Eks Komnas HAM Pertanyakan TNI Pakai Kembali Istilah OPM: Apa yang Mau Dilakukan di Papua?

Kamis, 11 April 2024 21:17 WIB

Amiruddin Al Rahab. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisioner Komnas HAM Amiruddin Al Rahab mempertanyakan tujuan TNI menggunakan kembali istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menggantikan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Menurut Amiruddin, terminologi yang dipakai TNI akan mempengaruhi pendekatan penyelesaian konflik yang ada di Papua.

Amiruddin berkata penggunaan nama OPM bisa berarti pengakuan TNI atas adanya entitas politik yang ingin mendirikan negara sendiri. Dengan begitu, kata dia, TNI melegitimasi penggunaan operasi militer untuk menghadapi kelompok tersebut.

Namun, Amiruddin menyampaikan bahwa operasi militer tidak wajar dilakukan jika pemerintah masih menganggap situasi di Papua berstatus tertib sipil.

“Apakah TNI ingin meminta diberlakukan darurat di Papua setelah ada istilah OPM? Kita kan enggak tahu nih,” kata Amiruddin saat dihubungi pada Kamis, 11 April 2024.

Maka dari itu, Amiruddin meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk mengklarifikasi perubahan istilah KKB menjadi OPM. Dia menyebutkan pemerintah dan DPR juga harus berperan untuk memperjelas konsekuensi yang diakibatkan perubahan itu.

Pemerintah, kata dia, harus menerangkan konsep yang dibawa untuk penyelesaian konflik di Papua. “Atau Komisi I DPR harus panggil Panglima TNI untuk menjelaskan dengan berubahnya istilah ini, apa yang mau dilakukan di Papua?” ucap Amiruddin.

Advertising
Advertising

Menurut Amiruddin, saat ini pemerintah belum memiliki konsep penyelesaian konflik yang jelas untuk Papua. Ketidakjelasan itu, kata dia, bisa terlihat dari perbedaan istilah yang digunakan berbagai instansi pemerintah.

“Ada yang menyebut kelompok kriminal teroris, ada yang menyebut kelompok separatis teroris (KST), macem-macem, beda-beda masing-masing instansi ini,” ujar Amiruddin. Dia juga menyoroti perbedaan konsepsi antara TNI dengan Polri yang tetap menggunakan terminologi KKB.

Amiruddin berujar setiap istilah memiliki implikasi politiknya masing-masing. Namun istilah apapun yang dipakai, pemerintah tetap harus menghadapi keberadaan kelompok bersenjata di Papua. “Nah, karena itu pemerintah menghadapi mereka mau melalui cara apa yang ditempuh?” ucap dia.

Amiruddin menyampaikan bahwa pemerintah harus mengedepankan kepolisian jika ingin menempuh cara penegakkan hukum. “Atau diganti pendekatannya, kita tidak lagi pendekatan hukum tapi ini adalah pendekatan baru. Operasi militer misalnya,” kata Amiruddin.

Amiruddin menyatakan pemerintah harus terlebih dulu mempertegas cara mereka mendefinisikan keadaan di Papua agar metode penyelesaian konflik bisa lebih jelas. Tanpa definisi yang tepat, kata dia, aparat dan warga sipil di Papua akan terus menjadi korban dari situasi yang tidak jelas.

Pilihan Editor: Centra Initiative Sebut Perubahan Istilah KKB Jadi OPM Bisa Ciptakan Masalah Baru di Papua

Berita terkait

Revisi UU TNI Disebut Bakal Menambah Daftar Panjang Perwira TNI Nonjob

41 menit lalu

Revisi UU TNI Disebut Bakal Menambah Daftar Panjang Perwira TNI Nonjob

Revisi UU TNi diprediksi bakal menambah daftar perwira-perwira non-job atau tak mempunyai pekerjaan di institusi militer.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

3 jam lalu

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, diguncang lindu berkekuatan M5,2, siang tadi, Selasa, 21 Mei 2024. BMKG pastikan tidak ada tsunami dan aftershock.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

3 jam lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

21 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

1 hari lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap anggota TPNPB-OPM atau KKB yang selama ini menjadi DPO kasus pembakaran kamp dan alat berat PT Unggul.

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

1 hari lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

1 hari lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

Lokasi pembunuhan Boki Ugipa berada di wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lewis Kogoya.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

2 hari lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

2 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya