Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Minggu, 21 April 2024 20:01 WIB

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta -Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.

Salah satu peserta aksi yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Budaya (FEB) UGM Wuri Handayani menyatakan kegiatan ini menjadi yang ketiga digelar civitas UGM, terutama kalangan dosen. Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

"Aksi pertama, menjelang pelaksanaan Pemilu 7 Februari 2024, kita sudah mengingatkan Jokowi untuk kembali ke koridor demokrasi yang benar," kata Wuri.

Aksi pertama itu, kata dia, didasarkan pada keprihatinan atas manipulasi demokrasi di Indonesia yang sangat sistematis dan massif dengan digunakannya alat-alat negara untuk memenangkan pasangan calon presiden tertentu.

Manipulasi demokrasi jelang Pemilu 2024, kata Wuri, bisa dilihat dalam film documenter The Dirty Vote. Ia pun mengingat penjelasan Pakar Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar alias Uceng sesaat setelah film menggemparkan itu dirilis jelang Pemilu.

Advertising
Advertising

"Saya ingat sekali kata-kata mas Uceng di bulan Februari lalu, bahwa UGM menjadi bagian dari 'kerusakan' demokrasi di Indonesia, sehingga sudah sewajarnya UGM juga bertanggung jawab untuk memperbaiki demokrasi dengan tidak hanya berdiam diri," kata Wuri.

Setelahnya, para dosen dan perwakilan mahasiswa UGM kembali menggelar aksi setelah pelaksanaan Pemilu 12 Maret 2024. Saat aksi kedua itu para sivitas kembali berkumpul untuk menyuarakan Aksi Kampus Menggugat, Tegakkan Etika dan Konstitusi, Perkuat Demokrasi.

"Keprihatinan aksi kedua saat itu tentu saja didasarkan pada kecurangan yang terjadi selama pemilu presiden 2024," kata Wuri dalam aksi bertajuk Kartini Bangkit : Mengawal Putusan MK untuk Demokrasi Indonesia itu.

Pada waktu itu, kata dia, DPR sudah memulai hak angket yang walaupun pada akhirnya partai juga melempem dan DPR memulai panitia khusus atau pansus.

"Sekali lagi, Mas Uceng saat itu menawarkan adanya pengadilan rakyat di UGM," kata dia.

Praktek pengadilan rakyat atau International People Tribunal ini pernah dilakukan oleh pegiat hak asasi manusia (HAM) di Den Haag November 2015 terkait peristiwa PKI 1965 yang sulit dibawa ke pengadilan resmi karena kendala pembuktian dan terdakwa. Namun saat itu, panel hakim pengadilan rakyat dapat menyimpulkan bahwa memang terjadi pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965.

Lantas, aksi ketiga sivitas UGM kembali digelar bertepatan Hari Kartini atau menjelang titik akhir sengketa Pilpres.

"Ada yang mengatakan bahwa suara perempuan adalah suara dari surga.
Bahkan, ada salah satu buku yang berjudul 'Bila Perempuan Bersuara, Delapan Penjuru Bergema," kata Wuri.

"Maka, kami para perempuan di sini bersuara untuk mengetuk hati para hakim MK karena keputusan MK merupakan penjaga gawang terakhir konstitusi," kata Wuri.

Pihaknya berharap delapan hakim MK pada Senin 22 April 2024 tidak hanya memutuskan berdasarkan koridor Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Namun juga melihat fakta-fakta yang disampaikan, melihat proses pemilu secara keseluruhan, tidak hanya pada hasil.

"Termasuk juga mempertimbangkan amicus curiae yang sudah disampaikan oleh berbagai pihak," kata Wuri.

Keputusan MK ini, kata Wuri, akan menjadi preseden bagi proses pemilihan kepala daerah atau pilkada selanjutnya.

"Bagaimana kita akan mendapatkan pemimpin daerah ke depannya, oleh karena itu, kami bersuara agar para hakim MK dapat menegakkan keadilan substansial yang didasarkan pada keyakinan, akal sehat dan nurani serta kewenangan untuk menegakkan kebenaran demi kepentingan terbaik Indonesia," kata dia.

Dalam acara itu hadir juga sejumlah aktivis juga guru besar perempuan UGM. Seperti Wiendu Nuryanti, Okky Madasari, Endang Semiarti, dan Sri Wiyanti Eddyono. Ada juga Suci Lestari Yuana, Nur Azizah dan perwakilan mahasiswa, Antonella.

Pilihan editor: Marak Tawaran Haji Tanpa Antre di Medsos, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Bisa Digunakan

Berita terkait

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

19 menit lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

3 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

3 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

4 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

5 hari lalu

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.

Baca Selengkapnya

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

5 hari lalu

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

Konsep kelola PTNBH menjadi artikel terpopuler dalam Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

5 hari lalu

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

5 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya