Pasien Flu Babi Naik, Harga Dagingnya Anjlok

Reporter

Editor

Rabu, 15 Juli 2009 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Merebaknya isu flu babi berdampak pada harga daging babi di sejumlah pasar tradisional. Para penjual daging babi harus banting harga hingga Rp 7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram. “Kami terpaksa banting harga agar babi yang sudah terlanjur dipotong dan lama di lemari pembeku cepat laku,” kata A Fuk, penjual daging babi di Pasar Smep Bandar Lampung, Lampyung, Rabu (15/7).

Keterpurukan para penjual daging babi di Bandar Lampung itu karena warga dan rumah makan yang biasa menyajikan menu babi mulai beralih pada daging ayam atau sapi. Warga umumnya mengaku khawatir terkena virus H1N1 jika mengkonsumsi babi. “Bahkan para penjual bakso yang biasa mencampurkan tulang babi di kuah mereka sudah beralih ke tulang sapi yang harganya lebih tinggi,” katanya.

Apalagi sebelumnya seorang warga Bandar Lampung, Conny, 52 tahun, sempat dirawat selama sepekan di Rumah Sakit Umum Abdul Muluk Bandar Lampung karena diduga terkena flu babi meski kemudian dinyatakan negatif. Kasus itu membuat kekhawatiran warga menguat untuk tidak menyantap daging babi.

Penjual daging babi yang takut merugi lebih besar memilih berhenti berjualan. Di pasar yang berada di pusat kota Bandar Lampung itu kini hanya enam penjual saja yang bertahan dari dua belas orang sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di Pasar Kangkung Teluk Betung, Bandar Lampung.

Di pasar yang berada di dekat perkampungan pecinan itu, tampak daging babi yang mereka jajakan masih mengeluarkan asap karena baru saja dikeluarkan dari lemari pembeku. Mereka mengeluhkan omzet penjualan turun hingga 70 persen dari hari biasanya. “Kami hanya mampu menjual dua ekor babi dari enam ekor babi pada saat isu flu babi belum merebak,” ucap Suyanto.

Suyanto berharap pemerintah cepat tanggap dalam menangkis isu flu babi dengan berkampanye aman makan daging babi jika dimasak dengan benar. “Bukankah saat merebak isu flu burung pemerintah gencar berkampanye kenapa saat ini mereka tidak melakukan yang sama untuk daging babi,” tegasnya. Dia berharap pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap babi.

Kasus Influenza A H1N1 atau flu babi di Indonesia mencapai 122 orang. Selasa (14/7) lalu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan terdapat dua orang korban yang meninggal, namun masih dikaji apakah mereka positif mengidap penyakit yang juga dikenal sebagai flu Meksiko tersebut.

Kedua pasien itu meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali dan pasien di sebuah rumash sakit di Padang, Sumatera Barat. Pasien di Bali memiliki riwayat TBC sejak tahun lalu dan masih diselidiki apakah mengidap H1N1. Demikian pula yang di Padang, yang sempat kontak dengan orang asing saat berwisata di Dufan, Jakarta.

Pemerintah sendiri menyatakan status kejadian luar biasa atas flu babi sudah otomatis ditetapkan sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status dunia berada di level 6 pada 11 Juni 2009.

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita terkait

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

8 Mei 2023

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

17 Desember 2022

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penonton Piala Dunia 2022 Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi flu unta. Ini ragam flu.

Baca Selengkapnya

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

31 Agustus 2022

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.

Baca Selengkapnya

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

27 Juli 2022

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.

Baca Selengkapnya

Cara Menghindari Flu

8 November 2021

Cara Menghindari Flu

Untuk orang tua vaksinasi influenza ini kurang efektif, namun bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

8 November 2021

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

29 Juli 2021

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

Miliarder Cina dihukum 18 tahun penjara karena berani mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan flu babi.

Baca Selengkapnya

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

11 Januari 2021

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan tidak mudah mengatasi persoalan kacang kedelai.

Baca Selengkapnya