TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat selama dua jam usai keduanya ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada Rabu malam, 24 April 2024.

Hujan turun saat mobil milik Prabowo, yaitu Toyota Alphard putih berplat B 108 PSD, tampak meninggalkan kompleks Istana Negara. Persamuhan duet Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo itu dengan Jokowi berlangsung hingga sekitar jam 21.40 WIB.

Kendaraan milik mantan Danjen Kopassus itu bertolak dari Istana melalui Pintu Bali atau akses VIP yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara. Prabowo dan Gibran juga melalui gerbang tersebut saat tiba pada pukul 19.30 WIB. Iring-iringan kendaraan pengawal ikut menyertai kendaraan Alphard B 108 PSD.

Hingga pertemuan usai belum diketahui isi perbincangan Prabowo-Gibran dengan Jokowi. Beberapa orang dekat Prabowo dan sejumlah pejabat Istana belum membalas pesan yang dikirimkan Tempo soal perjamuan di Istana Merdeka itu hingga berita ini ditulis.

Sebelumnya, penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden pemenang Pilpres 2024 dilakukan di Gedung KPU, Jakarta Pusat pada Rabu pagi, 24 April 2024. Penetapan mereka sebagai pengganti Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin diumumkan oleh Ketua KPU Hasyim Asyari. Prabowo-Gibran akan resmi mengisi posisi Jokowi-Ma’ruf setelah dilantik pada 20 Oktober mendatang.

Usai penetapan di KPU, Prabowo juga sempat menyambangi Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Pusat. Dia menemui mantan pesaingnya di Pilpres, yaitu eks calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Sementara itu, Gibran menemui Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada sore hari setelah penetapan. Sebelumnya, dia juga menemui warga Rumah Susun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara usai penetapan KPU. Gibran sempat membagikan susu gratis kepada masyarakat yang hadir di sana.


Pilihan Editor: Jokowi-Gibran di Antara Golkar dan PAN setelah Ditalak PDIP