Pemerintah Surabaya Kenakan Sanksi Warga Buang Limbah Rumen Hewan Kurban ke Sungai

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 Juni 2024 14:39 WIB

Warga mencuci bagian jeroan sapi kurban di Hari Raya Idul Adha 1438 H di Sungai Citarum, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tercemar limbah industri, 1 September 2017. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya melakukan operasi yustisi untuk mengantisipasi dan mencegah pembuangan limbah rumen hewan kurban Idul Adha di sungai. Operasi yustisi dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Dedik Irianto mengatakan menyiagakan dua perahu dengan 10 petugas untuk melakukan sisir sungai. Penyisiran dilakukan di semua wilayah, terutama Sungai Kalimas kawasan tengah kota.

"Kami bersama Satpol PP melakukan penyisiran untuk mencegah pembuangan limbah rumen di sungai. Kalau kami temukan masih ada yang membuang atau mencuci di sungai, akan kami imbau agar tak melakukannya," kata Dedik seperti dilansir dalam siaran pers, Senin, 17 Juni 2024..

Menurut Dedik, pembuangan limbah rumen ke sungai dapat menyebabkan biota air tidak muncul. Kuantitas atau jumlah biota air sendiri akan menentukan baik atau tidaknya kualitas air.

"Selain itu, akan membuat air tercemar dan biasanya limbah rumen membuat air sungai berwarna hijau," ujar dia.

Ia mengimbau warga Surabaya agar tidak membuang limbah rumen ke sungai. "Taruh saja di tempat pembuangan sampah terdekat, akan kami ambil nanti," ucap dia.

Dedik mengklaim dari tahun ke tahun, jumlah limbah rumen yang dibuang ke sungai semakin menurun. Hal ini tak terlepas dari keasadaran masyarakat akan lingkungan yang terus meningkat. "Kalau dilihat dari tahun ke tahun turun ya.Idul Adha tahun kemarin ada temuan tapi tidak banyak," kata Dedik.

Bagi warga yang kedapatan masih membuang atau mencuci limbah rumen di sungai, ujar dia, dikenakan sanksi sesuai Peraturan Daerah yang ditetapkan. "Di Perda ada sanksinya. Ada denda berupa uang atau kurungan penjara," katanya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser mengungkapkan melakukan penyisiran sungai selama dua hari, yakni pada Senin-Selasa, 17-18 Juni 2024. Adapun personel yang diterjunkan berjumlah 15 orang, terbagi ke dalam tiga tim.

“Masing-masing tim ada 5 orang personel. Kami akan lakukan di Sungai Jagir, Kalimas dan banyak lagi. Untuk mencegah dan antisipasi pembuangan limbah rumen ke sungai," ujar Fikser.

Fikser menegaskan bahwa wilayah yang diprioritaskan oleh Satpol PP Surabaya adalah kawasan sungai Kalimas atau bagian tengah kota.

"Wilayah tengah paling kami jaga. Karena, kalau tidak dijaga akan banyak sekali yang buang ke sana (Sungai Kalimas). Di Kalimas bagian tengah itu paling cepat turunnya, kalau wilayah yang lain ada prosesnya sebab jauh dari sungai besar," ujar Fikser.

Dalam kegiatan susur sungai tersebut petugas Dinas Lingkungan Hidup mendapati beberapa titik lokasi warga yang mencuci daging hewan kurban di Sungai Kalimas. Petugas pun memberikan karung sekaligus imbauan agar warga tidak mengulangi membuang kotoran dan limbah rumen ke sungai.

"Memang ada kegiatan-kegiatan masyarakat yang mencuci jeroan sapi hasil penyembelihan kurban. Kami lihat masyarakat ada yang patuh, jadi dia kotorannya ditaruh di glangsing, dibuang ke TPS, kemudian di sungai mencuci sisa-sisa kotoran," ungkap dia.

Namun di antara beberapa warga tersebut, masih saja ada yang turut membuang kotoran hewan kurban ke sungai. Petugas mengingatkan mereka agar memisahkan kotoran hewan kurban dan ditaruh ke dalam karung plastik.

"Di Sungai (Kalimas) Ngagel, kurang lebih ada sembilan titik yang kami temui. Tadi ada satu yang pada saat kita sidak itu mereka pas buang. Tapi memang kayaknya itu babat, bukan isi perut, mereka pas cuci kotorannya juga ada di situ sekalian dibuang," kata Dedik Irianto.

Karena terlanjur ikut terbuang ke Sungai Kalimas, Dinas Lingkungan Hidup terpaksa melakukan pembersihan kotoran hewan kurban tersebut. Dedik mengerahkan 200 petugas untuk melakukan pembersihan itu.

"Jadi untuk pasukan Jogo Kali kita, ada kurang lebih 200 yang tersebar di seluruh sungai Surabaya. Yang di Sungai Ngagel, ada sekitar 20 pasukan, itu sekaligus sambil membersihkan gulma-gulma atau tanaman-tanaman liar di tepi sungai dan mengingatkan warga," ucap dia.

Pilihan Editor: Makna Nama Sapi Mbrebes Mili Pemberian Jokowi untuk Masjid Al Akbar Surabaya




Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Sungai Bekasi yang Jadi TKP Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

4 hari lalu

Profil Sungai Bekasi yang Jadi TKP Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Penemuan 7 mayat di Kali Bekasi menghebohkan masyarakat. Berikut profil Sungai Bekasi yang jadi TKP.

Baca Selengkapnya

30 Tahun Perpipaan Limbah Jakarta Tak Tersentuh, Pj Gubernur Heru Ambil Tindakan

8 hari lalu

30 Tahun Perpipaan Limbah Jakarta Tak Tersentuh, Pj Gubernur Heru Ambil Tindakan

Pj. Gubernur Heru fokus membenahi perpipaan limbah di Jakarta yang 30 tahun tidak diperbaiki. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta mengimplementasikannya melalui pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Daerah Terpusat dan Setempat, antara lain proyek JSDP serta revitalisasi tangki septik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

8 hari lalu

Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

Jokowi terlihat berinteraksi dengan sejumlah pedagang di Pasar Dukuh Kupang Surabaya.

Baca Selengkapnya

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

9 hari lalu

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.

Baca Selengkapnya

Alami Kekeringan Parah, Berikut Sederet Fakta Kondisi Terkini Sungai Amazon

9 hari lalu

Alami Kekeringan Parah, Berikut Sederet Fakta Kondisi Terkini Sungai Amazon

Berikut sederet fakta tentang kondisi terbaru Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

10 hari lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

10 hari lalu

Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

Kampus UC Surabaya menyatakan mahasiwi yang tersebut tidak punya masalah akademik.

Baca Selengkapnya

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

11 hari lalu

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir

Baca Selengkapnya

Vina Panduwinata Pukau Penonton Jazz Traffic Festival

12 hari lalu

Vina Panduwinata Pukau Penonton Jazz Traffic Festival

Artis kawakan Vina Panduwinata memukau penonton Jazz Traffic Festival di Grand City Convex Surabaya.

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

15 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya