Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan
Rabu, 15 Mei 2024 20:52 WIB
INFO NASIONAL - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mengecek jalannya program pompanisasi dan perluasan areal tanam (PAT) di Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja tentara dalam mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas nasional agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dan juga menjadi lumbung pangan dunia.
Kepala Satgas Pangan Mabes TNI, Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pompanisasi adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia. Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
"Petani dan pertanian adalah tulang punggung negara, juga menjadi pahlawan bangsa. Oleh sebab itu, program ketahanan pangan ini, khususnya pompanisasi bisa membantu suksesnya produktivitas pangan sehingga nantinya Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari negara lain," ujar Rizal, Jumat, 10 Mei 2024.
Rizal menegaskan, TNI akan mengawal sekaligus mendukung penuh upaya Kementan. Pihaknya ingin Indonesia menjadi tumpuan dan juga harapan berbagai negara dalam mengakses pangan yang berkelanjutan.
"Harapan kami kita semua sama-sama mengabdikan diri pada bangsa dan negara melalui sektor pertanian. Dan kita juga bisa memperkuat visi misi bersama yaitu mewujudkan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia," katanya.
Kepala Desa Bligo, Sukiyanto, menyampaikan terimakasih atas kolaborasi TNI dan Kementan dalam memenuhi kebutuhan air di wilayahnya. Menurutnya, pompaniasasi bisa mempercepat produksi nasional.
"Kami selaku Kades mewakili rekan rekan petani sangat berterimakasih kepada jajaran Kementan dan TNI dalam penyediaan pompa. Dan memang inilah yang kami butuhkan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi dampak El Nino. Menurutnya, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja perpompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 triliun pertahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," ujarnya. (*)