Data Bawaslu Ungkap Pelanggaran Kode Etik Paling Banyak Terjadi selama Pemilu 2024

Senin, 8 April 2024 15:15 WIB

Seorang warga memasukan kertas suara saat pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 024 Wamena Kota, Papua Pegunungan, Sabtu 24 Februari 2024. Sebanyak 94 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan melaksanakan PSU yang dilaksanakan di Distrik Wamena dan Hubikiak. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI mengungkapkan data hasil penanganan pelanggaran Pemilu 2024. Dalam data tersebut, Bawaslu menyatakan telah menerima 2.264 laporan atau temuan masalah dalam gelaran Pemilu kali ini. Pelanggaran kode etik menjadi kasus yang paling banyak terjadi.

Data tersebut berasal dari Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi (Divisi PP Datin) Bawaslu RI per 6 Maret 2024. “Jumlah penerimaan laporan atau temuan adalah 2.264, yang terdiri dari 1.562 Laporan Masyarakat dan 702 Temuan Pengawas Pemilu,” kata anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty melalui keterangan tertulis pada Senin, 8 April 2024.

Dari 2.264 laporan atau temuan tersebut, hanya 52,69 persen atau 1.193 yang diregistrasi. Sementara itu, terdapat 604 laporan atau temuan yang tidak diregistrasi dan 467 lainnya yang belum diregistrasi.

Lolly mengatakan 531 dari 1.193 (44,51 persen) laporan atau temuan yang teregistrasi dinyatakan sebagai pelanggaran Pemilu. Sementara 386 lainnya dinyatakan sebagai bukan pelanggaran Pemilu. “Dan 279 laporan atau temuan atau 23,39 persen merupakan laporan atau temuan yang masih dalam status ‘proses penanganan’,” ucap Lolly.

Dilihat dari jenisnya, pelanggaran kode etik menjadi yang paling banyak terjadi selama Pemilu 2024. Lolly mengungkapkan 266 kasus dari 531 yang dinyatakan sebagai pelanggaran Pemilu merupakan pelanggaran kode etik.

Advertising
Advertising

Menurut Lolly, pelanggaran kode etik terjadi di berbagai tingkatan. “Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu, antara lain: pelanggaran kode etik yang dilakukan Panwaslu Kecamatan, KPU tidak profesional dalam perekrutan PPK/PPS/KPPS, dan PPK tidak netral atau menunjukkan keberpihakan kepada peserta Pemilu,” ujar dia.

Adapun tren pelanggaran lainnya adalah 71 kasus pelanggaran administrasi Pemilu dan 63 kasus pelanggaran pidana Pemilu. Sementara itu, terdapat pula 131 kasus pelanggaran hukum lainnya.

“Untuk Pelanggaran Administrasi Pemilu, antara lain: KPU melakukan rekruitmen penyelenggara ad hoc yang tidak sesuai prosedur, kampanye di luar masa kampanye, dan KPU melakukan verifikasi adminsitrasi perbaikan tidak sesuai ketentuan,” ujar Lolly.

Adapun kasus pelanggaran hukum lainnya didominasi ketidaknetralan aparat pemerintah. Di antaranya, kata Lolly, termasuk kasus-kasus yang menyangkut aparatur sipil negara, kepala desa, perangkat desa, hingga kepala daerah.

Pilihan Editor: Bahlil Temui Jokowi di Istana saat Cuti Idulfitri, Ini yang Dibahas

Berita terkait

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

3 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

Bacaan putusan dismissal hingga siang ini, MK sudah menolak mengabulkan permohonan sengketa Pileg dari PDIP dan PPP.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Gelar Sidang Kode Etik dan Perilaku Hakim, dari yang Selingkuh hingga Terima Suap

8 jam lalu

Komisi Yudisial Gelar Sidang Kode Etik dan Perilaku Hakim, dari yang Selingkuh hingga Terima Suap

Komisi Yudisial mengumumkan jenis pelanggaran kode etik dan perilaku hakim. Ada yang diberhentikan tidak dengan hormat.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Rekomendasikan 33 Hakim Diberi Sanksi Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku

15 jam lalu

Komisi Yudisial Rekomendasikan 33 Hakim Diberi Sanksi Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku

Komisi Yudisial usulkan 8 hakim dijatuhi sanksi berat; 5 hakim sanksi sedang; dan 17 hakim diberi sanksi ringan. "

Baca Selengkapnya

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

18 jam lalu

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu meminta pengawas pemilu berkoordinasi di setiap tingkatan kepada KPU serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Baca Selengkapnya

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

Komisi II DPR telah menyetujui dua Rancangan PKPU tentang penyelenggaraan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

3 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

4 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

5 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

5 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

5 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya