Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 16 April 2024 18:47 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) menghadiri acara halalbihalal di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Senin, 15 April 2024. Airlangga didampingi sejumlah petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengikuti agenda tersebut. TEMPO/Sultan Abdurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhamad Mardiono menanggapi perihal kesiapan partainya bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengatakan membangun Indonesia harus dilakukan bersama-sama.

Usai menghadiri acara halalbihalal Partai Golkar di Jakarta Barat pada Senin malam, 15 April 2024, Mardiono mengatakan PPP belum menentukan sikap resmi untuk bergabung atau menjadi oposisi pemerintah. Menurut dia, Partai Ka’bah masih berfokus menghadapi sengketa Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia menyebutkan PPP masih merupakan bagian pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mardiono menyebutkan dia juga belum bertemu lagi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun dia mengaku masih menjalin komunikasi rutin dengan beberapa petinggi partai anggota Koalisi Indonesia Maju, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Berikut tanggapan PAN dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengenai peluang PPP gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

1. Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay: PPP Harus Deklarasikan Dukungan

Advertising
Advertising

PAN meminta PPP mendeklarasikan dukungan secara resmi jika benar ingin bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Yang berwacana mau bergabung itu banyak, itu bagus aja. Akan tetapi, pengakuan juga penting. Paling tidak untuk menjaga kohesivitas dan keteduhan di tengah masyarakat," kata Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa seperti dikutip Antara.

Menurut Saleh, mendukung koalisi pemerintah berarti sudah setuju untuk mengakui kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Dengan pengakuan secara resmi tersebut, kata dia, masyarakat pun tidak akan mempertanyakan sikap politik PPP dalam mendukung pemerintah.

Dia menuturkan bergabungnya partai lain ke dalam koalisi pemenang merupakan hal yang lumrah di dunia politik. Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II itu menyambut baik hal tersebut dengan alasan demi memperkuat persatuan dalam membangun bangsa.

Tentu saja, ujar Saleh, berlabuhnya partai lain ke dalam koalisi harus didiskusikan terlebih dahulu oleh internal partai pendukung pemerintah.

Berita terkait

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

50 menit lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

54 menit lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

1 jam lalu

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

Walh mengkritik keras pidato Presiden Jokowi dalam Water World Forum ke-10. Program infrastruktur dan pengelolaan air dianggap masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

MK Nyatakan Permohonan PPP di Dapil Papua Tengah Tak Dapat Diterima

1 jam lalu

MK Nyatakan Permohonan PPP di Dapil Papua Tengah Tak Dapat Diterima

MK menyatakan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di dapil Papua Tengah tidak dapat diterima. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap Kematian Presiden Iran Tak Pengaruhi Ekonomi Global

1 jam lalu

Jokowi Harap Kematian Presiden Iran Tak Pengaruhi Ekonomi Global

Presiden Jokowi mengharapkan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi tidak berdampak pada ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

1 jam lalu

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

Jokowi memuji peran BRI dalam memberdayakan UMKM hingga ke pelosok desa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

1 jam lalu

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Jokowi meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan bagi warga yang perlu direlokasi, sebelum Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan logistik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

1 jam lalu

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

Presiden Jokowi menilai Bobby Nasution yang kini bergabung dengan Gerindra sudah dewasa dan bertanggung jawab atas kemandiriannya.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

2 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

Seperti para tamu lain, Puan dan Jokowi yang tampak berseri, saling bertegur sapa secara singkat sebelum tamu masuk ke area jamuan.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Gugatan PKB di Sengketa Pileg DPR Dapil Aceh I Cacat Formil

2 jam lalu

MK Sebut Gugatan PKB di Sengketa Pileg DPR Dapil Aceh I Cacat Formil

Hakim konstitusi, Enny Nurbaningsih, menjelaskan MK mempertimbangkan eksepsi KPU karena PKB dalam permohonannya tidak melampirkan bukti.

Baca Selengkapnya