Kelakar Prabowo Menang Besar jika Syarat Usia Pemilih Minimal 10 Tahun

Jumat, 22 Maret 2024 08:31 WIB

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa (kiri) berjalan memasuki ruangan saat menghadiri acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto sempat berkelakar dirinya akan menang besar kalau saja syarat minimal usia pemilih dalam Pemilu diturunkan menjadi 10 tahun. Dia mengklaim, dirinya bahkan populer hingga kalangan anak-anak.

"Saya sangat terharu. Saya melihat anak-anak Indonesia, apa bisa kita pertimbangkan, Pak Hatta, Pak Zul, usia nyoblos kita turunkan jadi 10 gitu? Kita menang besar,” tutur Prabowo, dalam pidatonya di acara Buka Bersama di DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024.

Prabowo juga menuturkan dirinya terharu ketika melihat konten di media sosial, anak-anak Indonesia banyak yang menangis dan marah jika orang tuanya tidak ikut mendukung dia dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.

“Saya terharu karena saya lihat di vlog-vlog gitu ya, di sosmed ya, anak-anak nangis-nangis, marah-marah kalau orang tuanya nggak pakai kaos gemoy. Padahal, tadinya ngerti aja enggak apa itu gemoy, memang PAN luar biasa,” imbuh Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo juga menyinggung ketika dirinya kerap kali diejek oleh rival-rivalnya dalam Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Prabowo menilai, ketika diejek, justru rakyat semakin cinta.

Advertising
Advertising

Dia mengungkit kembali ketika dirinya diberi nilai 11 dari 100 oleh Anies, atas penilaian kinerjanya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya tadinya agak sedikit shock waktu saya dapat nilai 11 dari 100, tapi sebetulnya saya terima kasih dengan rival-rival saya kemarin itu. Semakin mereka ngejek saya, semakin rakyat cinta sama saya," ujar Prabowo.

Seperti diketahui, selain bansos, goyang gemoy merupakan salah satu strategi kampanye pamungkas yang digaungkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut dua tersebut. Musababnya, di media sosial, sebutan Capres Gemoy untuk Prabowo sempat menjadi topik utama di kalangan pemilih berusia muda.

Pada Rabu, 20 Maret 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan hasil Pilpres 2024. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari Paslon nomor urut dua berhasil terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Mereka berhasil memenangkan dukungan dari 36 provinsi dengan total suara sebanyak 96.214.691.

Sementara itu, Paslon nomor urut satu, Anies-Muhaimin, menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 40.971.906, serta berhasil memenangkan dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Barat. Paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, meraih 27.040.878 suara, meskipun tidak berhasil memenangkan dukungan dari satu pun provinsi.

Adapun penetapan tersebut disampaikan oleh Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, yang tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

"Memutuskan menetapkan keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang penetapan hasil pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dalam Pemilu 2024," kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024.

Namun kemenangan Prabowo-Gibran diwarnai dengan dugaan kecurangan dalam pemilu mulai dari intimidasi hingga cawe-cawe Jokowi. Kubu Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar telah mengajukan gugatan sengketa Pilpres.

Adinda Jasmine Prasetyo | Yohanes Maharso Joharsoyo


Pilihan Editor: Rasio Pajak di Era Orde Baru Sampai 14 Persen, Prabowo: Kenapa Sekarang Turun?

Berita terkait

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

5 menit lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

11 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

13 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

13 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

15 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya