TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas pemilih ingin agar Hanindhito Himawan Pramana kembali memimpin Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Hal itu ditunjukkan dalam hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) di Kabupaten Kediri menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.

Menurut Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani, survei dilakukan periode 5-12 Juni 2024. Survei ini mengungkapkan 84 persen masyarakat Kediri menginginkan Hanindhito, yang menjabat sejak 2021, kembali menjadi bupati di periode selanjutnya.

"Pemilih pada umumnya juga masih menginginkan Hanindhito kembali menjadi Bupati Kediri," kata Deni dalam rilisnya pada Senin, 17 Juni 2024.

Menurut dia, banyak faktor yang mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap bupati berusia 31 tahun itu seperti kedekatan kepada masyarakat hingga keberhasilan merealisasikan berbagai program yang dicanangkan. Masyarakat Kediri menilai kinerjanya memuaskan selama tiga tahun terakhir.

Capaian tersebut, kata dia, bisa memantapkan langkah politik kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP ini untuk kembali memenangkan kontestasi pilkada di tahun ini. Kecenderungan masyarakat akan memilih bupati yang telah membawa dampak besar bagi wilayahnya.

Selain dari survei tersebut, SMRC juga menemukan tingkat kepuasan yang tinggi kepada pria yang akrab disapa Mas Dhito ini. Survei SMRC mengungkapkan kepuasan publik terhadap orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu sebesar 87 persen. Hanya 11 persen menyatakan kurang atau tidak puas, sisanya mengaku belum atau tidak memberikan pendapat.

"Hanindhito jauh unggul atas calon-calon lain di antaranya karena kinerjanya sebagai bupati dinilai memuaskan oleh pemilih pada umumnya sebesar 87 persen," kata Deni.

Survei yang dilakukan SMRC ini menggunakan metode multistage random sampling terhadap masyarakat Kabupaten Kediri yang berusia di atas 17 tahun. Survei menyasar 1.210 responden dengan margin kesalahan 2,9 persen.

Adapun pengamat politik sekaligus dosen Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang, Johan Wahyudi, mengatakan setiap kontestan pilkada memiliki peluang. Namun syarat untuk mampu mengimbangi petahana adalah dengan membawa narasi perubahan yang terarah. "Arah perubahan harus jelas untuk melawan petahana," kata dia.

Di Kabupaten Kediri, selain petahana, juga terdapat nama Deny Widyanarko, yang akhir-akhir ini mulai muncul sebagai bakal calon bupati. Untuk melawan bupati petahana, pemilik Tajimas Group itu dinilai harus memiliki program dan arah politik yang jelas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal Pilkada 2024 secara serentak yang diselenggarakan di 37 provinsi di Indonesia. Pemungutan suara akan berlangsung pada 27 November 2024.

Pilihan editor: Reaksi DPR hingga Selebritas atas Wacana Bansos untuk Korban Judi Online