4 Desa Terendam Banjir di Luwu Utara, BNPB: Cuaca Buruk Masih Berpotesi hingga 2 Hari Ke Depan

Jumat, 24 Mei 2024 14:04 WIB

Warga korban banjir bandang melihat rumahnya yang hancur diterjang material lumpur di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat, 17 Juli 2020. Hingga hari ini, jumlah korban meninggal mencapai 32 orang sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dilanda banjir pada Kamis, 23 Mei 2024 akibat hujan deras yang menyebabkan Sungai Baliase meluap sekitar pukul 23.30 WITA. Akibatnya, air masuk ke permukiman warga.

Dikutip melalui keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pada Jumat, 24 Mei 2024, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan ada 812 jiwa atau 437 kepala keluarga terdampak banjir. Air menggenangi empat desa di Kecamatan Mappedeceng, yaitu Desa Kapidi, Desa Cendana Putih 2, Desa Ujung Mattajeng, dan Desa Tara Tallu.

"Menurut asesmen sementara, 437 rumah terendam air dengan ketinggian antara 30 hingga 100 sentimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Tidak hanya pemukiman, banjir juga merusak empat fasilitas pendidikan, delapan tempat ibadah, satu kantor desa, dan 200 hektar lahan pertanian warga. Sebagai respons cepat, BPBD Kabupaten Luwu Utara bersama TNI-Polri, aparat desa, dan relawan telah melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi.

Adapun Pemerintah Kabupaten Luwu Utara telah memperpanjang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dengan surat No. 100.3.3.2/172/IV/2024 selama 90 hari, berlaku mulai dari 7 April hingga 5 Juli 2024.

Advertising
Advertising

Saat ini, berdasarkan laporan visual, air mulai berangsur surut. Namun, menurut perkiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kabupaten Luwu Utara masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga dua hari ke depan, yakni Senin, 26 Mei 2024.

"BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi," ujarnya. "Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai diharapkan dapat melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang lama."

Lebih lanjut, karena telah memasuki masa peralihan musim, BNPB juga menyarankan masyarakat untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca melalui InfoBMKG dan memahami potensi risiko bencana melalui laman InaRISK BNPB.

Berita terkait

PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

8 jam lalu

PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

Polandia berencana menetapkan status bencana alam akibat banjir yang terus berlanjut di provinsi-provinsi barat daya.

Baca Selengkapnya

PON 2024: Para Atlet Layar Terpaksa Kembali Merapat ke Pantai Akibat Cuaca Buruk

12 jam lalu

PON 2024: Para Atlet Layar Terpaksa Kembali Merapat ke Pantai Akibat Cuaca Buruk

Para atlet layar PON 2024 kelas putri dan internasional 470 campuran harus kembali ke Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh. Ada korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

13 jam lalu

Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

Para narapidana kabur dengan memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

14 jam lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

1 hari lalu

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

2 hari lalu

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.

Baca Selengkapnya

BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

2 hari lalu

BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

4 hari lalu

Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

Calon wakil gubernur Jakarta, Kun Wardana, mengklaim akan menggunakan alat pemindah awan untuk atasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil dan Suswono Temui Sutiyoso, Bahas Kemacetan hingga Banjir

4 hari lalu

Ridwan Kamil dan Suswono Temui Sutiyoso, Bahas Kemacetan hingga Banjir

Pasangan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, menggelar pertemuan dengan mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

4 hari lalu

Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

Heru Budi mengatakan, untuk mengatasi banjir, upaya yang dilakukan pemerintah tak sebatas pada normalisasi Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya