KPU Nyatakan Tak Lolos Syarat Ikut Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun Ajukan Sengketa ke Bawaslu

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 19 Juni 2024 22:10 WIB

Bakal pasangan calon independen atau perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengantarkan syarat dukungan maju di Pilgub DKI pada Ahad malam, 12 Mei 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Dharma Pongrekun mengatakan hari ini kuasa hukumnya mengajukan sengketa ke Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu. Pelaporan ini imbas dirinya dinyatakan tak memenuhi syarat administrasi perbaikan dokumen oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

Dharma sebelumnya telah mendaftar menjadi peserta Pilgub Jakarta dari jalur independen bersama pasangannya, Kun Wardana. Setelah sempat lolos di verifikasi awal, KPU akhirnya menyatakan Dharma-Kun tak lolos.

"Langkah selanjutnya yang sedang kami lakukan maksimal berupa proses sengketa di Bawaslu hari ini. Yang sedang dimasukkan kuasa hukum," kata Dharma kepadaTempo melalui saluran telepon pada Rabu, 19 Juni 2024.

Lewat pengajuan sengketa Pemilu ini, ia menyatakan berusaha semaksimal mungkin agar bisa ikut kontestasi politik Pilkada 2024.

"Kami tetap upayakan semaksimal mungkin jalur yang disiapkan melalui sengketa Bawaslu. Jadi kami mohon doanya karena perjuangan ini bukan untuk kepentingan kami tapi masyarakat Jakarta pada umumnya," kata pria yang kerap dijuliki ahli intelijen itu.

Advertising
Advertising

Dia menceritakan proses saat mengunggah syarat-syarat administrasi sempat mengalami kendala teknis karena server terganggu. "Kendala teknis itu cukup signifikan untuk memproses unggah data yang sudah disediakan sehingga kami kehilangan waktu," ucapnya.

Dharma tidak memungkiri KPU sebenarnya memberikan kompensasi lantaran sistem sempat mengalami gangguan. Dia menyebut gangguan sekitar 13 sampai 14 jam.

Dharma mengatakan KPU menetapkan aturan bagi calon independen harus memenuhi suara 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 8,5 juta orang. Dia mengaku tidak tahu ketetapan itu dari hitungan seperti apa, namun Dharma menyatakan angka itu terlalu berat.

"Seharusnya kan syarat cukup 2 atau 1 persen yang penting kami betul-betul serius mengikuti kontestasi ini. Kami merasakan ini terlalu berat dijalani oleh paslon jalur independen," ujarnya.

Awalnya, kata Dharma dia memasukkkan dukungan 840.000 orang. "KPU di situ (menilai) banyak yang ganda sehingga dianggap tidak valid untuk mereka," ujarnya.

Data itu kemudian diperbaiki dan ditambah menjadi 1,2 juta pendukung. "Secara jumlah mencukupi (aturan) bahkan lebih. Namun kan ada verifikasi," ujarnya.

Dharma menilai dalam berkas yang diunggah ada beberapa data yang mungkin tulisannya tidak jelas. "Maka verifikator tidak mau ambil pusing. Kalau tidak persis sama langsung dianggap tidak masuk syarat," katanya.

Pilihan Editor: Bawaslu Waspadai Kampanye Caleg dan Politik Uang Jelang PSU

Berita terkait

Soal Peluang Bentuk Poros Baru dengan PKB di Pilkada Jakarta, PDIP: Semua Punya Ambisi

6 jam lalu

Soal Peluang Bentuk Poros Baru dengan PKB di Pilkada Jakarta, PDIP: Semua Punya Ambisi

Para pengurus teras PDIP, kata Hasto, juga telah diberi tugas untuk menjajaki pelbagai komunikasi politik dengan PKB.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP Ihwal PKS yang Buka Peluang Ubah Peta Pecancalonan di Pilkada Jakarta

7 jam lalu

Respons PDIP Ihwal PKS yang Buka Peluang Ubah Peta Pecancalonan di Pilkada Jakarta

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya menghormati sikap PKS mengenai peluang untuk mengubah peta pencalonan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunggu Hasil Kajian Sebelum Putuskan Arah Dukungan di Pilkada Jakarta

12 jam lalu

PDIP Tunggu Hasil Kajian Sebelum Putuskan Arah Dukungan di Pilkada Jakarta

Adian Napitupulu, mengatakan PDIP masih menunggu rampung hasil kajian untuk menentukan arah dukungan dalam Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Buka Peluang Ubah Pencalonan di Pilkada Jakarta, PKS Persilakan Partai Lain Sodorkan Nama

15 jam lalu

Buka Peluang Ubah Pencalonan di Pilkada Jakarta, PKS Persilakan Partai Lain Sodorkan Nama

PKS membuka peluang untuk mengubah pasangan calon yang diusung di pilkada Jakarta untuk mendapat sokongan dari koalisi

Baca Selengkapnya

Alasan Jampidum Sarankan Penambahan Personel Sentra Gakkumdu Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Jampidum Sarankan Penambahan Personel Sentra Gakkumdu Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan penambahan personel di Sentra Gakkumdu Pilkada 2024 harus diperhitungkan.

Baca Selengkapnya

PKB dan PAN Bilang Begini soal Jokowi Sodori Kaesang di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

PKB dan PAN Bilang Begini soal Jokowi Sodori Kaesang di Pilkada Jakarta

Sekjen PKS sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang kepada sejumlah parpol untuk diusung di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta Berpotensi Bubar di Tengah Jalan, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta Berpotensi Bubar di Tengah Jalan, Ini Sebabnya

Didik J Rachbini menilai duet Anies-Sohibul Iman akan sulit menemukan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilgub Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Tidak Cawe-cawe di Pilkada Serentak 2024

1 hari lalu

Istana Klaim Jokowi Tidak Cawe-cawe di Pilkada Serentak 2024

Staf Khusus Presiden Jokowi Grace Natalie menyebut: "Pak Presiden tidak ikut campur terkait pilkada di mana pun."

Baca Selengkapnya

Kaesang Tantang Sekjen PKS soal Jokowi Sodorkan ke Sejumlah Parpol: Sebut Partai Mana

1 hari lalu

Kaesang Tantang Sekjen PKS soal Jokowi Sodorkan ke Sejumlah Parpol: Sebut Partai Mana

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyebut pernyataan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi sebagai kebohongan pada publik.

Baca Selengkapnya

Ketua Bawaslu Ingatkan Kemungkinan Penyalahgunaan Data Orang Meninggal di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ketua Bawaslu Ingatkan Kemungkinan Penyalahgunaan Data Orang Meninggal di Pilkada 2024

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengingatkan KPU pusat dan daerah mewaspadai kemungkinan penyalahgunaan data orang meninggal dalam Pilkada 2024

Baca Selengkapnya