Politikus PSI Raja Juli Antoni Klaim Tak Tahu Jokowi Bahas Ridwan-Kaesang bersama Ketum Partai KIM
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 15 Juni 2024 19:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut telah mengumpulkan pucuk pimpinan Partai Koalisi Indonesia Maju pada akhir Mei 2024 di Istana Negara. Salah satu pembahasan dalam persamuhan itu adalah peluang eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Kaesang Pangarep maju dalam Pilkada 2024.
Menanggapi informasi itu itu, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni tak banyak bicara. Raja Juli ketika dikonfirmasi hanya mengangguk-angguk dan irit bicara.
“Tidak tahu. Saya tidak mengikuti,” kata Raja Juli saat ditemui di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Jokowi disebut-sebut bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 28 Mei 2024. Tiga narasumber yang mengetahui pertemuan tersebut menceritakan kepada Tempo.
Sumber ini menyebut salah satu yang menjadi pembahasan adalah isu reshuffle. Jokowi disebut bertanya bagaimana kalau kocok ulang menteri yang tidak mendukung kinerja presiden dilakukan pada Juni 2024. Ketum-ketum partai diklaim memberi masukan bahwa Jokowi tidak usah melakukan reshuffle karena pemerintahan tinggal beberapa bulan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menjelaskan pertemuan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan ketua umum partai pendukung pemerintah akhir bulan lalu, membahas konsolidasi pilkada.
Ketika ditanya apakah pertemuan Jokowi dan ketum parpol membahas reshuffle, Zulkifli menyangkal ada isu tersebut. Tapi Zulkifli mengatakan dia mengajukan nama Ridwan Kamil untuk pemilihan Gubernur Jakarta. “Semua setuju,” kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, yang juga Menteri Perdagangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 14 Juni 2024.
Zulhas mengatakan belum ada kesepakatan mengenai pasangan Ridwan di Jakarta. Namun Partai-partai memerlukan Kaesang Pangarep - putra bungsu Jokowi.
“Saya laporkan ke Pak Presiden ‘kalau Kaesang boleh nggak’? Pak Presiden bilang ‘jangan’, tapi kan partai partai perlu. Partai perlu agar bisa menang,” kata Zulhas.
Dalam keterangan terpisah di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak menyangkal dan membenarkan apakah Ridwan akan duet bersama Kaesang di Pilgub DKI. Namun Airlangga menegaskan Ridwan disiapkan untuk melawan siapapun.
“RK dipersiapkan untuk melawan siapapun lawannya,” kata Airlangga. “(soal duet dengan Kaesang) itu masih kita pelajari seluruhnya.”
Jokowi membenarkan telah bertemu dengan beberapa ketua umum partai politik akhir bulan lalu. Namun dia menyangkal ada pembahasan mengenai reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Ketemu (dengan ketum parpol), tapi tidak berbicara itu (reshuffle)," kata Jokowi usai meninjau di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Juni 2024.
Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, hingga Partai Solidaritas Indonesia. Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Demokrat, masuk dalam proses pemerintahan berjalan.
Parpol pendukung Jokowi tidak satu suara dalam Pilpres 2024. Presiden dan PDIP - partai pengusung utama Jokowi, bersitegang karena ditengarai beda pilihan. Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto, yang sekarang terpilih sebagai Presiden. Mereka mendukung keberlanjutan pembangunan.
Pilihan Editor: Menerka Sikap Anies soal 'Dijodohkan' dengan Kaesang di Pilkada Jakarta
ADIL AL HASAN | DANIEL A. FAJRI