Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Kamis, 25 April 2024 11:16 WIB

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Majapahit, adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di nusantara. Berkuasa dari 1294 sampai 1527 M, kerajaan ini memiliki beberapa pemimpin perempuan yang menonjol selama masa pemerintahannya. Ini hal yang menarik dan cukup unik, mengingat banyak kerajaan dan imperium lain di dunia saat itu rata-rata dipimpin oleh laki-laki.

Tiga pemimpin perempuan penting di Majapahit adalah Gayatri Raja Patni, Tribhuwana Wijaya Tunggadewi, dan Dewi Kencana atau Dyah Suhita. Masing-masing memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan dan kemakmuran kerajaan.

3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

1. Gayatri Rajapatni

Dilansir dari publikasi Arsitektur Kerajaan-Kerajaan Kediri, Singasari & Majapahit di Jawa Timur Indonesia, Gayatri Rajapatni atau dikenal sebagai Raja Patni adalah salah satu putri dari Kertanagara, raja terakhir Singhasari. Ia menikah dengan Raden Wijaya, pendiri Majapahit (1293-1309 M), yang menjadikan Gayatri sebagai permaisuri pertama Majapahit.

Advertising
Advertising

Mulanya tampuk pemerintahan Majapahit digantikan oleh Kalagemet yang merupakan putra Raden Wijaya dengan Parameswari. Namun, pada masa pemerintahan Kalagemet banyak terjadi pemberontakan. Sampai akhirnya, pada 1328 M Kalagemet oleh tabib pribadinya bernama Tanca. Roda kekuasaan Majapahit kemudian diambil alih oleh Raja Patni.

Bersama patihnya Gajah Mada, Raja Patni berhasil menegakan kembali wibawa Majapahit dengan menumpas segala pemberontakan yang banyak terjadi. Namun, setelah itu, ia memutuskan mengundurkan diri sebagai raja dan menjadi pendeta Budha.

2. Tribhuwana Wijaya Tunggadewi

Tribhuwana Wijaya Tunggadewi adalah putri Gayatri Raja Patni dan Raden Wijaya. Ia memerintah sebagai ratu Majapahit dari tahun 1328 hingga 1350. Ia adalah penguasa ketiga Majapahit. Pemerintahannya diingat sebagai periode perluasan wilayah dan konsolidasi kekuasaan.

Dalam menjalankan pemerintahannya, Tribhuwana dibantu oleh patih Gajah Mada. Majapahit kemudian tumbuh menjadi negara yang besar dan termasyur, baik di kepulauan nusantara maupun luar negeri. Pada 1350 M, Tribhuwana mengundurkan diri sebagai raja. Ia digantikan oleh anaknya bernama Hayam Wuruk.

3. Dyah Suhita (Dewi Kencana)

Dyah Suhita, yang juga dikenal sebagai Dewi Kencana, adalah putri dari raja Wikramawardhana (memerintah hingga tahun 1429 M) yang merupakan suami dari Kusumawardhani, anak Hayam Wuruk. Dyah Suhita anak kedua Wikramawardhana dari selirnya. Selirnya merupakan putri dari Wirabhumi, saudara tiri dari Kusumawardhani.

Dyah Suhita memerintah dari 1429 sampai 1447 M. Masa pemerintahannya ditandai dengan stabilitas internal. Sebab, pada masa pemerintah sebelumnya, Majapahit dibagi atas dua wilayah kekuasaan. Wilayah timur dikuasai oleh Wirabhumi, dan wilayah barat di pimpin oleh Wikramawardhana dan Kusumawardhani. Kedua wilayah sempat mengalami ketegangan, sampai akhirnya terjadi perang saudara (Paragreg) pada 1403 sampai 1406 M.

Perang itu dimenangkan oleh Wikramawardhana yang kemudian menyatukan kembali wilayah Majapahit. Dengan naik tahtanya Dyah Suhita, diharapkan dapat meredakan persengketaan kekuasaan.

Pilihan Editor: Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit, Petilasan di Sampang

Berita terkait

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

6 hari lalu

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

Replika Istana Majapahit baru diresmikan pada 7 Mei 2024 kemarin untuk melestarikan sejarah. Ini sejumlah artefak peninggalannya

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

8 hari lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Lawan Pasukan TNI Polri di Papua, TPNPB Mengaku Berbaur dengan Masyarakat adalah Strategi Perang

8 hari lalu

Lawan Pasukan TNI Polri di Papua, TPNPB Mengaku Berbaur dengan Masyarakat adalah Strategi Perang

TPNPB menyatakan sudah meminta masyarakat untuk meninggalkan delapan daerah yang mereka klaim sebagai wilayah perang di Papua.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

17 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

20 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

32 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

33 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

37 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

49 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

52 hari lalu

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya