Mendiang Permadi, Pindah Partai Hingga Usul Pemakzulan Jokowi

Rabu, 12 Juni 2024 15:38 WIB

Politikus senior Partai Gerindra, Permadi ungkap agenda melengserkan Jokowi.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho, meninggal dunia di usia 84 tahun pada Rabu, 12 Juni 2024. Permadi dikenal sebagai tokoh yang kerap mengkritik pemerintah, termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sebelum berpindah ke Partai Gerindra pada 25 Januari 2009, Permadi merupakan pengurus PDI Perjuangan. Ia bahkan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai berlambang banteng moncong putih itu periode 2004-2009.

Permadi bergabung ke PDI Perjuangan pada 1999, setelah Reformasi bergulir. Ia lantas menjadi calon anggota DPR dari dareah pemilihan Jawa Timur IX pada Pemilu 2004. Ia berhasil lolos ke Senayan. Permadi menjadi anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan pertahanan. Selama di DPR, ia juga pernah menjadi anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR.

Setelah mundur dari PDI Perjuangan, Permadi bergabung ke Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu didirikan pada 2008. Permadi juga disebut-sebut menjadi salah satu pendiri partai ini.

“Telah berpulang ke hadirat Allah SWT, pejuang politik pendiri Partai Gerindra, Permadi SH,” kata politikus Gerindra sekaligus juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu siang.

Advertising
Advertising

Permadi meninggal pada pukul 07.30 WIB di kediamannya, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Permadi akan dimakamkan di taman pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengenang sosok Permadi sebagai orang dekatnya. “Secara pribadi, saya sangat dekat dengan Pak Permadi karena kami sama-sama pengurus Gerindra berlatar belakang aktivis pergerakan rakyat,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Menurut Habiburokhman, Permadi adalah teladan bagi kader-kader Gerindra karena sikapnya yang teguh. Beberapa bulan sebelum meninggal dunia, kata Habiburokhman, Permadi masih sempat mengikuti rapat Dewan Pembina Partai Gerindra.

Lahir di Semarang

Permadi lahir di Semarang, Jawa Tengah pada bulan Mei 1940. Dia menempuh pendidikan dasar di kota kelahirannya itu hingga akhirnya kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Permadi lulus sebagai sarjana hukum pada 1965.

Lulus kuliah, Permadi ikut mendirikan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ia bahkan sempat menjabat sebagai Ketua YLKI pada periode 1979-1982.

Nama Permadi sering menjadi sorotan dalam kancah politik nasional. Ia kerap mengusulkan berbagai isu kontroversial. Misalnya saja, Permadi melempar wacana pemakzulan Presiden Jokowi pada 2019. Usulan itu disampaikan menjelang pelantikan Jokowi menjadi presiden untuk periode kedua. Dalam dua kali pemilihan presiden, pada 2014 dan 2019, Jokowi dua kali mengalahkan Prabowo.

Pilihan Editor : Kronologi Usulan Pemakzulan Jokowi

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

51 menit lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

1 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

Sehari usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Jokowi bertemu dengan paslon Pilkada Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

5 jam lalu

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

Jokowi mengatakan setiap paslon memiliki visi-misi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

11 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

12 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

13 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

13 jam lalu

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menambah kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dengan memperbaiki Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

14 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya