International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Pemerintah, Dengarkanlah Suara Perempuan!

Sabtu, 9 Maret 2024 09:09 WIB

Tuntutan tentang edukasi menstruasi sehat untuk semua perempuan dari salah satu peserta International Women's Day Jogja 2024 di Bundaran UGM, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan International Women’s Day pada Jumat, 8 Maret 2024 di Yogyakarta diperingati dengan tema “Mari Kak, Rebut Kembali!”. Tema ini diangkat karena sampai sekarang masih banyak persoalan perempuan yang belum terselesaikan dengan bijak oleh pemerintah.

Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM, Nurul Annisa juga melihat peran perempuan dalam bidang sosial dan politik masih tergolong kecil.

“Perempuan memang sudah mulai dilibatkan dalam peran sosial maupun politik, tetapi angkanya masih tergolong kecil dan hanya untuk sekadar memenuhi keterwakilan perempuan saja,” kata mahasiswa yang akrab disapa Ann kepada Tempo.co, pada 8 Maret 2024.

Ann juga melihat fakta bahwa beban ganda yang kerap diemban perempuan menjadi salah satu pertimbangan keterlibatannya untuk turut serta dalam sektor produktif. Selain itu, pandangan yang melekat pada masyarakat terkait perempuan hanya dalam bidang domestik juga menyulitkan keterlibatannya dalam dunia politik.

Lebih lanjut, Ann menjelaskan perempuan masih menghadapi tantangan di berbagai bidang karena sistem patriarki yang kental sehingga membutuhkan perjuangan lebih besar.

Advertising
Advertising

“Dalam bidang politik perempuan mengalami kesulitan mendapatkan posisi atau jabatan strategis. Sebab, biasanya posisi strategis dominan diisi oleh laki-laki,” katanya.

Pada sektor ekonomi, perempuan berupaya untuk turut meningkatkan perekonomian keluarga dengan bekerja. Namun, masih banyak laki-laki atau suami dalam keluarga yang tidak ingin berbagi peran sehingga perempuan sulit mendapatkan kesempatan setara.

“Saat bekerja, perempuan juga masih mengalami penindasan. Perempuan yang bekerja mendapatkan beban ganda dengan membagi waktu untuk mengurus rumah tangga juga,” ujar mahasiswi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.

Selain itu, dalam dunia kerja, perempuan juga sulit mengajukan cuti haid. Sebab, cuti tersebut dianggap hanya sebagai alat “menspesialkan” perempuan. Bahkan, wacana cuti melahirkan untuk ayah turut menuai pro-kontra.

Selain dari sisi laki-laki atau suami, banyak perempuan juga menilai cuti melahirkan untuk ayah hanya akan menambah beban. Sebab, ketika di rumah, istri atau perempuan juga turut mengurus suami akibat adanya pola pikir patriarki yang mengakar kuat.

Pada bidang pendidikan, perempuan pun juga masih sulit mendapatkan akses yang setara, terutama di daerah terpencil. Bahkan, ketika sudah mendapatkan gelar dari pendidikan tinggi, rata-rata perempuan tetap akan bekerja di bidang yang tidak jauh dari sektor domestik. Di sisi lain, dalam bidang kesehatan, perempuan sulit mendapatkan akses kesehatan seluas-luasnya. Perempuan malah menerima dampak dari ketidakterbukaan fasilitas kesehatan, seperti angka kematian tinggi pada ibu hamil dan stunting.

Ann melihat bahwa pemerintah sudah mulai menegakkan hak perempuan dengan pengesahan UU TPKS. Namun, implementasi dari aturan tersebut masih perlu ditegakkan.

“Jika hanya sekadar undang-undang, tanpa implementasi yang jelas, maka masalah yang dihadapi perempuan masih ada dan tidak terselesaikan, seperti kasus cuti haid, pekerja migran, buruh, dan lainnya,” ujar Ann.

Dengan peringatan International Women’s Day 2024, Ann menyatakan, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah atau PR untuk menyelesaikan masalah perempuan. Selain itu, pemerintah juga perlu banyak mendengarkan suara perempuan terkait hak-hak yang belum dipenuhi.

Pilihan Editor: International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

Berita terkait

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

2 jam lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

8 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

11 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

12 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

18 jam lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

1 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

1 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya