Profil Arya Wedakarna, Sempat Dipecat Jokowi Kini Berpotensi Lolos DPD Lagi

Senin, 11 Maret 2024 12:21 WIB

Arya Wedakarna. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali yang dipecat oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Arya Wedakarna, berpotensi lolos lagi menjadi anggota DPD. Arya meraih suara terbanyak kedua pada Pemilu DPD 2024 di Daerah Pemilihan Provinsi Bali.

Dari pemaparan KPU Provinsi Bali, Arya meraih 378.300 suara atau di bawah peringkat pertama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang meraup 494.698 suara.

"Dengan demikian, bisa diterima dan disahkan rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk Pemilu Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Bali. Bismillah sah," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari pada Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional KPU RI di Jakarta, Ahad, 10 Maret 2024.

Pada Pemilu DPD di Bali, Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyebutkan sebanyak 2.728.900 orang yang menggunakan hak pilihnya. Pada pemilu legislatif ini surat suara sah dan surat suara tidak sah pun berjumlah 2.728.900.

Profil Arya Wedakarna

Melansir laman DPD Bali, pemilik nama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa itu lahir di Denpasar, 23 Agustus 1980. Arya disebut sebagai sosok yang revolusioner, gelora muda, dan intelektual muda.

Advertising
Advertising

Dia pernah mengenyam pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti, jurusan Manajemen Transportasi Udara (Pesawat Udara). Kini STMT Trisakti berubah menjadi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti). Arya juga mengambil pendidikan S1 jurusan Sosial Politik di Universitas Mahendradatta Denpasar.

Sementara pendidikan S2 jurusan Manajemen Ilmu Pemerintahan di Universitas Satyagama Jakarta, serta S3 Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Satyagama, Jakarta.

Saat masih muda, Arya ternyata pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka.

Selanjutnya: Dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan termuda

<!--more-->

Anggota DPD periode Masa Jabatan Tahun 2019-2024 ini juga pernah dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia pada usia 27 tahun dan Rektor Universitas Termuda di Indonesia pada saat berusia 28 tahun oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Karier politik sebagai anggota DPD RI dimulai pada tahun 2014 yang meluluskan perjalanan Arya di Senayan pada periode 2014-2019. Berlanjut pada periode kedua, yaitu periode 2019-2024 dengan perolehan 742.781 suara.

Dipecat Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang Peresmian Pemberhentian Antarwaktu (PAW) Arya sebagai Anggota DPD RI Masa Jabatan Tahun 2019-2024 dari Daerah Pemilihan Provinsi Bali dan sebagai Anggota MPR Masa Jabatan Tahun 2019-2024.

Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana, Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2024.

“Keppres tersebut diterbitkan menindaklanjuti Surat Ketua DPD RI dengan Surat Nomor AD.04.00/96/DPDRI/II/2024 tanggal 6 Februari 2024," kata dia melalui pesan pendek pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.

Arya Wedakarna menjadi sorotan publik setelah video siaran langsungnya tersebar luas. Dalam video tersebut, dia meminta agar staf penyambut tamu atau frontliner di Bandara Ngurah Rai merupakan putra/putri asli Bali, tidak menggunakan penutup kepala.

Dia mengungkapkan hal tersebut saat mengadakan rapat dengan Komite 1 DPD RI bersama jajaran Bandara Ngurah Rai, Kantor Wilayah Bea Cukai Ngurah Rai, serta instansi lainnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat, 29 Desember 2023.

ANDRY TRIYANTO | ANTARA

Pilihan Editor: Anggota DPD Arya Wedakarna yang Dipecat Jokowi Raih Suara Terbanyak Kedua di Bali

Berita terkait

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

43 menit lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

2 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

3 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

3 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

3 jam lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

3 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

3 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

4 jam lalu

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

PSI menargetkan kandidatnya yang berlaga di Pilkada 2024 harus menang, terutama di Solo. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

4 jam lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

16 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya