Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 9 Mei 2024 10:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang secara resmi berkoalisi untuk menghadapi pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 Kota Semarang. Kesepakatan koalisi kedua partai politik itu ditandai dengan kunjungan balasan dari PKS ke Kantor Partai Golkar Kota Semarang di Jalan Veteran Nomor 32A pada Selasa malam, 7 Mei 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Semarang Erry Sadewo mengatakan pertemuan kedua itu adalah silaturahmi politik persiapan Pilkada Kota Semarang yang tidak lama lagi tahapannya sudah mulai berjalan.
Sebelumnya, jajaran petinggi Partai Golkar bersilaturahmi ke Kantor DPD PKS Kota Semarang di Jalan Pusponjolo Timur Raya, Bojongsalaman pada Senin, 6 Mei lalu untuk penjajakan kerja sama di pilkada.
Erry memastikan Golkar bersama PKS juga sudah bersepakat akan menyiapkan calon wali kota maupun calon wakil wali kota Semarang.
"Kami memastikan sudah punya tiket untuk Pilkada Kota Semarang. Tinggal mempersiapkan calon yang punya kriteria memimpin Kota Semarang yang adil, bisa menyejahterakan, dan tentu saja membawa keteduhan sebagaimana pohon beringin," kata dia di Semarang, Rabu, 8 Mei.
Golkar dan PKS, kata dia, akan menyiapkan tim kecil untuk membuat rumusan-rumusan langkah berikutnya, yang terdiri atas tiga orang dari masing-masing parpol. "Golkar-PKS sudah bersepakat dan kami terbuka untuk sedulur-sedulur partai yang lain," ujarnya.
Adapun Ketua DPD PKS Kota Semarang Suharsono mengatakan silaturahmi balasan PKS ke kantor Golkar menunjukkan keseriusan partai berlambang padi dan bulan sabit itu dalam membangun kebersamaan kedua partai.
"Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin mencalonkan Wali Kota atau Wakil Wali Kota Semarang. Kami sudah ada tiket, tinggal menyiapkan calonnya," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang itu.
Dia menuturkan tim kecil yang dibentuk PKS dan Golkar akan merumuskan persiapan lanjutan, termasuk kriteria-kriteria calon yang akan diusung.
"Yang penting calon tersebut punya kemampuan membawa Kota Semarang lebih baik dan punya kapasitas sebagai pemimpin," katanya.
Pada Pemilu 2024, PKS memperoleh enam kursi dan Partai Golkar empat kursi sehingga genap 10 kursi. Berdasarkan Undang-Undang Pilkada, untuk pengusung kepala daerah harus memenuhi 20 persen kursi atau suara sah.
Yoyok Sukawi Mendaftar Lewat Partai Demokrat
Sementara itu, kader Partai Demokrat A.S. Sukawijaya atau biasa disapa Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang pada penjaringan yang dibuka oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Semarang.
"Tentu saja saya daftar dulu ke Partai Demokrat. Selanjutnya, saya juga akan mendaftar kepada partai-partai lain," kata Yoyok di Kantor DPC Partai Demokrat Kota Semarang, Rabu, 8 Mei.