DPR Kritik Impor Bahan Makanan dari Thailand untuk Jemaah Haji Indonesia

Editor

Imam Hamdi

Minggu, 9 Juni 2024 16:27 WIB

Petugas Tim Pengawasan Sanitasi dan Makanan Kementerian Kesehatan memeriksa kualitas makanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. (ANTARA/HO-Kemenkes/bl).

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menyoroti pemakaian bahan makanan impor untuk jemaah haji Indonesia tahun ini. Menurut anggota Timwas Haji DPR, Luluk Nur Hamidah, impor bahan makanan yang diambil dari Thailand dan Vietnam itu menandakan kurangnya upaya pemerintah dalam mendukung produktivitas petani Indonesia.

Apalagi, kata Luluk, jumlah jemaah haji Indonesia sangat banyak dan membutuhkan pasokan yang besar selama musim haji berlangsung. “Mengapa tidak ada langkah serius dari pemerintah untuk mendukung produktivitas petani kita sendiri?” kata anggota Fraksi PKB itu melalui keterangan tertulis pada Ahad, 9 Juni 2024.

Diketahui, Timwas Haji DPR baru saja melakukan pengecekan perjalanan haji di Madinah, Arab Saudi pada Sabtu, 8 Juni 2024. Salah satunya dengan menggelar inspeksi terhadap makanan yang disediakan Nooha for Catering Services Company Al Hijrah.

Luluk menyayangkan penggunaan bahan impor dari Thailand dan Vietnam untuk jemaah haji Indonesia. Dia berharap pemerintah bisa memenuhi kebutuhan makanan mereka dengan mengambil bahan pangan dari tanah air.

Luluk mengatakan pemerintah harus mampu melakukan perluasan impor dan memperbesar jejaring agar dapat mengirimkan bahan makanan dari Indonesia ke Arab Saudi. “Thailand dan Vietnam mendapatkan manfaat dari jumlah jemaah kita yang besar, padahal kontribusi mereka (ke jumlah jemaah haji) relatif kecil,” ucap Luluk.

Advertising
Advertising

Kemudian, Luluk mempertanyakan kendala apa yang dihadapi pemerintah dalam mengirimkan bahan pangan dari Indonesia ke Arab Saudi. Pemerintah, kata dia, terlihat menghadapi kendala dalam mengekspor bahan baku ke Arab Saudi untuk kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia.

"Jika kendalanya adalah harga ekspor, mengapa tidak ada langkah yang dipermudah? Jika perlu, subsidi dari negara bisa diberikan sehingga bahan baku tidak harus diimpor dari Thailand," ujar Luluk. Dia pun mengatakan Timwas Haji DPR berencana mengecek ke Kementerian Perdagangan untuk memastikan ada tidaknya kendala dalam perjanjian dagang antara Indonesia dan Arab Saudi.

Selain itu, Luluk juga meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melihat mengkaji kemungkinan mereka bisa memenuhi kebutuhan makanan jemaah haji Indonesia. "Kami akan meminta BUMN pangan, seperti ID Food dan RNI, untuk melihat peluang perbaikan di tahun mendatang," ujar dia.

Pilihan editor: Tanggapan MPR Soal Wacana Amendemen UUD 1945

Berita terkait

Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Besok, Siapkan 7 Tuntutan

3 jam lalu

Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Besok, Siapkan 7 Tuntutan

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan unjuk rasa ini merespons berbagai kasus, termasuk PHK buruh di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Daftar Produk Cina yang Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil

6 jam lalu

Daftar Produk Cina yang Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil

Zulhas mengungkapkan bahwa produk impor asal Cina akan dikenakan bea masuk hingga 200 persen.

Baca Selengkapnya

Jenis Olahraga yang Dianjurkan Dokter untuk Jemaah Haji yang Baru Pulang

17 jam lalu

Jenis Olahraga yang Dianjurkan Dokter untuk Jemaah Haji yang Baru Pulang

Jalan kaki dan bersepeda dapat membantu kebugaran fisik jemaah haji yang baru kembali tetap terjaga usai mengikuti rangkaian ibadah haji yang panjang.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jemaah Haji Terus Lakukan Senam haji untuk Cegah Kekakuan Sendi

19 jam lalu

Pentingnya Jemaah Haji Terus Lakukan Senam haji untuk Cegah Kekakuan Sendi

Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengingatkan para jemaah haji yang telah tiba di tanah air untuk tetap melakukan senam haji

Baca Selengkapnya

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

1 hari lalu

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

Pemerintah akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

Mentan Amran Sulaiman menargetkan bisa mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif

1 hari lalu

Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif

Banjir impor produk tekstil belakangan justru membuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri terpuruk.

Baca Selengkapnya

Jemaah Safari Wukuf Tahun Ini Menurun Dibanding Pelaksanaan Haji Tahun Lalu

1 hari lalu

Jemaah Safari Wukuf Tahun Ini Menurun Dibanding Pelaksanaan Haji Tahun Lalu

PPIH kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak memasukkan air Zamzam dalam berbagai kemasan ke dalam tas koper.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

2 hari lalu

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka suara perihal kondisi terkini perusahaan yang dipimpinnya usai diisukan bangkrut.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Ketahuan Bawa Air Zamzam di Koper Bagasi Bakal Dibongkar

2 hari lalu

Jemaah Haji Ketahuan Bawa Air Zamzam di Koper Bagasi Bakal Dibongkar

Apa saja barang yang dilarang dibawa jemaah haji?

Baca Selengkapnya