Hak Angket Pemilu 2024: Pakar Politik Unand Sebut Soal Konstitusi Dibajak dan Kemunduran Demokrasi

Sabtu, 16 Maret 2024 10:17 WIB

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan pesta demokrasi terbesar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden usai digelar sebulan lalu, tepatnya pada 14 Februari 2024. Dari serangkaian agenda yang telah dilaksanakan indikasi kecurangan dalam pemilu masih terus bergulir. Anggota legislatif dari fraksi PKS, NasDem, dasn PKB mejadi inisiator hak angket.

PDIP sampai sejauh ini belum tentukan sikap konkret mengusulkan hak angket untuk menuntut adanya penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan presiden dalam menjalankan wewenangnya yang berkaitan dengan pemilu.

Dalam upaya pengajuan hak angket partai PDIP telah rampung menuyusun naskah akademik yang berisi 101 halaman. Di sana tertulis poin tututan diantaranya mengenai penyalagunaan prinsip konstitusi terkait dengan keberpihakan dirinya sebagai Presiden terhadap salah satu paslon serta poin pelanggaran prinsip konstitusi berkaitan dengan penyalagunaan anggaran negara.

Selain itu Partai Kebangkitan Bangsa yang juga akan melakukan mengajukan hak angket dalam naskah akademiknya menuliskan point tututan yang berkenaan dengan proses putusan MK soal Batasan usia Calon Wakil Presiden, penggunaan dana bansos melebihi batas anggaran, serta penyalagunaan wewenang oleh sejumlah aparat dalam penggunaan insntrumen hukum.

Guru besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi mengatakan demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dilihat dari berbagai indikator, salah satunya dalam penyelenggaraan pemilu termasuk yang baru saja terjadi. Sebelumnya, para akademisi dari berbagai kampus di Indonesia berbondong-bondong melakukan manifesto politik yang berisi penolakan terhadap sejumlah indikasi kecurangan pemilu.

Advertising
Advertising

”Demokrasi Indonesia, jujur saja, mengalami kemunduran dilihat dari berbagai indikator. Salah satunya adalah pelaksanaan pemilu yang bebas, jujur dan adil. Mengapa kampus mengeluarkan petisinya? Salah satu alasannya adalah melihat penguasa atau elite yang berkuasa sudah keluar dari aturan hukum yang menjadi dasar berdemokrasi bahkan konstitusi “dibajak” untuk menjustifikasi kepentingan politik jangka pendek,” kata Asrinaldi kepada Tempo.co, Jumat, 15 Maret 2024.

Asrinaldi mengatakan, indikator lain yakni di mana Indonesia yang merupakan negara hukum masih “tebang pilih” dalam menerapkan hukum, sehingga demokrasi di Indonesia belum bisa berjalan baik dan hal tersebut akan menjadi ancaman.

Lebih lanjut, ia menyebutkan pembenahan demokrasi harus dilakukan dengan memperkuat fungsi lembaga demokrasi untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.

Selanjutnya: Hak angket dan pertaruhan kinerja Bawaslu

Berita terkait

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

5 jam lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

8 jam lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

9 jam lalu

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Pengamat Politik Ujang Komarudin tidak melihat pernyataan Prabowo terkait Bung Karno milik satu partai sebagai sindiran terhadap PDIP.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

9 jam lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

12 jam lalu

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

15 jam lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

18 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

18 jam lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

18 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya