Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Selasa, 21 Mei 2024 08:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Sandiaga Uno, mengatakan berminat bergabung dengan koalisi presiden terpilih Prabowo Subianto. Alasannya, untuk mendukung persatuan dalam pembangunan dan Indonesia Emas 2045.
“Sikap saya pribadi bergabung dengan Pak Prabowo,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Senin, 20 Mei 2024 seperti dikutip Antara.
Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP itu mengungkapkan sikap partai berlambang Ka’bah itu untuk bergabung atau tidak di koalisi Prabowo akan dirumuskan melalui proses di internal partai.
“Mungkin di Mukernas atau Rapimnas di tingkat jajaran pimpinan yang melibatkan semua DPW (dewan pimpinan wilayah),” ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun dia mendorong partainya memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan agar berkontribusi untuk bangsa dan negara.
“Kita ini sekarang tidak punya waktu sama sekali, tapi untuk bonus demografi kita ini kan sebentar lagi akan habis, kita perlukan persatuan dalam pembangunan,” ucapnya.
Mengenai peluangnya dipinang menduduki kursi menteri di kabinet Prabowo, Sandiaga memberi sinyal untuk tidak menerimanya. Alasannya, kata dia, karena saat masa kampanye mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
“Sudah banyak yang lebih berkeringat daripada saya. Kemarin kan saya ada di pihak Pak Ganjar dan rasanya sudah saatnya dari koalisinya Pak Prabowo,” ucapnya.
Sandiaga Sebut Sejalan dengan Nama PPP
Ini bukan kali pertama Sandiaga menegaskan sikap pribadinya mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Jika saya menjadi pimpinan (PPP), saya akan beri dukungan ke pemerintah. Walaupun kami sampaikan, kami tidak syaratkan harus dapat posisi, dan lain-lain,” kata Sandiaga di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin, 13 Mei 2024.
Menurut dia, dukungan untuk pemerintahan mendatang sejalan dengan nama PPP. Dia menuturkan nama persatuan dan pembangunan berarti bersatu untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Terlebih, kata dia, Mahkamah Konstitusi (MK) telah melegitimasi Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Pelantikan pun akan dilakukan Oktober mendatang.
<!--more-->
“Kita harus beri dukungan. Inilah kader-kader terbaik kami untuk dukung pemerintah selanjutnya. Bisa di dalam atau di luar pemerintah,” kata Sandiaga.
PPP Belum Menentukan Sikap
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan partainya belum menentukan sikap untuk menjadi oposisi atau bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini karena keputusan strategis itu harus melalui forum musyawarah kerja nasional (mukernas) atau rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"PPP harus melakukan kesepakatan sesuai dengan mekanisme partai yang ada ya. Setidaknya pernah saya sampaikan setiap keputusan yang strategis bagi PPP itu harus melalui forum mukernas atau rapimnas," kata Mardiono di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2024.
Adapun dalam Pilpres 2024, PPP bergabung bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, hingga Partai Perindo. Ketiga parpol tersebut membangun kerja sama politik untuk mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
RIRI RAHAYU | INTAN SETIAWANTY | ANTARA
Pilihan editor: Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI