Alasan Demokrat Yakin Hubungan Prabowo-Jokowi Sulit Dipisahkan
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Imam Hamdi
Jumat, 31 Mei 2024 13:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menilai hubungan antara Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto sangat positif. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, merespons soal potensi pecahnya hubungan Prabowo dan Jokowi ke depan.
Menurut dia, keduanya sangat menghormati satu sama lain. Herzaky juga tidak melihat ada tanda-tanda perpecahan di antara Prabowo-Jokowi. “Setahu kami relasi keduanya sangat positif, sangat menghormati satu sama lain. Itulah yang membuat Pak Jokowi mendukung Pak Prabowo dan Pak Prabowo menghormati betul Pak Jokowi,” ujar Herzaky ketika dihubungi, Jumat, 31 Mei 2024.
Herzaky menyebut, hubungan Prabowo dan Jokowi sudah dimulai sejak Pilkada DKI Jakarta 2017. Keduanya juga pernah berkompetisi dalam laga pemilihan presiden atau pilpres dua kali.
“2024 kita lihat, Pak Jokowi yang beri dukungan ke Pak Prabowo. Jadi kami lihat hubungan keduanya cukup erat, cukup lekat. Punya dasar kebersamaan yang tidak dimiliki yang lain,” tuturnya.
Ke depan, Partai Demokrat menilai Prabowo dan Jokowi tidak akan mudah dipisahkan atau dibuat renggang. “Karena kebersamaannya saling menghormati, saling menghargai satu sama lain. Bukan dalam relasi kuasa atau satu menekan dan yang lain menekan juga.”
Sebelumnya, Bendahara Umum Projo, Panel Barus, menilai PDIP berupaya memisahkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Panel menjelaskan upaya partai banteng memisahkan Jokowi dan Prabowo terbaca dalam rekomendasi internal, eksternal, hingga pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Rakernas V yang digelar akhir pekan lalu. Bendahara Projo menyinggung ada taktik pukul rangkul dari PDIP.
“Ada strategi belah bambu. Tapi gue yakin upaya itu akan gagal karena pak Prabowo dan Pak Jokowi ini solid. Mereka berdua punya misi yang sama Indonesia ke depan. Bukan cerita masa lalu,” kata Panel dihubungi pada Selasa, 28 Mei 2024.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: Megawati Bakal Sambangi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende