Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Reporter

Hendrik Yaputra

Editor

Imam Hamdi

Rabu, 3 April 2024 13:04 WIB

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis (TBC) Indonesia, Khoirul Anas, mengatakan, pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Siklus itu mulai dari proses diagnosa, akses kelayakan, tahapan pengobatan, hingga rehabilitasi.

Tiap tahapan itu terdapat hambatan sehingga target eliminasi TB di 2030 sulit diwujudkan. "Salah satu hambatannya faktor ekonomi," kata Khoirul dalam Peluncuran Pedoman Mitra Penanggulangan TBC di Gedung Kemenkop PMK, Rabu 3 April 2024.

Khoirul mengatakan, banyak pasien TB yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Karena itu, mereka takut berobat. "Takut bayar mahal. Jadi meski sudah sakit berat, tidak berobat," kata Khoirul.

Belum lagi, pasien TB saat proses pengobatan mendapatkan efek samping berat. Efek samping itu berbeda-beda. Banyak kasus, pasien TB yang tak melanjutkan berobat karena tak kuat menghadapi efek itu.

Wakil Sekretaris I Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Aldila S. Al Arfah mengatakan, pasien tuberkulosis (TBC) sebagian besar berasal dari kalangan menengah bawah. Mereka mengidap penyakit tersebut karena gizi buruk hingga kondisi lingkungan tidak baik seperti tinggal di perumahan padat.

Advertising
Advertising

"Faktor ekonomi masalahnya," kata Aldila.

Pasien dari kalangan menengah bawah tersebut juga mengalami kesulitan ketika sedang menjalani pengobatan. Pengobatan TB membutuhkan waktu berbulan-bulan. Di masa itu, pasien diperkenankan untuk beristirahat. Namun, karena tuntutan ekonomi, banyak pasien yang memutuskan berhenti menjalani pengobatan. "Penghasilan harian. Maka ketika sedang berobat, ia harus bekerja. Jadinya bisa tak minum obat," ujar Aldila.

Untuk itu, Aldila mengatakan, pasien yang mengalami masalah itu bisa dibantu dengan program pemberdayaan ekonomi. Pemberdayaan bisa melihat potensi pasien. Misalnya, pasien memiliki potensi kerajinan tangan. Dari situ, rumah sakit atau pendamping bisa memfasilitasi membuat bazar sehingga pasien mendapatkan pendapatan. "Jadi ekonomi tidak terganggu," ujarnya.

Anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Yulia Tri Haryanti, IPK mengatakan, kebutuhan pasien TB bukan hanya obat, melainkan masalah fisik, psikososial, dan finansial. Pasien membutuhkan pendampingan psikologis supaya tidak depresi ketika menjalani pengobatan. "Kalau tak didampingi bisa memperberat penyakit pasien," ujar Yulia

Pendampingan itu bisa dilakukan oleh komunitas atau tenaga kesehatan. Pendampingan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pasien untuk bisa sembuh dengan kesadaran sendiri. Dengan begitu, proses penyembuhan bisa lebih cepat. Dalam hal ini, pihaknya sudah membuat kurikulum modul psikososial. Modul ini diharapkan bisa memberikan pelayanan kepada pasien.

Pilihan editor: Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Berita terkait

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

47 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

48 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

54 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

55 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

56 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

57 hari lalu

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.

Baca Selengkapnya

24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

57 hari lalu

24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

58 hari lalu

Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

Bakteri penyebab TBC pertama kali ditemukan oleh Robert Koch. Pada saat itu, TBC membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Selengkapnya

Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

21 Maret 2024

Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

Google dan sebuah perusahaan India mengembangkan robot berbasis AI yang bisa mendeteksi penyakit dalam. Terobosan di bidang radiologi.

Baca Selengkapnya

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

14 Maret 2024

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya