKI nantinya,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, 18 Juni 2024.
Namun dia berpendapat PKS masih menimbang tawaran dari KIM. "Menurut saya, PKS akan bergabung dengan koalisi yang bisa memenuhi persyaratan yang diajukan, yaitu terkait jatah cawagub, selain nantinya juga pasti akan dibarengi dengan perhitungan rasionalitas terkait potensi kemenangan yang akan diraih dengan pilihan-pilihan tersebut," ujarnya.
Dia menilai wajar bila PKS mengincar posisi cawagub di Pilgub Jakarta dengan melihat hasil Pemilu 2024. Dia menyebutkan PKS belum memiliki sosok dari kader internal partai untuk maju menjadi calon Gubernur Jakarta.
"Maka dari itu, persyaratan dari PKS inilah yang harus ditimbang secara matang oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan dukungan maupun ingin berkoalisi dengan PKS pada pertarungan Pilkada Jakarta," ucapnya.
SULTAN ABDURRAHMAN | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA
Pilihan editor: Alasan Pengamat Sebut Duet Anies-Kaesang di Pilgub Jakarta Sulit Terwujud