Kilas Balik Kisah Beledug Bojongkoneng, Ledakan Gudang Amunisi di Bandung 39 Tahun Lalu

Selasa, 2 April 2024 13:35 WIB

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gudang peluru TNI milik Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meledak sekira pukul 18.00 WIB, Sabtu, 30 Maret 2024. Unggahan video yang disebarkan oleh akun @duwiry di media sosial X menggambarkan kobaran api dari kejauhan yang membuat langit sekitar merah. Pihak TNI mengatakan tidak ada korban jiwa dalam ledakan gudang amunisi tersebut dan sebanyak 133 keluarga dievakuasi.

Ternyata peristiwa tersebut bukanlah yang pertama. Kejadian serupa pernah terjadi pada masa Orde Baru. Warga Bandung zaman dulu mengenal peristiwa itu sebagai beledug Bojongkoneng. Beledug dalam bahasa Indonesia berarti ledakan. Menurut sejumlah orang tua, saat itu suara ledakan terdengar hingga puluhan kilometer. Alhasil insiden itu disebut beledug Bojongkoneng.

Insiden itu berasal dari sebuah truk berisi amunisi yang sudah diapkir meledak di dopuspal V Bojong Koneng, Bandung, sekitar pukul 9 pagi, 13 Maret 1985. Ledakan itu terjadi pada gudang nomor 27, menyebabkan 18 orang meninggal.

Insiden bermula ketika truk amunisi yang sudah diapkir itu mulai dibongkar dan dimasukkan ke gudang Dopuspal V (Depo Pusat Peralatan V), Bandung. Depo ini merupakan instansi di bawah Puspalad (Pusat Peralatan Angkatan Darat). Ketika truk pertama sudah diselesaikan, pada waktu membongkar truk kedua, sekitar pukul 10 pagi ledakan pertama terjadi.

Tidak jelas bagaimana kronologi sesungguhnya dan mengapa ledakan bisa terjadi. Karena semua petugas yang ada di dalam gudang, seperti supir truk yang berada di dekat truknya, meninggal dunia. Artinya kejadian tersebut tidak memiliki saksi mata, sehingga disimpulkan karena penyebab kesalahan teknis. Korban yang tewas ada 12 orang anggota militer dan 6 karyawan sipil.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Majalah Tempo edisi 23 Maret 1985, menurut Kepala Penerangan Laksusda Jabar Letnan Kolonel Zumarnis Zein, musibah itu disebabkan kecelakaan teknis pada saat amunisi yang sudah tua itu diturunkan dari kendaraan ke gudang, untuk selanjutnya dimusnahkan. Musibah itu tidak menimbulkan kerugian baik materil maupun personil terhadap masyarakat pada daerah tersebut, dikarenakan gudang itu jauh dari pemukiman penduduk.

Dopuspal V terletak di Kampung Bojongkoneng, di jalan Cikutra, Bandung, sekitar 1 km sebelah timur Taman Makam Pahlawan Cikutra. Kawasan sekitar 400 hektar dan dikelilingi pagar kawat berduri itu meliputi perbukitan berhutan kecil tempat 44 gudang amunisi yang sudah diapkir disimpan. Formasi gudang itu, 32 di antaranya dibangun pada zaman Belanda, berbentuk tapal kuda, mengikuti bentuk bukit. Di pinggang bukit inilah gudang-gudang dibangun, di bawah tanah yang beratap beton.

Ledakan tersebut menurut sejumlah penduduk Mekar Saluyu, desa di perbukitan Ciburial yang berjarak beberapa ratus meter dari gudang yang meledak, dikatakan masih tergolong kecil dibanding ledakan yang pernah terjadi pada 1955 dan 1965. "Waktu ledakan pada bulan Maret 1965, dentuman terjadi terus-menerus selama dua hari satu malam," kata Unung, seorang petani Mekar Saluyu. Waktu itu semua rumah di Mekar Saluyu ambruk.

Meski ledakan yang terjadi pada tahun 1985 itu lebih kecil tapi lebih banyak menimbulkan korban. Atap beton gudang runtuh. Semua korban dalam keadaan menyedihkan. Bahkan sampai pukul 12 malam, belum semua korban ditemukan," kata narasumber, yang ikut menggali reruntuhan gudang dan mengumpulkan serpihan tubuh korban. "Untung, gudang yang sedang diisi itu cuma berisi seperempat bagian. Kalau berisi penuh, mah Kota Bandung bisa rusak," ujarnya lebih lanjut.

Peluru yang meledak itu kabarnya peluru jenis penangkis serangan udara. Sehari setelah ledakan, pada Kamis siang yang mendung, jenazah ke-18 korban dimakamkan di Persemayaman Pahlawan Negara, salah satu bagian dari TMP Cikutra. Sabtu pekan lalu, di Dopuspal V diselenggarakan upacara pemberian santunan kepada para keluarga korban.

"Kami menerima santunan uang sebesar satu juta rupiah. Selain itu anak kami dinaikkan pangkatnya dari 1A menjadi IB," kata orang tua salah satu korban. Kabarnya, semua korban termasuk anggota militer yang mendapat perlakuan sama, uang santunan dan kenaikan pangkat anumerta.

Ledakan gudang peluru di Bojong koneng ini menjadi yang ketiga dalam waktu enam bulan terakhir. Oktober 1985 gudang amunisi marinir di Cilandak, Jakarta, meledak dan menewaskan belasan orang. Sedangkan Januari 1985 ledakan juga terjadi di gudang amunisi TNI AU di Madiun namun tidak menimbulkan korban jiwa.

MYESHA FATINA RACHMAN | MAJALAH TEMPO

Pilihan Editor: 10 Fakta Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsara

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 jam lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

13 jam lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

2 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

5 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

5 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

5 hari lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

6 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya