KPK Usulkan Hentikan Bansos Menjelang Pilkada 2024, Bagaimana dengan Dugaan Politik Gentong Babi Pemilu 2024?

Jumat, 22 Maret 2024 11:24 WIB

Wakil ketua KPK, Alexander Marwata, menghadirkan Kepala kantor pengawasan dan pelayanan Bea Cukai tipe Madya Pabean 8 Makassar, Andhi Pramono, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap tersangka baru, Andhi Pramono, dalam tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi sekitar Rp.28 miliar dan tindak pidana pencucian uang terkait pengurusan barang ekspor impor pada kantor pelayanan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Alexander Marwata mengusulkan untuk menghentikan penyaluran bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 guna mencegah politisasi.

Menurut Alex, langkah tersebut dapat dilakukan melalui peraturan daerah atau mekanisme lainnya, agar dua bulan sebelum Pilkada 2024 tidak ada penyaluran bansos dan program serupa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan politisasi, bansos yang dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye.

"Alangkah baiknya mungkin lewat perda atau apa pun supaya 2 bulan sebelum pilkada enggak ada penyaluran bansos dan lain sebagainya. Setop itu. Khawatirnya itu tadi, dipolitisasi," kata Alex saat peluncuran indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Rabu.

Dia menegaskan pentingnya hal tersebut agar tidak ada pihak yang memanfaatkan bantuan sosial dalam kampanye, terutama jika petahana atau kerabatnya mencalonkan diri.

"Sesuai dengan survei KPK itu 'kan, preferensi masyarakat kita itu 'kan 90 berapa persen lebih gitu, kan menentukan pilihan wakilnya, pimpinannya, itu yang pertama faktor uang," kata Alex.

Advertising
Advertising

Alex juga mengungkapkan hasil survei KPK yang menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia memilih pemimpin berdasarkan faktor uang. Oleh karena itu, KPK menggelar kampanye "Hajar Serangan Fajar" untuk mengedukasi masyarakat agar menolak politik uang pada Pemilu 2024.

"Makanya, perhatikanlah banner besar KPK di Gedung C1, kampanye 'Hajar Serangan Fajar', karena relevan dengan temuan survei yang menunjukkan harapan masyarakat. Temuan tersebut telah terkonfirmasi," ujarnya.

Tinjauan Ulang Bansos

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa pemerintah akan memantau ketersediaan anggaran untuk memastikan kelanjutan program bantuan sosial (bansos) pangan, yang seharusnya berakhir hingga Juni 2024.

"Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita, ada anggaran ndak. Kalau ada akan diteruskan, tapi enggak janji, belum janji saya. Saya akan buka dulu supaya nanti bisa diteruskan sampai Desember. Tapi sekali lagi, dilihat dulu anggarannya ada atau tidak," ujar Jokowi ketika bertemu warga di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu, 21 Maret 2024.

Anggaran Bansos Melonjak Tajam

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa anggaran untuk bansos pemerintah mengalami lonjakan yang signifikan. Dia mencatat data statistik mengenai bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin dan rentan selama tahun 2024. Pada kuartal pertama tahun ini, realisasi anggaran bansos telah mencapai Rp 22,5 triliun.

"Anggaran bansos kita melonjak tajam dari Rp 9,6 triliun ke Rp 22,5 triliun atau naik 135 persen dibanding tahun sebelumnya," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Senayan pada Selasa, 19 Maret 2024.

Bansos dan Politik Gentong Babi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituduh terlibat dalam praktik politik yang menggunakan bantuan sosial (bansos) sebagai alat untuk memenangkan pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tuduhan tersebut pertama kali muncul dalam film Dirty Vote dan diungkapkan oleh Ahli Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti.

Bivitri Susanti menjelaskan mengapa bansos digunakan sebagai alat politik, merujuk pada konsep dalam ilmu politik yang dikenal sebagai politik gentong babi. Dalam konteks politik saat ini, politik gentong babi adalah praktik berpolitik yang memanfaatkan uang negara.

Uang tersebut dialokasikan ke daerah-daerah pemilihan oleh politisi dengan tujuan agar mendapatkan dukungan untuk dipilih kembali atau mendukung penerusnya. Meskipun pada kali ini, Jokowi tidak secara langsung meminta dukungan untuk dirinya, tetapi untuk penerusnya," ungkap Bivitri.

MICHELLE GABRIELA | DANIEL A. FAJRI | ANNISA FEBIOLA | ANTARA | ANANDA RIDHO SULISTYA | YOLANDA AGNE | KORAN TEMPO | RIANI SANUSI PUTRI | RIRI RAHAYU | IMAM HAMDI

Pilihan Editor: Guru Besar UI Tegur Jokowi Soal Bansos Politik Gentong Babi, Sama Seperti yang Diungkap Film Dirty Vote

Berita terkait

Persamuhan Terakhir Jokowi dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

22 menit lalu

Persamuhan Terakhir Jokowi dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

Presiden Jokowi makan siang bersama dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju pada hari ini. Ini merupakan makan siang terakhir dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

34 menit lalu

Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri, Novel Baswedan, meresposns apakah ia akan bergabung atau tidak dengan Kortas Tipikor yang baru terbentuk.

Baca Selengkapnya

Tak Dipinang Prabowo, Retno Marsudi Malah Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB, Begini Rekam Jejaknya Sebagai Menlu

37 menit lalu

Tak Dipinang Prabowo, Retno Marsudi Malah Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB, Begini Rekam Jejaknya Sebagai Menlu

Apa saja pencapaian Menlu Retno Marsudi? Meski tak dipanggil Prabowo, ia telah diminta menjadi utusan khusus Sekjen PBB.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik, Begini Respons Pengusaha

42 menit lalu

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik, Begini Respons Pengusaha

Sri Mulyani Indrawati menetapkan bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk ubin keramik impor asal China.

Baca Selengkapnya

Menteri-Menteri Prabowo Akan Ditatar 3 Hari di Akademi Militer Magelang Setelah Pelantikan, Buat Apa?

51 menit lalu

Menteri-Menteri Prabowo Akan Ditatar 3 Hari di Akademi Militer Magelang Setelah Pelantikan, Buat Apa?

Para menteri di kabinet Prabowo dikabarkan akan ditatar 3 hari di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah usai pelantikan pada 21 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kemensetneg Siapkan Mobil Alphard AD 1 JKW untuk Skenario Jokowi Pulang ke Solo Via Jalur Darat

52 menit lalu

Kemensetneg Siapkan Mobil Alphard AD 1 JKW untuk Skenario Jokowi Pulang ke Solo Via Jalur Darat

Kemensetneg mempersiapkan mobil Alphard bernomor polisi AD 1 JKW untuk keperluan kepulangan Presiden Jokowi ke Solo setelah purnatugas.

Baca Selengkapnya

KPK Enggan Ungkap Beking Tambang Emas Ilegal di Sekotong Lombok Barat

56 menit lalu

KPK Enggan Ungkap Beking Tambang Emas Ilegal di Sekotong Lombok Barat

KPK enggan mengungkapkan siapa sosok yang membekingi tambang emas ilegal di Lombok Barat karena dinilai sensitif.

Baca Selengkapnya

Tak Jadi Menteri Prabowo, Ini yang Dilakukan Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

1 jam lalu

Tak Jadi Menteri Prabowo, Ini yang Dilakukan Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

Menteri-menteri Jokowi seperti Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono tak dipanggil Prabowo. Apa kegiatannya kemudian?

Baca Selengkapnya

Menteri Jokowi yang Tak Dilirik Prabowo dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

1 jam lalu

Menteri Jokowi yang Tak Dilirik Prabowo dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

Separuh menteri Jokowi diangkut Prabowo dalam kabinetnya. Ini mereka yang tak diundang ke Kertanegara dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno

Baca Selengkapnya

Kapolri: Pembentukan Kortastipikor Bantu KPK Optimalkan Pemberantasan Korupsi

1 jam lalu

Kapolri: Pembentukan Kortastipikor Bantu KPK Optimalkan Pemberantasan Korupsi

Kapolri mengatakan pembentukan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) sebagai upaya Polri memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya