Mengapa Anak Megawati, Prananda Prabowo Tak Tampak di Rakernas PDIP ke-5?

Senin, 27 Mei 2024 18:53 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa tidak ada persaingan antara Puan Maharani dan Prananda Prabowo untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai. Struktur kepemimpinan partai ini akan dibahas dalam kongres pada 2025.

“Tidak ada persaingan dalam Keluarga Teuku Umar,” kata Bendahara PDIP Olly Dondokambey kepada Tempo pada Sabtu, 25 Mei 2024. Gubernur Sulawesi Utara ini mengatakan PDIP saat ini masih masih konsolidasi internal untuk pemilihan kepala daerah.

Tidak hadirnya Prananda Prabowo pada hari pertama Rakernas PDIP ke-5 lalu memicu spekulasi tentang adanya persaingan dalam keluarga Teuku Umar, mengingat Megawati lebih sering memproyeksikan Puan Maharani sebagai penerusnya. Pada pidato pembukaan Rakernas di Ancol pada Jumat, 24 Mei 2024, Megawati mengisyaratkan Puan akan menjadi Ketua Umum PDIP dengan bercanda bahwa ia ingin bertukar posisi dengan Puan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR.

Prananda adalah anak kedua Megawati dari pernikahannya dengan Lettu Pnb Surindro Supjarso. Pada hari pertama Rakernas V, hanya dua anggota keluarga Megawati yang hadir, yaitu kakaknya Guntur Soekarnoputra dan putrinya Puan Maharani.

Melalui pesan singkat pada Sabtu, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey menyangkal ketidakhadiran Prananda dalam pembukaan Rakernas PDIP ke-5 ada kaitannya dengan perebutan kursi Ketua Umum PDIP. “Prananda sedang keluar kota. Anaknya baru wisuda,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pengamat dinasti politik, Yoes Kenawas, menjelaskan bahwa Puan dan Prananda selama ini berbagi peran di depan dan belakang PDIP. Menurut Yoes, Megawati akan mempertimbangkan dengan matang siapa penerus ketua umum PDIP. Meskipun Puan dianggap lebih siap dan memiliki pendidikan yang memadai untuk menjadi ketua umum, Yoes menilai ketidakhadiran Prananda dalam pembukaan Rakernas tidak perlu dibesar-besarkan.

Profil Prananda Prabowo

Muhammad Pranada Prabowo lahir pada 23 April 1970 adalah cucu Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Prananda merupakan putra kedua Megawati Soekarnoputri dari suami pertamanya, Lettu Pnb Surindro Supjarso.

Ia memiliki seorang kakak kandung bernama Mohamad Rizki Pratama dan seorang adik tiri yang juga terjun di dunia politik, Puan Maharani. Pada 23 Oktober 2000, Prananda menikah dengan Nancy Prananda dan mereka dikaruniai dua anak, yaitu M. Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.

Prananda berasal dari keluarga politikus dan aktif di dunia politik. Ia dikenal sebagai ideolog serta memiliki minat besar terhadap teknologi komunikasi dan informasi. Presiden Joko Widodo pernah memuji potensi Prananda, menyatakan bahwa cara Prananda dalam mengorganisasi dan berkomunikasi sangat baik. Banyak pengikut Marhaenisme melihat Prananda sebagai penerus ideologis Soekarno yang paling pantas menggantikan Megawati.

Diketahui, Prananda pernah menjadi konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu pidato yang menampilkan pandangan politiknya menyisipkan nasihat dari Kitab Bhagavad Gita, berbunyi "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana," yang berarti "kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung dan rugi." Pidato tersebut, dibacakan saat pembukaan Kongres III PDIP 2010, menerima pujian luas.

Dalam internal PDIP, Prananda dikenal sebagai "kamus berjalan Sukarno," selalu memastikan bahwa hasil rapat internal partai sesuai dengan pemikiran Sukarno. Prananda menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi DPP PDIP, di mana ia berhubungan langsung dengan ketua umum, memastikan tidak ada penyimpangan dari keputusan kongres, mengecek persiapan kegiatan Megawati, serta melaporkan perkembangan internal partai, baik di pilkada, pencalegan, maupun perilaku kader eksekutif dan legislatif, langsung kepada ketua umum.

Di luar politik, Prananda juga memiliki ketertarikan besar pada musik dan dikenal mahir bermain bass. Keprihatinannya terhadap menurunnya rasa nasionalisme di kalangan anak muda mendorongnya membentuk band bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, dan Dialektika), yang mengusung prinsip-prinsip revolusi yang sering diucapkan oleh Bung Karno.

MICHELLE GABRIELA | DANIEL A.FAJRI | NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Megawati Kritisi RUU MK dan RUU Penyiaran di Rakernas PDIP: Sepertinya Menyembunyikan Sesuatu

Berita terkait

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

16 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

22 jam lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.

Baca Selengkapnya

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

1 hari lalu

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

2 hari lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

3 hari lalu

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Pemerintah Fokus Selamatkan Pekerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK

3 hari lalu

Puan Minta Pemerintah Fokus Selamatkan Pekerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK

Ketua DPR, Puan Maharani, meminta agar pemerintah fokus membantu karyawan Sritex supaya tak ada PHK.

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

3 hari lalu

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

PDIP mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang diisukan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

Pramono Anung menanggapi pernyataan Ridwan Kamil. Menurutnya, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antarpartai politik.

Baca Selengkapnya