Peluang Koalisi PDIP-PKS dan Kerja Sama dengan Anies di Pilkada 2024

Editor

Devy Ernis

Sabtu, 15 Juni 2024 22:50 WIB

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (dua dari kiri) menyambut kehadiran para pengurus DPD PKS Kota Solo dalam pertemuan di wilayah Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 28 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE.

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan tidak ada ganjalan berarti bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di pemilihan kepala daerah atau pilkada. PDIP dan PKS dinilai sulit berkoalisi karena idelogi dan basis massa keduanya dianggap saling bertentangan satu sama lain.

Namun Ray mengatakan, perbedaan ideologi keduanya bukan hambatan untuk berkoalisi dalam pilkada. Ia juga mengatakan mustahil PDIP dan PKS akan ditinggalkan konstituennya apabila berkoalisi.

“Ini kan dua partai yang ideologinya paling kuat di Indonesia dan umumnya pemilih mereka solid. Artinya pemilih mereka akan mendukung apapun keputusan partai,” kata Ray saat dihubungi Tempo, Sabtu, 15 Juni 2025.

Direktur Lingkar Madani ini mengatakan benturan ideologi di antara kedua partai ini tidak akan berimbas ke pemilih mereka yang solid. Apalagi, kata Ray, keduanya memiliki “musuh” bersama, yakni politik dinasti Joko Widodo, terutama dalam Pilkada Jakarta. Putra Jokowi, Kaesang Pangarep, digadang bakal maju menjadi calon gubernur di Jakarta.

Ray mengatakan majunya Kaesang tidak akan menggerus basis pemilih di Jakarta yang saat ini dominan terbagi dua antara PKS dan PDIP. Hal ini terbukti dengan PKS menempati partai tertinggi di Pileg DPRD 2024. Sedangkan PDIP menempati urutan kedua.

Advertising
Advertising

Menurut dia, koalisi PDIP dengan PKS lebih mungkin daripada kerja sama dengan Anies Baswedan. Ray menjelaskan, pengalaman Pilgub DKI 2017 membuat pemilih PDIP masih sulit menerima Anies. Ray mengungkapkan justru kerenggangan dua partai ini hanya terjadi pada Pilgub Jakarta 2017.

PKS dan PDIP, kata dia, berkoalisi dalam beberapa Pilkada. “Kan mereka mengusung Pak Jokowi di Solo dulu. Yang mengusung Pak Jokowi itu PDIP, PKS, dan beberapa partai lain dan tidak ada masalah. Ini kan kita terbentur karena kasus Jakarta kan,” tutur Ray.

Politikus senior PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan koalisi PDIP dengan PKS di pemilihan kepala darerah tidak akan membuat konstituen berpaling dari partai. Ketua Direktorat Strategi, Visi-Misi dan Narasi Debat PDIP di Pilkada 2024 ini mengatakan justru konstituen lebih cair dan saling memahami.

“Siapa yang bilang ditinggal konstituen? Konstituen di akar rumput saat ini malah lebih cair. Bisa saling memahami,” kata Andreas membalas pesan Tempo, Sabtu, 15 Juni 2024.

Kendati demikian, Andreas belum memastikan sejauh mana peluang PDIP berkoalisi dengan PKS dalam Pilkada Serentak 2024. “Kita lihat perkembangan ke depan,” kata politikus PDIP kelahiran Maumere ini.

Pilihan Editor: Cara Registrasi Ulang Calon Mahasiswa Baru UGM Jalur SNBT, Ini Berkas yang Perlu Disiapkan

Berita terkait

Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng

1 jam lalu

Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng

Pengamat menilai karakter pemilih yang cenderung agamis-religius menguntungkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2025.

Baca Selengkapnya

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

2 jam lalu

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

Saat ini, permohonan Tia Rahmania sudah masuk ke tahap persidangan.

Baca Selengkapnya

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

5 jam lalu

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

Awalnya Tia Rahmania ingin melaporkan pihak yang menuduhnya melakukan penggelembungan suara ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

5 jam lalu

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

Kader Tia Rahmania dipecat PDIP karena terbukti melakukan penggelembungan suara. Pada SK KPU Nomor 1368, Tia Rahmania digantikan oleh Bonnie Triyana.

Baca Selengkapnya

Suswono Bagi-bagi Kipas di Pasar Serdang

6 jam lalu

Suswono Bagi-bagi Kipas di Pasar Serdang

Calon gubernur Jakarta, Suswono membagikan kipas custom bergambar Ridwan Kamil-Suswono ke pedagang di Pasar Serdang.

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

13 jam lalu

Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

Keengganan Kapolda dan Pj gubernur Jawa Tengah bersalaman dengan Andika Perkasa itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

14 jam lalu

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

Video Tia Rahmania mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas viral. Setelah itu ia dikabarkan dipecat dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

14 jam lalu

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani mengatakan, komunikasi antara PDIP dengan Prabowo Subianto selama ini terjalin dengan baik.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Soroti Integrasi Kebijakan Pusat dan Pemda soal Banjir Jakarta

15 jam lalu

Pramono Anung Soroti Integrasi Kebijakan Pusat dan Pemda soal Banjir Jakarta

Pramono Anung menuturkan pemerintah pusat pada dasarnya telah berupaya mengurangi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Janji Ridwan Kamil soal Polusi, dari WFH Bergilir hingga Negosiasi Tutup PLT Batubara di Banten

15 jam lalu

Janji Ridwan Kamil soal Polusi, dari WFH Bergilir hingga Negosiasi Tutup PLT Batubara di Banten

Penanaman pohon itu, kata Ridwan Kamil, bisa dilakukan di tengah jalan, pinggir jalan, dinding bangunan, hingga atap-atap yang datar.

Baca Selengkapnya