SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Imam Hamdi

Selasa, 7 Mei 2024 06:15 WIB

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI Verrel Uziel mengatakan nasib mahasiswa baru di kampus mereka masih terkatung-katung lantaran belum diterbitkannya surat keputusan rektor soal biaya opersional pendidikan yang mengatur besaran uang kuliah tunggal alias UKT.

Dia mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah. "Kalau untuk mahasiswa baru, apapun itu jalurnya, pasti sudah menggunakan yang baru ini. Jadi, memang untuk sekarang, timeline untuk laporan diri pun juga masih ditahan oleh kampus untuk menunggu penetapan dari pembahasan UKT ini," kata Verrel ketika dihubungi Tempo pada Senin, 6 Mei 2024.

Sebagai informasi, uang kuliah tunggal alias UKT di kampus UI pada tahun ini terdapat perubahan karena Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek Tahun 2024. Pada tahun sebelumnya, UI menetapkan 11 kelompok UKT yang berbeda di setiap rumpunnya yaitu sosial humaniora atau Soshum dan Sains Teknologi (Saintek). Sementara pada tahun ini, UI hanya menetapkan maksimal 5 kelompok UKT yang berbeda setiap program studinya.

Hingga kini, mahasiswa baru lewat jalur tersebut belum registrasi ulang atau melakukan pembayaran UKT. Keterlambatan ini sudah dibahas oleh pihak BEM UI dan Direktorat Kemahasiswaan atau Dirmawa dalam pertemuan pada Kamis, 2 Mei 2024. "Kemungkinan dari nantinya SK final ini ditetapkan, kemudian dipublikasikan, dari situ jaraknya 1 sampai 2 minggu, barulah ada kepastian kapan laporan diri setiap mahasiswa baru," katanya.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari fakultas atas inisiasi BEM UI, mereka mempertanyakan soal biaya pendidikan ini, "SK-nya itu sudah sejauh mana karena tidak ada informasi lebih lanjut yang kami terima."

Advertising
Advertising

Pihak kampus menyatakan bahwa penetapan biaya dari setiap fakultas dikembalikan lagi ke fakultas masing-masing dengan menyesuaikan dengan kebutuhan fakultas, perhitungan fakultas, dan fakultas yang mengajukan kepada pihak universitas. "Sampai sekarang, kami belum pegang SK fisik yang sudah ditandatangani oleh pihak rektorat," tutur Verrel.

Banyak Mahasiswa Baru Mengeluh soal Keterlambatan Penetapan UKT

Sejauh ini, Ketua BEM UI itu mengaku ada banyak calon mahasiswa baru lewat jalur SNBP atau talent scooting yang mengeluh. "Banyak, meskipun memang sudah diberikan pengertian bahwa ini belum merupakan hal yang final, tapi kan tentu menjadi suatu khawatiran buat mereka yang sudah terpilih, yang sudah mendapat jatah masuk ke UI," ujarnya.

Melalui nomor WhatsApp pribadi dan pesan di Instagram, Verrel mengatakan kerap ditanya oleh mahasiswa baru yang nasibnya masih belum jelas ini. Mereka merasa takut dan sangat khawatir lantaran tidak ada perubahan dari tabel rincian yang sudah diterbitkan, "Mereka sangat keberatan dan tidak mampu untuk akhirnya bisa memenuhi biaya pendidikan yang sudah ditetapkan oleh UI."

Sebelumnya, UI merilis informasi Biaya Operasional Pendidikan (BOP) bagi mahasiswa program sarjana dan program vokasi bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Kamis, 2 Mei 2024 melalui situs simak.ui.ac.id. Tahun ini, kelompok UKT untuk mahasiswa program sarjana dan pendidikan vokasi yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan mandiri (SIMAK, PPKB, dan Prestasi) disatukan.

"Memang kan kampus kami ini unik ya problematikanya. Jadi, kami pun mempertanyakan itu. Kalau dari pihak Dirmawa sebetulnya membahas bahwa memang (SK BOP) sudah di meja rektor, tinggal disahkan."

Verrel menuturkan ada banyak simpang siur karena tidak ada komunikasi yang seragam dari pihak rektorat terkait hal ini. BEM UI selalu menekankan, sebisa mungkin agar SK biaya pendidikan dapat diinformasikan lebih awal. Jangan sampai, lanjut Verrel, akhirnya calon mahasiswa baru yang memilih UI dengan gambaran akan mendapatkan kampus bagus, biaya murah, justru seolah-olah membeli kucing dalam karung dan merasa tertipu.

"Dengan tidak jelasnya biaya pendidikan dan mereka sudah memutuskan memilih UI lalu diterima, tetapi tiba-tiba tahu biaya pendidikannya setinggi langit, akhirnya mereka juga pusing. Tidak punya alternatif lain nantinya, itu yang sebetulnya kami sangat hindari dan kami perjuangkan," tuturnya.

Pilihan editor: PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Berita terkait

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

4 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Unpam Miliki 102 Ribu Mahasiswa Saat Ini, Rektor: Kami Singkirkan Semua Penghalang Utama

11 hari lalu

Unpam Miliki 102 Ribu Mahasiswa Saat Ini, Rektor: Kami Singkirkan Semua Penghalang Utama

Wawancara eksklusif Rektor Unpam, E. Nurzaman, soal label universitas paling murah dan garansi kualitas yang diberikan.

Baca Selengkapnya

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

18 hari lalu

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

OSKM ITB 2024 bukan hanya sekadar ajang pengenalan, tetapi juga langkah awal dari perjalanan panjang para calon pemimpin masa depan.

Baca Selengkapnya

Punya Akreditasi Unggul dan Internasional, Unissula Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru

20 hari lalu

Punya Akreditasi Unggul dan Internasional, Unissula Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru

Lulusan Unissula memiliki daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,

Baca Selengkapnya

Universitas Indonesia Gelar COOLYEAH UI 2024: Membangun Keterampilan di Era Society 5.0

24 hari lalu

Universitas Indonesia Gelar COOLYEAH UI 2024: Membangun Keterampilan di Era Society 5.0

COOLYEAH UI, yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), memiliki misi mulia.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

28 hari lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

Pasukan Bawah Tanah Jokowi menyebut Gibran wakil presiden terpilih sebagai lambang negara, tepatkah? Pakar hukum dan linguistik beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Termuda Annisa Desmond Janji Perjuangkan Isu UKT Mahal

34 hari lalu

Anggota DPR Termuda Annisa Desmond Janji Perjuangkan Isu UKT Mahal

Anggota DPR termuda tersebut menilai hingga saat ini pemerintah gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi Z.

Baca Selengkapnya

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

36 hari lalu

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

37 hari lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

Betulkah Wakil Presiden terpilih Gibran adalah lambang negara seperti disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi, yang jadi alasannya menuntut Roy Suryo?

Baca Selengkapnya

Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

37 hari lalu

Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya