Momen Refly Harun Sebut Hotman Paris dengan 'Hotmen' dan Sindir Jam Terbang Tinggi
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Kamis, 4 April 2024 11:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Refly Harun menanggapi Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sidang sengketa Pilpres atau Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Pilpres) di Mahkamah Konstitusi atau MK pada Rabu kemarin, 3 April 2024.
Anggota Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN Amin) ini menyebut anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, dengan panggilan ‘Hotmen’.
Selain itu, Refley juga menyindir menyindir Tim Pembela Prabowo-Gibran yang memiliki jam terbang tinggi, tapi tak pernah mendarat di MK.
Berikut kronologi tanggapan Refly terhadap Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dihimpun dari Tempo, mulai dari sebutan ‘Hotmen’ hingga jam terbang tinggi.
Refly sebut 'Hotmen'
Panggilan ‘Hotmen’ ini berawal saat Refly menanggapi keterangan yang disampaikan oleh ahli yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andre Putra Hermawan.
Refly menuturkan, ada surat dari KPU untuk menunda rekapitulasi manual berjenjang di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Dan pada waktu itu, konon katanya alasannya karena Sirekap dalam perbaikan," ujar Refly pada Rabu, 3 April 2024 di Jakarta.
Dia lantas mempertanyakan penundaan ini. Jika Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tidak berhubungan dengan perolehan suara, kata dia, mengapa rekapitulasinya ditunda.
Apalagi, Refly menyebut, pada waktu itu muncul spekulasi bahwa rekapitulasi ditunda untuk memperbaiki angkanya. Sebab, menurut dalil kubu Anies-Muhaimin, Sirekap adalah alat bantu kecurangan.
“Jadi dia memandu angka-angka, kemudian jenjangnya di sini akan mengikuti. Ini yang terjadi, makanya angkanya sama terus 58 persen,” ucap Refly.
Saat Refly sedang berbicara inilah, Hotman menyahuti dengan kata ‘ngeyel. Sahutan Hotman bahkan terdengar hingga balkon tempat wartawan memantau sidang.
Refly kemudian meminta Majelis Hakim Konstitusi untuk memperingatkan Hotman. Refly bahkan menyebut Hotman dengan panggilan ‘Hotmen’.
“Tolong Majelis Hakim, diperingatkan itu Saudara ‘Hotmen’ yang bilang ngeyel-ngeyel,” kata Refly.
Refly mengucapkan hal tersebut sembari menunjuk Hotman dengan tangan kanannya. Hakim MK Arief Hidayat lalu menenangkan Refly.
“Sudah ya. Jadi mohon pengertian bersama, di forum ini kita sopan dengan menggunakan bahasa yang baik sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat Indonesia,” ucap Arief.
<!--more-->
Jam terbang tinggi
Sementara terkait sindiran jam terbang tinggi yang ditujukan Refly ke Tim Pembela Prabowo-Gibran berawal dari Hotman yang mengatakan timnya memiliki jam terbang tinggi.
"Hari ini terbuktilah kepiawaian dan jam terbang tinggi dari tim lawyernya 02 ini benar-benar terbukti," ujar Hotman dalam konferensi pers dengan awak media di tengah jeda sidang, Rabu, 3 April 2024.
Dia mengklaim, perdebatan dalam sidang pada Rabu kemarin dimenangkan 100 persen oleh kubunya. Hotman bahkan menyebut skornya adalah 12-0.
"Kenapa? Kan salah satu inti gugatan yang menyatakan hasil keputusan final suara tersebut cacat karena katanya berasal dari Sirekap yang curang, ternyata yang diumumkan oleh KPU itu bukan dari Sirekap, tapi penghitungan manual berjenjang," ujar Hotman.
Jadi, kata Hotman, bukan Sirekap yang menjadi pegangan. Tapi, lanjtunya, penghitungan manual berjenjang.
Usai Tim Prabowo-Gibran selesai konferensi pers, kini giliran THN Amin. Dalam kesempatan ini, Refly menyindir soal jam terbang tinggi.
"Itu bedanya orang yang jam terbangnya tinggi, tapi mendarat di MK-nya jarang. Nah, kita mendarat di MK sering," kata Refly saat jeda sidang di Gedung MK, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
Mendengar ucapan Refly tersebut, Hotman hanya tersenyum ke arah kamera sambil memamerkan cincin-cincin di jemarinya.
Diketahui, sidang PHPU Pilpres pada Rabu kemarin, 3 April 2024, merupakan sidang keempat dengan agenda pembuktian dari KPU selaku termohon dan Bawaslu selaku pemberi keterangan.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Refly Harun ke Tim Hukum Prabowo: Jam Terbangnya Tinggi, Tapi Jarang Mendarat di MK